Part 104
Pov Dina
Kita berempat serentak menengok ke arah belakang.
"Anjrit lu Ang ngagetin kita aja!" teriak Andrea.
Ternyata murid yang bernama Ang yang sedang menguping pembicaraan kami tadi.
Tetiba Andrea dan Sony mencekal tangan Ang lalu merogoh saku celana Ang, sekarang gawai Ang sudah berada di tangan Andrea.
"Gawai lu gua sita! Dasar calon reporter amatiran!" bisik Andrea ketus.
Oh si Ang ini terobsesi jadi reporter hahaha aduh ternyata lucu juga mereka ini.
"Aduh aduh lepasin dong Son tangan gue sakit nih kalau di pelintir gini!" ujar Ang memelas.
"Makanya jangan suka nguping!" ujar Sony ketus.
"Lah gua kan reporter jadi kuping gua harus tajam dong!" ketus Ang.
"Sttttt anak anak kalian jangan berisik!"
Tetiba ada guru ya
Part 105"Yani.. " ucapku lirih.Ternyata Yani lah murid malang itu, aku benar benar gak menyangka pembullyan yang dia alami pasca terungkapnya jati diriku sebagai putri orang kaya raya masih berlangsung sampai sekarang.Apabila om Bian tahu akan hal ini pasti dia sangat sedih. Apa yang harus aku lakukan? Aku gak mau om Bian sedih lalu jatuh sakit. Cukup hidup om Bian yang sudah berantakan gara gara istrinya. Lagian om Bian sudah bertobat dan berusaha menjadi manusia yang lebih baik sekarang.Aku melangkah menedekati Yani.. Sungguh penampilannya sangat kacau sekarang, Yani yang biasanya terlihat cantik dan memakai barang barang branded walaupun hanya seragam sekolah namun seragam sekolah yang ia pakai berharga puluhan juta dulu.Rambutnya yang hitam lurus lembut sudah tidak ada lagi tergantikan dengan rambut kusut."Y
Part 106Pov DinaKu lihat wajahnya masih menunggu jawabanku dengan penuh harap.. Hmmm tiba tiba otak jahilku bekerja hehehe keknya seru nih ngerjain orang satu ini.."Din kok diam saja.. Gimana? Pasti kamu mau maafin aku kan?" pernyataannya seakan akan yakin akan mendapatkan apapun yang diinginkan.Oke lah Satria akan ku ikuti permainanmu. Tapi kalau hasilnya gak sesuai dengan apa yang kamu inginkan jangan nangis ya batinku bermonolog."Ekhem!!!!!" sengaja aku berdehem dengan keras agar dia terbangun dari khayalan indahnya.Benar saja dia tersentak kaget hahahahaha lucu banget ngelihat wajahnya yang lagi kaget. Jadi gak sabar pingin cepet cepet ngerjain dia."Beliin aku orange jus dong di kantin." ucapku tiba tiba."Eh.. A_apa?" tanyanya gagap dengan wajah yang sedang kebingungan.
Part 107Pov SatriaUgh silau!Ku buka mata ini perlahan.. Hmm ada dimana aku? Ruangan serba putih dan ranjang UKS? Hah aku di UKS? Apa aku bolos kelas dan pura pura sakit lalu tiduran di UKS lagi? tapi sepi banget nih UKS.Ku coba mengingat ingat apa yang sebenarnya sudah terjadi.. Aku mencari Dina saat kelas sedang kosong karena para guru dan perwakilan murid pergi melayat ke rumah Rika.Namun aku tidak menemukan Dina karena dia menjadi salah satu perwakilan murid yang ikut melayat. Sekarang aku harus berusaha menarik simpati Dina. Padahal Dina dulu adalah cewek yang sering aku bully karena aku tahunya dia anak miskin tapi ternyata anak konglomerat.Nyesel banget aku dulu pernah ngebullynya. Ini semua gara gara Yani yang menyebar rumor gak jelas, dan sekarang Yani sudah kena batunya. Ku suruh teman temanku untuk membully Yani, mulutn
Part 108Pov Satria"Tolong.. Tolong..jangan bawa aku!!! Bapak ibu tolong!!!!Puk pukSaat aku sedang di seret seret oleh orang orang berbaju hitam tiba tiba pipiku terasa ada yang menepuk nepuk padahal aku tidak melihat orang orang berbaju hitam menepuk nepuk pipiku. Hiiii kok ngeri banget gak ada apa apa kok pipiku terasa ada yang menyentuh."Sat... Ngun.. Sat... "Suara siapa tu? Kek suaranya ibu..ByurrrrPuah hap hap seketika aku gelagapan karena merasa ada yang menyiram wajahku dengan air seember."Alhamdulillah akhirnya kamu bangun Sat."Suara yang sangat aku kenali, suara ibu.. Benar ibu berdiri tepat di sampingku yang sedang berbaring di ranjang kamarku.Ku pindai sekeliling aku benar ben
