Home / Horor / WARUNG TENGAH MALAM / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of WARUNG TENGAH MALAM: Chapter 11 - Chapter 20

271 Chapters

11-AKI KARMA

Aki Karma sosok yang dituakan di Kampung Sepuh saat ini, dia adalah sosok yang sering diminta untuk menjadi penasehat apabila ada musyawarah di kampung. Selain itu Aki Karma adalah teman dekat Bapak. Sepeninggal Bapak, Aki Karma sering membantu Ibu apabila Ibu  kehabisan stok dagangan. Dengan menyewakan satu-satunya kendaraan pick up miliknya dan berangkat ke kota untuk membeli barang dagangan untuk stock di warung. Aki Karma sebenarnya bukan penduduk asli Kampung Sepuh, dia adalah penduduk asli salah satu kampung di utara kota Bandung. dan ketika dia memutuskan untuk tinggal di Kampung Sepuh satu-satunya teman Aki Karma pada waktu itu adalah Bapak. Karena Bapak yang dulu membantunya dan akhirnya Aki Karma pun seperti mempunyai hutang budi kepada Bapak. Aki Karma dulunya adalah pemimpin salah satu kelompok pa
last updateLast Updated : 2021-07-21
Read more

12-ADEN ADEN

Rombongan itu berjalan dengan barang bawaan yang banyak, salah satunya adalah domba hidup. Beberapa ayam cemani berwarna hitam, serta tak lupa satu set lengkap perlengkapan wayang karena sebagai persyaratan ritual. Mereka berjalan diterangi senter sebagai penerangan perjalanan mereka. Mereka berjalan beriringan dengan posisi Aki Karma di depan dan anggota grupnya di belakangnya, Aki Karma sudah diberitahu oleh sahabatnya itu untuk rute dan jarak yang ditempuh dari kampung menuju tempat pelaksanaan ritual di atas gunung. Tak lupa sahabatnya juga memberi tahu mantra-mantra khusus untuk memanggil para makhluk gunung dan melakukan perjanjian dengan nya. Hingga akhirnya mereka sampai di ujung jalan kampung, disana terlihat dua pohon beringin rindang di kiri kanan jalan dan jalan setapak kecil di tengahnya. Pohon beringin itu menjulang tinggi di kiri dan kanan jala
last updateLast Updated : 2021-07-22
Read more

13-SUARA MINTA TOLONG

Sore itu nampak ramai seperti biasanya di Kampung Sepuh, nampak beberapa orang berjalan pulang dari sawah menuju rumahnya. Terlihat dari pakaianya yang kotor dengan lumpur dan beberapa dari mereka membawa bekal yang nampak kosong, sebagian lagi membawa kerbau melewati jalan menuju kandang, dengan alat untuk membajak sawah yang dia panggul di pundaknya. Warung Bapak ramai seperti biasanya, Bapak terlihat sedang menyeduh kopi untuk para petani yang pulang dari sawah, biasanya para petani beristirahat sejenak di warung, sambil mengobrol tentang keseharian mereka di sawah. Tak jarang mereka membahas hal-hal mengenai kejadian-kejadian di kampung. Terutama apabila ada kejadian diluar nalar yang terjadi di kampung atau di Gunung Sepuh, karena hal tersebut adalah hal yang biasa bagi mereka. Membicarakan tentang mahluk-mahluk tersebut bukan menjadi hal-hal yang tabu.
last updateLast Updated : 2021-07-26
Read more

14-PENYELAMAT

“Tok, tok, tok.” Dalang memukul kotak yang ada di sebelahnya sebanyak tiga kali, menandakan bahwa pertunjukan wayang akan dimulai. Tak lama para pemain gamelan memainkan musiknya, musik yang beriringan dan saling melengkapi satu sama lain. Terdengar juga riuh penonton yang sedang menonton pagelaran di malam itu mereka menonton pagelaran wayang itu dengan sangat antusias, karena sudah lama mereka tidak melihat pagelaran wayang. Sinden pun mulai menyanyi, menyanyi lagu-lagu sunda dengan nada tinggi. Nyanyian itu menggema ke setiap sudut, membuat para penonton terpana oleh nyanyian sinden itu. Pertunjukan wayang itu berlangsung meriah, para penonton yang hadir pun datang dari segala arah mereka sengaja datang untuk melihat pertunjukan. Sang dalang mengangkat wayang yang dia mainkan peran wayang dengan gagah
last updateLast Updated : 2021-07-28
Read more

