“Tidak, ma. Kami hanya bercerita hal yang menarik.” Kiran menjawab cepat.Ibu mertua melanjutkan kunjungan terhadap bunga-bunga di sana, mengabaikan urusan si bungsu dan menantu. Peace lily putih dan merah menjadi tujuan pertama Ningrum. Berbeda dengan sang menantu, bukannya dia tidak menyukai tanaman itu, hanya saja ia enggan merawat bunga dan bermain tanah.“Kiran, bisakah kamu pegang ini?” Ningrum memberikan kumpulan peace lily yang ia potong. Segera istri Wira menyambutnya, bahkan dia sudah berada tepat di belakang ibu mertua. Kalaupun Ningrum memintanya, ia akan lebih sigap dari siapapun.“Ah, aku sangat jarang melihat mama melakukan hal ini.” kata Kiran. “Kukira Wira berbohong.” Ia mengecilkan suara. Seketika perempuan anggun itu berhenti – menoleh Kiran tak percaya.“Maksudmu Wira membicarakan Mama, Kiran?”Menantu mengangguk ragu, “Ya… setiap di
Last Updated : 2021-09-29 Read more