Part 109Pov Dina"Hahahahahahaha ya iyalah sekarang kalian gak bisa ngebully aku karna aku anak Bimbim yang akan membuat pembalasan!" ucapku geram.Rasakan pembalasan ku ini wahai antek Satria bi*d*b!Tak butuh waktu lama Bee sudah datang menenteng bungkusan berisi ulat bulu hiiiiiii aduh aku begidik ngeri melihat puluhan bahkan ratusan ulat bulu berada dalam satu wadah. Bayangkan mereka menggeliat ke sana kemari dalam jumlah yang banyak. Geli banget.Ku perintahkan Bee membuka penutup mata para antek Satria yang sedang ku sekap di toilet rusak belakang sekolah.Ku perlihatkan ulat bulu yang menggeliat ke sana kemari tepat di depan mata mereka. Jeritan histeris yang tertahan karena mulut mereka ku sumpal lakban."Aku akan beri kalian kesempatan kabur dari sini." ku potong ucapanku pada bagian yang menyenangkan kar
Part 110Pov DinaSetelah aku mendapatkan banyak informasi dari Emi, ia pun ku lepaskan seperti janjiku yang akan membiarkannya kabur sebelum tertangkap lagi oleh anak buahku.Tapi jangan di kira Emi, Satria and the gank bisa bebas dan kabur sesukanya. Lain hari aku akan melakukan hal yang sama lagi pada mereka untuk meminta informasi kembali.Huh rasanya lelah sekali, seharian otak ini di paksa berfikir keras. Harus memikirkan pelajaran dan tugas dari guru yang seabreg belum lagi masalah masalah lainnya yang harus aku sendiri ikut turun tangan.Oh iya di tambah masalah baru juga sekarang, padahal masalah yang sebelumnya belum selesai juga. Tapi masalah baru ini dengan orang yang sama. Aku akan buat perhitungan denganmu Gibran Palaq!Untuk sementara aku tidak akan ngasih tahu hal ini ke papa dan mama dulu lah, aku mas
Part 111Pov DinaKu perintahkan Slow membawaku ke alamat yang di kirim oleh Bee orang suruhanku yang aku perintahknuan mengawasi gerak gerik segerombalan begundal gil* siapa lagi begundal gil* kalau buka Satria and the gank.Memang mereka itu suka sekali bikin ulah dimanapun dan kapanpun yang mereka mau.Sesampainya di alamat tersebut aku melihat mobil bak terbuka milik Bee sedang terparkir tak jauh dari rumah besar berdinding kayu jati tempat anak anak baru sedang ospek.Tahun ini tepat kenaikan kelas, sekarang aku sudah kelas dua SMA hehehe aku seorang Dina sudah tumbuh dewasa gays..Berteparan dengan kenaikan kelas tentu saja pendaftaran anak baru pasti ada juga. Makanya sekarang di adakan ospek untuk anak anak baru.Dan si*lnya bagi anak baru si Satria and the gank mendaftar jadi anggota osis. Kalian pasti tahu tuju
Part 112Pov EmiAku mengarahkan telunjukku ke Dina si sok angkuh itu. Rasakan pembalasan ku ini! Akan ku permalukan dirimu di depan orang orang yang membanggakanmu! Aku yakin setelah ini si ibu ibu ganas itu juga akan menjambaknya seperti yang telah ibu ibu ganas itu lakukan padaku."Dia bu yang sudah menyuruh saya untuk menyiksa anak ibu!" ucapku dengan telunjuk yang masih mengarah ke si angkuh Dina.Aku tersenyum licik! Puas telah membuatnya bingung dan pasti sekarang dia sangat geram terhadap fitnahanku.Ibu ibu ganas tersebut menatap Dina tajam. Perlahan kakinya melangkah mendekati si sok angkuh itu. Hahaha rasakan kau Dina sebentar lagi kau akan merasakan apa yang aku rasakan!Bodyguard Dina berdiri tepat di depan melidungi tuannya. Si*l untung saja dia bawa bodyguard kalau tidak sudah habis si sok angkuh!&nbs
