Beranda / Romansa / Suami Warisan / Bab 111 - Bab 120

Semua Bab Suami Warisan: Bab 111 - Bab 120

177 Bab

110 - Kutukan Cinta Pertama

SUAMI WARISAN110 – Kutukan Cinta Pertama “Saya tau tidak mungkin kamu tidak cemburu, Rengganis…” rintih Narendra.Rengganis memalingkan wajahnya. Ada mendung membayang di sana.Narendra mengatur napasnya agar nyeri itu bisa segera menyingkir, namun kekuatannya mulai menipis. Energi Rengganis yang tadi muncul ketika mereka bercinta tidak dia ambil. Untuk pertama kalinya selama mereka bersama, Narendra tidak berfokus pada penarikan energi, namun berusaha menyenangkan Rengganis.Rasa puas karena melihat Rengganis menikmati klimaksnya membuatnya lupa untuk menarik energi dari perempuan itu, akibatnya sekarang dia kekurangan tenaga untuk menyembuhkan tulangnya yang retak.“Wanita yang membuat saya jatuh cinta pertama kali bernama Citra Prameswari. Kami dijodohkan oleh kedua orang tua kami dan bertunangan, kami terlalu lama bertunangan karena saya sering bepergian bersama dengan rombongan kerajaan, kem
Baca selengkapnya

111 - Kasih Tak Berbahasa

SUAMI WARISAN111 – Kasih Tak Berbahasa Satu kalimat, tiga kata yang sakral itu tidak mampu lagi diucapkannya.Mulutnya seolah terkunci ketika dia mencoba mengatakannya.Suaranya mendadak hilang ditelan gemuruh badai dalam dirinya.Bahkan tubuhnya menolak mengakui perasaannya.Air mata menjadi tanda kekalahan Narendra.Sang Patih, yang mempunyai kekuatan luar biasa, penjaga Tatar Sunda kini tak berkutik di bawah kutukan perempuan yang sudah lama mati.Rengganis menatap Narendra yang tak berdaya di bawah telapak tangannya. Dia tau ada sesuatu yang ingin disampaikan Narendra, namun entah apa yang terjadi, ada sesuatu yang menghalanginya.“Naren, kamu harus dibawa ke rumah sakit…” bisik Rengganis, keringat di tubuh Narendra terasa dingin dan membanjir.Narendra menggeleng pelan, “Sa-saya… tidak apa-apa…”“Mana mungkin kamu enggak apa-apa? K
Baca selengkapnya

112 - Efek Kupu-Kupu

SUAMI WARISAN112 – Efek Kupu-Kupu “Naren…”Panggilan Rengganis yang lembut merasuki telinganya. Narendra yang sedang tidur di ranjangnya membuka mata dan melihat Rengganis duduk di sisi ranjangnya, merunduk ke arahnya dengan senyuman manis.“Nyai?” balas Narendra, dia beringsut bangun dengan kepala pusing.Rengganis mencondongkan tubuhnya dan mengecup pipi Narendra, “Kita harus kembali segera. Prabu bilang tidak ada gunanya di sini.”“Maksudnya?” tanya Narendra heran, “Nyai bertemu dengan Prabu?”Rengganis mengangguk, “Tadi beliau mampir kemari.”“A-apa yang dikatakannya?” Jantung Narendra berdetak lebih kencang daripada biasanya. Jika sudah kedatangan Prabu, pasti masalahnya tidak bisa dianggap remeh lagi.Rengganis hanya tersenyum tipis, dia mengusap garis wajah Narendra dengan ujung jarinya, matanya lekat me
Baca selengkapnya

113 - Pasangan Kencan

SUAMI WARISAN113 – Pasangan Kencan “Gimana, udah ngerasa enak?”Mahesa tersenyum ketika Rengganis menghampirinya di lobby. Lelaki itu juga kelihatan segar setelah melakukan rangkaian perawatan tubuh di spa.Rengganis mengangguk, “Ya, lumayan aku udah enggak pegal-pegal lagi.” ototnya tak lagi tegang, matanya tak lagi mengantuk dan yang jelas, dia sudah balas dendam tidur selama dua jam selagi dipijat tadi.Mahesa merangkul bahunya dan membimbingnya hendak keluar, ketika seorang manajer menyapa mereka “Bagaimana dengan servis-nya, Pak Mahesa dan Bu Rengganis?”Perempuan berpakaian rapi dengan sanggul ketat di tengkuknya itu tersenyum manis pada pelanggan VIP-nya.“So good. She’s no longer cranky.” Balas Mahesa yang diiringi oleh sikutan lembut Rengganis di pinggangnya, lelaki itu tertawa “Thank you, kita akan kembali lagi nanti.”(Sangat bagus
Baca selengkapnya

114 - Pertanyaan Paling Indah

SUAMI WARISAN114 – Pertanyaan Paling Indah Selama film berlangsung, Mahesa sebenarnya gelisah.Namun lelaki itu bisa menutupinya dari Rengganis. Perempuan itu terlihat larut dalam jalan cerita filmnya, bahkan sesekali dia mengusap matanya ketika sampai di adegan yang cukup menguras air mata.“You OK?” bisik Mahesa.Rengganis mengangguk, dia mengusap sudut matanya dan bergumam, “Aku lupa bawa tisu.”Mahesa melepaskan dasinya dan mengulurkannya pada Rengganis, “Saputanganku ketinggalan di spa, pakai ini aja dulu.”Rengganis tersenyum simpul dan bergumam, “Thanks.”Ketika filmnya berakhir dan mereka turun menuju pintu keluar, mata Rengganis sembab dan dasi Mahesa basah oleh air mata.“Film selanjutnya sedih enggak, ya?” tanya Rengganis, mereka berdua berjalan menyusuri lorong menuju Studio 3, dia mengusap hidungnya yang memerah, suaranya terden
Baca selengkapnya

