Home / Lainnya / AKU YANG KAYA DIA YANG SOMBONG / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of AKU YANG KAYA DIA YANG SOMBONG: Chapter 101 - Chapter 110

186 Chapters

Part 101

Part 101 Pov Sutiardji  "Loh siapa perempuan ini!?" Deg Suara yang sangat aku kenali sekarang berada di sampingku. "Rika..oh anak papa, ka_mu kok ada di sini?" tanyaku gugup. "Udahlah pa! Sekarang papa jawab aja pertanyaanku! Papa ngapain di sini sama seorang perempuan? Siapa perempuan ini?!"  Anakku sungguh tak punya sopan santun sama orang tua! "Rika! Kau bisa sopan nggak sama papa kok bentak bentak ngomongnya! Mau jadi anak durhaka iya!?" bentakku. Rika menggelengkan kepalanya pelan, terlihat jelas raut wajah kecewanya. "Pa! Papa kok bentak bentak aku sih! Seharusnya aku yang marah karena papa main gila sama perempuan yang lebih muda dari papa dan mengkhianati mama!"  Rika semakin menjadi jadi! Bikin malu saja! "Tantr
last updateLast Updated : 2021-12-04
Read more

Part 102

Part 102 Pov Author Ketukan itu semakin menjadi gedoran karena sang empu kamar tidak lekas membukakan pintu. Sutiardji terpaksa bersembunyi di balik dipan tempat tidur Tantri, kebetulan di antara dipan dan springbed masih ada rongganya sehingga dengan terpaksa menyelinap di situ. Krieett Pintu di buka oleh Tantri..ternyata yang menggedor adalah Rika adik angkatnya. "Rika kenapa malam malam kau menggedor pintu kamar aku? Memangmya gak bisa besok ya kalau memang ada yang ingin di bicarakan?" protes Tantri. "Eh kamu tau dimana papaku gak? Itu mamaku pingsan, papa harus segera membawanya ke rumah sakit! Tapi papaku kok gak ada dimana mana padahal sudah aku cariin ke seluruh penjuru rumah ini!" tanya Rika..terlihat sekali wajahnya sangat khawatir. "Aku juga gak tahu, ayok aku bantuin nyari papa.." ucap Tantri pura pura ped
last updateLast Updated : 2021-12-04
Read more

Part 103

Part 103 Pov Dina Perwakilan setiap kelas di tunjuk untuk ikut melayat ke kediaman orang tua Rika. Termasuk aku yang dengan suka rela menawarkan diri untuk ikut melayat ke rumah almarhum Rika. Sedangkan murid lain tidak ada yang mau ikut karena saking bencinya kepada sang pembully itu. Terpaksa para wali kelas menunjuk satu murid di setiap kelas untuk ikut melayat, yang di tunjuk pun dengan ogah ogahan menuruti perintah sang wali kelas. Kami menaiki bus sekolah, Slow menyarankanku untuk naik mobil saja namun aku menolak. Aku ingin berbaur dengan teman teman dan para guru,  barangkali aku dapat teman sejati kan? "Eh Dina duduk sini sama aku aja!" ujar murid 1. "Din jangan duduk sama dia tapi sama aku aja sini! Dia itu panuan!" kelakar murid 2. "Anjriiitt tahu darimana lu gue panuan!!" protes murid 1. 
last updateLast Updated : 2021-12-04
Read more

Part 104

Part 104 Pov Dina Kita berempat serentak menengok ke arah belakang. "Anjrit lu Ang ngagetin kita aja!" teriak Andrea. Ternyata murid yang bernama Ang yang sedang menguping pembicaraan kami tadi. Tetiba Andrea dan Sony mencekal tangan Ang lalu merogoh saku celana Ang, sekarang gawai Ang sudah berada di tangan Andrea. "Gawai lu gua sita! Dasar calon reporter amatiran!" bisik Andrea ketus. Oh si Ang ini terobsesi jadi reporter hahaha aduh ternyata lucu juga mereka ini. "Aduh aduh lepasin dong Son tangan gue sakit nih kalau di pelintir gini!" ujar Ang memelas. "Makanya jangan suka nguping!" ujar Sony ketus. "Lah gua kan reporter jadi kuping gua harus tajam dong!" ketus Ang. "Sttttt anak anak kalian jangan berisik!"  Tetiba ada guru ya
last updateLast Updated : 2021-12-07
Read more

Part 105

Part 105 "Yani.. " ucapku lirih.  Ternyata Yani lah murid malang itu,  aku benar benar gak menyangka pembullyan yang dia alami pasca terungkapnya jati diriku sebagai putri orang kaya raya masih berlangsung sampai sekarang.  Apabila om Bian tahu akan hal ini pasti dia sangat sedih. Apa yang harus aku lakukan? Aku gak mau om Bian sedih lalu jatuh sakit. Cukup hidup om Bian yang sudah berantakan gara gara istrinya. Lagian om Bian sudah bertobat dan berusaha menjadi  manusia yang lebih baik sekarang.  Aku melangkah menedekati Yani.. Sungguh penampilannya sangat kacau sekarang, Yani yang biasanya terlihat cantik dan memakai barang barang branded walaupun hanya seragam sekolah namun seragam sekolah yang ia pakai berharga puluhan juta dulu.  Rambutnya yang hitam lurus lembut sudah tidak ada lagi tergantikan dengan rambut kusut.  "Y
last updateLast Updated : 2021-12-07
Read more