Part 186 Tamat extra partSeorang Wanita sexy berkulit mulus terpampang jelas di jalanan, siapapun bisa melihat kemulusan paha wanita tersebut ya karena memang sengaja di umbar tuh paha.Gimana gak bilang di sengaja orang tuh cewek pakai mini skirt pendek banget lagi berdiri di pinggir jalan. Belum lagi buah pepaya kembarnya terekspos belahannya bikin semua mata laki laki pada merem melek."Ugh shit! Tiap hari berdiri di sini panas panasan tetap saja si Johan gak mau nyamperin aku! Mau pura pura bertamu di rumah besar itu malu! Bisa bisa di kirain aku cewek apaan kok ngejar ngejar laki laki beristri trus di tuduh pelakor! Bisa bahaya dengan usaha salonku yang kebanyakan emak emak anti pelakor di tambah lagi perusahaan pakaian dalam yang sudah aku rintis dari nol terancam bangkrut karena kebanyakan investornya juga emak emak anti pelakoran!"gerutu Indah.Ya sudah berbulan bulan Indah seng
Part 185Tantri mengikuti semua arahan Bu Lina, Ia dengan mudah mengerti hal apapun yang di pelajarinya karena memang Tantri termasuk anak yang cerdas.Tok tok tokSore hari pintu ruang CEO di ketuk, Bu Lina masuk dan menjelaskan tentang kinerja Tantri, Bu Lina merasa puas akan kecekatan Tantri. Bimbim manggut manggut mendengarkan penjelasan Bu Lina.Esoknya jam kerja berjalan seperti biasa, sehingga tak terasa sudah sebulan Tantri bekerja sebagai sekretaris CEO di perusahaan Bimbim. Tantri yang loyal dengan pekerjaanya sehingga tak ada yang mencurigainya saat Tantri tengah mengamati setiap CCTV di kantor tempat ia bekerja."Permisi pak, pagi ini apa bapak butuh kopi?" tanya Tantri seraya tersenyum manis. Tantri memakai pakaian sangat sopan sehingga Bimbim melupakan cara berpakaian Tantri kemarin waktu pertama kali datang di kantor Bimbim. Karena menurut Bimbim hal itu memanglah
Part 184Seorang wanita tengah memandangi benda panjang kecil berwarna putih biru di tengahnya terlihat garis dua berwarna merah."A_apa? A_ku hamil!? Bagaimana ini? Kok bisa sih aku hamil? Padahal selama ini aku selalu rajin meminum pil kb setiap bulan, tapi masih saja kebobolan! S*** sungguh s***!Trus ini anak siapa? Kalau anak Bastian tidak mungkin aku meminta pertanggung jawabannya karena status kami adalah ayah dan anak angkat. Gak mungkin juga aku minta pertanggung jawaban Boy, status kami kan saudara angkat! Gak mungkin juga aku meminta pertanggung jawaban pada para lelaki hidung belang yang sudah membayar jasaku! Aaarrgghht!" Tantri menggeram frustasi.Kenapa kes***an selalu menghampiri Tantri padahal kebahagiaan sudah di depan mata setelah berhasil mengusir Emi dari rumah orang tuanya sendiri.Ya Tantri berhasil mengalihkan sertifikat rumah milik Bastian papa angk
Part 183"S**l*n! Siapa sih!?" umpat Emi.Klek pintu toilet di buka Emi, ternyata sang manajer lah yang menggedor gedor pintu."Ada apa sih bu? Saya kan lagi ada keperluan di toilet!" tanpa sadar Emi membentak sang manajer."A_apa? K_kau berani membentakku!?" pekik bu manajer tak percaya."Huh udah deh buk gitu aja di kira ngebentak. Santai aja kali." ketus Emi."K_kau bgst! Hari ini juga kau ku pecat!!!!" pekik bu manajer geram."A_apa!? Sa_ya di pecat?! Tidak! Ibu gak bisa seenaknya aja dong!" protes Emi tak terima."Saya gak peduli! Pokoknya detik ini juga kamu saya pecat dan segera pergi dari sini sekarang juga! Ambil barang barangmu nanti sisa gajimu saya transfer!" seru bu manajer tegas dan pergi begitu saja saat Emi hendak ingin protes kembali."A_aku hey! Agh! BGST!!!! Aaagghhrrggt!!" umpa