115 - Pernikahan Abad Ini

SUAMI WARISAN115 – Pernikahan Abad Ini “Good morning, Honey.”Rengganis yang baru saja membuka matanya seketika tersenyum melihat Mahesa yang berbaring di sebelahnya melemparkan senyum cerah yang bisa mengalahkan sinar matahari pagi ini.“Hai,” sapa Rengganis, pipinya bersemu ketika menyadari dia masih polos di bawah selimut.“I got something for you.” Mahesa mengambil sesuatu dari nakas, sebuah kotak berlapis kulit dengan inisial HW. Lelaki itu membuka kotak dan napas Rengganis tercekat di tenggorokannya. Dia menutup mulutnya tidak percaya.Di antara lapisan beludru lembut itu terdapat cincin bertahtakan berlian emerald cut yang elegan dan mewah. Sinarnya begitu menyilaukan, membuat Rengganis tak bisa berkata-kata.“Aku udah enggak peduli lagi dengan momentum, Rengganis,” bisik Mahesa, dia mengambil cincin itu dan meraih tangan Rengganis yang polos tanpa perhiasan,
Baca selengkapnya

116 - Cinta dan Cemburu

SUAMI WARISAN116 – Cinta dan Cemburu “Itu benar?!”Rengganis berjengit, dia hanya memandang Narendra tanpa jawaban. Hanya sorot matanya yang seolah mengkonfirmasi semuanya.Narendra meraih tangan Rengganis dan mengangkatnya di depan wajahnya.  Dia langsung menyipitkan matanya ketika menangkap kilau berlian di jari Rengganis.KURANG AJAR!“Dimana Mahesa?!” Narendra hendak pergi mencari lelaki sialan itu, namun tangan Rengganis menahannya, “Mau ngapain?”“Saya harus meremukkan tengkoraknya.” Gumamnya diantara giginya yang gemertak. Narendra menyentakkan tangan Rengganis.“Naren!” panggil Rengganis, “kamu enggak usah cemburu.”Narendra menoleh, matanya jelas-jelas memancarkan sorot cemburu bercampur marah, “Bagaimana bisa saya tidak cemburu? Kamu istri saya!”“Tidak ada orang yang tau.” Rengganis
Baca selengkapnya

117 - Lapang Dada

SUAMI WARISAN117 – Lapang Dada Tok! Tok! Tok!“Rengganis!”Rengganis yang hari itu sedang ngebut menyelesaikan pekerjaannya sebelum cuti panjang, sama sekali tidak mendengar ketukan dan panggilan Rika di balik pintu. Kedua telinganya disumpal oleh earbuds yang memutar lagu cukup keras.Dia sedang on fire.Bahkan ada gantungan D&D di depan pintunya, namun Rika terpaksa menganggu konsentrasi Rengganis karena berita yang dibawanya sangat, sangat penting.“Rengganis!” Rika menepuk bahunya.“HAH…!” Rengganis melonjak kaget, dia melotot pada Rika “ya ampun ngagetin aja!” tangannya melepaskan earbuds dari telinganya.“Sorry, tapi lo harus tau ini,” Rika yang bergegas pergi kemari begitu mendengar berita yang menghebohkan itu kini tersengal-sengal mengatur napasnya.“Ada apa?” tanya Rengganis heran, dia meraih gelas air
Baca selengkapnya

118 - Tukar Takdir

SUAMI WARISAN118 – Tukar Takdir Narendra itu licik.Rengganis tau itu.Sejak pertama kali bertemu, sudah banyak kali Narendra memanipulasinya agar mengikuti keinginannya.Kali ini, Rengganis tidak akan tunduk padanya.Dia sudah punya Mahesa, dia tidak perlu Narendra lagi.“Habis manis sepah dibuang…” gerutu Narendra yang mengintip isi kepala Rengganis. Dia terkekeh pelan, tanpa humor dan terdengar getir.“Terserah kamu mau bilang apa. Yang jelas, aku akan tetap menikahi Mahesa.” Rengganis memandangnya tajam.Narendra mengangguk, “Selamat menempuh hidup baru.” Dia beranjak dari duduknya dan menghampiri Rengganis.Tubuh perempuan itu refleks menegang ketika Narendra menginvasi ruang pribadinya. Lelaki itu merunduk dan menarik dagunya untuk memberinya ciuman perpisahan.Rengganis memejamkan matanya ketika Narendra menutup jarak di antara mereka, b
Baca selengkapnya

119 - Musim Gugur di Seoul

SUAMI WARISAN119 – Musim Gugur di Seoul -A WEEK LATER- Panggilan untuk penumpang atas nama Rengganis terdengar dari speaker. Sementara Rengganis tergopoh-gopoh berlari menuju pintu keberangkatan.Kedua tangannya penuh dengan barang bawaan. Sialan, Mahesa… gara-gara lelaki itu, dia jadi terlambat!Mana belum makan lagi.“Come on, Baby… you can do it! RUN! FASTER…!” seru Mahesa yang berdiri menyemangati Rengganis yang bergegas mengejar pesawatnya yang hendak take off “BYE… I LOVE YOU…!”Rengganis mengacungkan jari tengahnya pada Mahesa sebelum menghilang. Huh, udah salah, masih sempat-sempatnya teriak ‘I Love You’ di depan orang banyak. Dasar geblek!Makin mendekati hari pernikahan mereka, makin kelihatan sifat aslinya.Napas Rengganis sudah Senen-Kemis ketika akhirnya dia berhasil masuk ke dalam pesawat. Seorang Pramu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
18
DMCA.com Protection Status