Lelaki dengan stelan jas itu hanya diam menatap setumpuk kertas di mejanya, matanya terus bergerak mengikuti rangkaian tulisan di kertas tersebut."Tuan, kenapa kau hanya tidak membawanya kembali saja ke sini? Kenapa tuan justru menghapus semua ingatannya tentang istana ini?" Lelaki itu menutup kertas yang ia baca, melepaskan kacamata yang bertengger di hidup mancungnya seraya memijit tulang hidup dengan memejamkan matanya."Situasi Moonstone sedang tidak baik, saya tak mau jika dia kenapa-kenapa bila berada di sini." Helaan nafas panjang terdengar, lelaki itu juga sangat menginginkan wanitanya terus bersama di sampingnya."Apa tuan tidak takut bila salah satu dari mereka mengetahui keberadaannya?"Lelaki itu diam, namun dibalik rautnya menyimpan banyak sekali rahasia. "Mereka tidak akan dengan mudah menemukannya, kau tenang saja Ben.""Hanya saja kali ini saya sedikit takut tuan."Arthur menepuk pundak Benson, "tidak apa-apa dia aman di lingkungannya. Kita harus fokus pada para komp
Last Updated : 2025-02-10 Read more