Part 106

Part 106 Pov Dina Ku lihat wajahnya masih menunggu jawabanku dengan penuh harap.. Hmmm tiba tiba otak jahilku bekerja hehehe keknya seru nih ngerjain orang satu ini..  "Din kok diam saja.. Gimana? Pasti kamu mau maafin aku kan?" pernyataannya seakan akan yakin akan mendapatkan apapun yang diinginkan. Oke lah Satria akan ku ikuti permainanmu. Tapi kalau hasilnya gak sesuai dengan apa yang kamu inginkan jangan nangis ya batinku bermonolog.  "Ekhem!!!!!" sengaja aku berdehem dengan keras agar dia terbangun dari khayalan indahnya.  Benar saja dia tersentak kaget hahahahaha lucu banget ngelihat wajahnya yang lagi kaget. Jadi gak sabar pingin cepet cepet ngerjain dia.  "Beliin aku orange jus dong di kantin." ucapku tiba tiba.  "Eh.. A_apa?" tanyanya gagap dengan wajah yang sedang kebingungan. 
last updateLast Updated : 2021-12-07
Read more

Part 107

Part 107 Pov Satria Ugh silau!  Ku buka mata ini perlahan.. Hmm ada dimana aku?  Ruangan serba putih dan ranjang UKS? Hah aku di UKS? Apa aku bolos kelas dan pura pura sakit lalu tiduran di UKS lagi? tapi sepi banget nih UKS.  Ku coba mengingat ingat apa yang sebenarnya sudah terjadi.. Aku mencari Dina saat kelas sedang kosong karena para guru dan perwakilan murid pergi melayat ke rumah Rika.  Namun aku tidak menemukan Dina karena dia menjadi salah satu perwakilan murid yang ikut melayat. Sekarang aku harus berusaha menarik simpati Dina. Padahal Dina dulu adalah cewek yang sering aku bully karena aku tahunya dia anak miskin tapi ternyata anak konglomerat. Nyesel banget aku dulu pernah ngebullynya. Ini semua gara gara Yani yang menyebar rumor gak jelas, dan sekarang Yani sudah kena batunya. Ku suruh teman temanku untuk membully Yani, mulutn
last updateLast Updated : 2021-12-24
Read more

Part 108

Part 108 Pov Satria "Tolong.. Tolong..jangan bawa aku!!! Bapak ibu tolong!!!!  Puk puk  Saat aku sedang di seret seret oleh orang orang berbaju hitam tiba tiba pipiku terasa ada yang menepuk nepuk padahal aku tidak melihat orang orang berbaju hitam  menepuk nepuk pipiku. Hiiii kok ngeri banget gak ada apa apa kok pipiku terasa ada yang menyentuh.  "Sat... Ngun.. Sat... " Suara siapa tu?  Kek suaranya ibu..  Byurrrr Puah hap hap seketika aku gelagapan karena merasa ada yang menyiram wajahku dengan air seember.  "Alhamdulillah akhirnya kamu bangun Sat."  Suara yang sangat aku kenali,  suara ibu.. Benar ibu berdiri tepat di sampingku yang sedang berbaring di ranjang kamarku.  Ku pindai sekeliling aku benar ben
last updateLast Updated : 2021-12-24
Read more

Part 109

Part 109 Pov Dina "Hahahahahahaha ya iyalah sekarang kalian gak bisa ngebully aku karna aku anak Bimbim yang akan membuat pembalasan!" ucapku geram.  Rasakan pembalasan ku ini wahai antek Satria bi*d*b! Tak butuh waktu lama Bee sudah datang menenteng bungkusan berisi ulat bulu hiiiiiii aduh aku begidik ngeri melihat puluhan bahkan ratusan ulat bulu berada dalam satu wadah. Bayangkan mereka menggeliat ke sana kemari dalam jumlah yang banyak. Geli banget.  Ku perintahkan Bee membuka penutup mata para antek Satria yang sedang ku sekap di toilet rusak belakang sekolah.  Ku perlihatkan ulat bulu yang menggeliat ke sana kemari tepat di depan mata mereka. Jeritan histeris yang tertahan karena mulut mereka ku sumpal lakban.  "Aku akan beri kalian kesempatan kabur dari sini." ku potong ucapanku pada bagian yang menyenangkan kar
last updateLast Updated : 2022-01-25
Read more

Part 110

Part 110 Pov Dina Setelah aku mendapatkan banyak informasi dari Emi,  ia pun ku lepaskan seperti janjiku yang akan membiarkannya kabur sebelum tertangkap lagi oleh anak buahku.  Tapi jangan di kira Emi, Satria and the gank bisa bebas dan kabur sesukanya. Lain hari aku akan melakukan hal yang sama lagi pada mereka untuk meminta informasi kembali.  Huh rasanya lelah sekali,  seharian otak ini di paksa berfikir keras. Harus memikirkan pelajaran dan tugas dari guru yang seabreg belum lagi masalah masalah lainnya yang harus aku sendiri ikut turun tangan.  Oh iya di tambah masalah baru juga sekarang, padahal masalah yang sebelumnya belum selesai juga. Tapi masalah baru ini dengan orang yang sama. Aku akan buat perhitungan denganmu Gibran Palaq!  Untuk sementara aku tidak akan ngasih tahu hal ini ke papa dan mama dulu lah,  aku mas
last updateLast Updated : 2022-01-25
Read more
PREV
1
...
910111213
...
19
DMCA.com Protection Status