Part 182Seonggok tubuh kurus kering di lilit selang oksigen.Ya dia perempuan bernama Nania kekasih Bram. Beberapa waktu lalu ia terjangkit virus mematikan yaitu virus corona.Ginjalnya yang hanya satu membuat Nania tak mampu bertahan menahan serangan virus jahat corona.Tiit tiit tiitTiba tiba bunyi mesin kehidupan Nania menandakan tak ada lagi kehidupan. Nania meninggal dunia bertepatan kesembuhan Bram dari sakitnya yang juga sempat terjangkit virus yang sama.Bram di jemput keluarga Bimbim, semuanya ada kecuali Slow dan Dina yang sedang berbulan madu di Bali.Tak ada senyum tak ada semangat dalam raut wajah Bram. Hidupnya seakan tak bearti lagi. Ia telah kehilangan seorang putri kesayangannya. Rumah tangganya amburadul bahkan kekasihnya pun menusuknya dari belakang."Ayo nak kita pulang." ajak Oma pada Bram
Part 181Pov AuthorGubrak! Dubrak!"Aduuuhhh!!!""Eh apaan tuh!?" seru Dina dari dalam.Kebetulan kamar di lantai tiga belum di pasang kedap suara seperti kamar kamar di lantai bawah."Kok di luar berisik banget ya yank?" tanya Slow heran."Ish ganggu aja deh orang lagi asik juga, sana yank tengok." titah sang istri.Bak kerbau di cucuk hidungnya Slow beringsut dari ranjang dan berjalan pelan menuju pintu.Saat handel pintu di putar netra Slow terbelalak melihat pemandangan miris di depannya.Ketiga orang tua dari pihak istrinya terkapar dengan kaki terperosok karena lantai yang terbuat dari kayu tersebut jebol."Ya Allah!" pekik Slow langsung berjongkok dan berusaha mengeluarkan oma dari lubang."Yank sini yank tolong! Ba
Part 180Pov DinaTiga tahun berlalu...Akhirnya Dina dan Slow meresmikan hubungan mereka di atas pelaminan.Sah!Sah!Kedua pengantin yang terlihat sangat serasi tersebut menyunggingkan senyum bahagia karena kini mereka telah sah menjadi sepasang suami istri."Yank setelah menunggu bertahun tahun akhirnya aku bisa memilikimu seutuhnya. Kamu kini adalah hanya milikku yank!" bisik Slow suamiku di sela sela ramainya tamu mengantri untuk bersalaman."Iya iya." jawabku singkat karena tak enak dengan para tamu kalau di tinggal ngobrol sendiri.Di tengah tengah para tamu yang sedang mengantri untuk bersalaman, netraku terpaku pada sosok jangkung yang sedang menatapku sendu."Satria." lirihku bergumam pelan sekali. Entah suamiku dengar atau tidak karena refleks saja mulutku bergumam.
Part 179Pov Papa BimAstojim! Eh Astaghfirullah! Nyebuuutt nyebuutt!!Aku kira Dina ternyata nenek lampir eh maksutku istriku! Istriku kalau lagi marah kayak gini serem euy, makanya aku belain kaburan gini.KlikLangsung ku tekan tombol berwarna merah dan ku non aktifkan gawaiku saat itu juga."Ngeri ih punya bini kaya macan habis lahiran, kok bisa ya aku sebucin ini sama istriku yang galak nya ngalahin banteng ngamuk?" gerutuku di sela sela kerasnya deguban jantung akibat mendengar teriakan mak lampir."Haha iya ya bos, padahal wanita wanita cantik dan gak galak yang mau sama si bos buanyak lho, tapi cinta bos ke bos Celline tak kan pernah lekang oleh apapun." puji Bimo membuatku membusungkan dada bangga."Tapi boong...hahhhahahahahaha."Kamvret habis di angkat tinggi tinggi trus di
Part 178Pov Dina"Yank! Kapan sih kita bisa pegangan tangan? Aku yakin kamu gak terpapar virus yang buat orang jadi miskin itu kok, yok kita keluar kencan aja." ajak Slow sedikit memaksa."Tapi kalau ketahuan para tetua bisa bisa aku di jadiin tahanan kamar sekaligus lho yank! Apalagi oma yang sedikit gak suka sama hubungan kita.""Yah tapi aku udah kangen jalan jalan sama kamu yank, sudah beberapa hari ini kita tak pernah kemana mana berdua gara gara oma sering menyuruh kamu nemenin dia, banyak banget intriknya buat ngepisahin kita." rajuknya manyun. Ih imut banget kalau lagi manyun gitu. Udah sering lihat dia manyun tapi gak pernah bosan dan malah semakin tampan."Hmmm ya udah deh, tapi gimana caranya aku keluar tanpa orang dalam tahu?""Hmm ya sayank bisa keluar dari jendela ini. Trus lari dari ruang bawah tanah sama aku selesai. Ntar aku bisa