15-NENEK ANTEH

Hamparan lapangan yang diisi oleh makam-makam yang berjajar rapi dengan pohon beringin di tengahnya membuat suasana tenang untuk para manusia yang berbaring untuk beristirahat selamanya disana. Angin yang berhembus di sekitar pepohonan makam membuat suasana semakin sejuk, terlihat daun-daun yang berguguran diterpa angin, dan daun itu turun ke atas makam-makam yang terlihat usang maupun makam yang masih baru. Terlihat disana dua orang yang sedang bercengkrama satu sama lain di sebuah makam, sesosok paruh baya dan seorang pemuda. Sesosok paruh baya itu Aki Karma dan sesosok pemuda itu adalah Ujang. Di depan makam Bapak Aki Karma bercerita tentang dirinya dan Bapak ketika hidup, dia juga menceritakan awal mula dia bertemu dengan Bapak hingga akhirnya Aki Karma menetap di Kampung Sepuh. Aki Karma mengambil dompet di saku belakang nya, dompet yang terlihat lusuh.
last updateLast Updated : 2021-07-29
Read more

16-SANG PENENUN BULAN

Beberapa orang terlihat berjalan menyusuri hutan tanpa diterangi oleh satu pun penerangan, mereka berjalan beriringan yang dipandu oleh cahaya bulan. Di dalam rombongan itu terdapat satu wanita cantik dengan pakaian layakna penari. Dia terlihat sangat cantik dengan selendang yang berwarna merah terang yang dipakai di pinggangnya dan baju berwarna hijau gelap dengan sarung batik berwarna kecoklatan. Wanita itu berangkat bersama beberapa orang lainya di tengah hutan, menyelusuri setiap langkahnya dengan hanya ditemani oleh cahaya bulan. Di kiri kanan nya terdapat beberapa sosok mata yang mengawasi mereka, dengan mata merah menyala dan sesekali mereka menyeringai seakan-akan yang mereka lihat adalah makanan yang siap untuk disantap. Rombongan itu kemudian tiba di salah satu mulut gua, mulut gua yang terlihat besar menganga ditengah hutan. Mereka kemudian menghentikan langkahnya, dan mulai berunding antara satu dan lainya. Akhirnya ada dua orang yang memberanikan
last updateLast Updated : 2021-08-09
Read more

17-KONTEN KREATOR

Mbrummm.... Terdengar suara mobil yang mendekati Kampung Sepuh di malam ini, mobil mini van berwarna hitam dengan tulisan MISTERI MALAM CHANNEL di body mobilnya. Mobil itu berhenti di gerbang masuk kampung, terlihat empat orang di mobil dan mereka turun dari mobilnya untuk mengambil gambar gerbang masuk yang bertuliskan WILUJENG SUMPING DI KAMPUNG SEPUH. “Mas, coba lu shoot gerbang itu dan suasana kampung ya, mau gua jadiin bahan buat nanti editing,” kata salah seorang dari mereka. “Iye, iye gue juga ngerti,” jawabnya sambil dia memegang kamera untuk mengambil gambar gebrang masuk dan suasana kampung. “Yu, Coba lu sorot dengan senter tulisan di gerbangnya, biar jelas gua ambil gambar,” katanya sambil memegang kamera Terlihat mereka mulai merekam suasana di depan gerbang masuk itu. Hanya bertiga yang terlihat sibuk dengan paralatanya, sedangkan salah seorang dari mereka terlihat hanya
last updateLast Updated : 2021-08-18
Read more

18-JIMAT

PSSSTTT PSSSTTT “Ayu masuk Ayu,” Martin berbicara dengan Handy Talky (HT) ditanganya, memastikan bahwa HT tersebut berfungsi dengan normal untuk bisa berkomunikasi dengan baik. “Ayu hadir, jelas ga suara gue? ” terdengar suara Ayu membalas ucapan martin dari HT. “Ok, Sip jelas, gimana syutingnya lancar? ” kata Martin. “Sepi,Tin, belum ada penampakan satupun disini, ga ada yang bisa dibuatin konten,” kata Ayu membalas via HT. “Coba ke Kang Parta cari lokasi yang lebih serem Yu, supaya ada penampakan,” kata Martin. “Ini juga lagi jalan ko mencari lokasi yang lebih serem, ya udah nanti di hubungi lagi ya,” PSSSTTT PSSSTTT Martin kembali menutup HT nya dan pandanganya kembali fokus ke layar laptop, sesekali Martin mengambil makanan ringan di warung untuk pengganjal
last updateLast Updated : 2021-08-19
Read more

19-KEMARAHAN

Dari gelapnya kebun di seberang jalan terlihat beberapa puluh pasang mata yang menatap tajam ke arah Martin yang sedang berteriak, menantang para mahluk yang ada di kampung sepuh. Aku un terbangun dengan kegaduhan yang Martin perbuat. Terlihat Martin berteriak-teriak dengan pecaya diri sambil karena dia percaya jimat yang di berikan oleh kang Parta, yang membuat para mahluk itu tidak bisa mendekatinya. Martin seperti sedang menantang para Makhluk yang berada di kebun seberang warung. Akupun segera menghampiri Martin dan bertanya,  “Ada apa ini kang?” “Eh Kang warung, biasa kang ada mahluk yang mau mengganggu, tapi tenang selama ada saya akang tidak usah khawatir” jawab Martin dengan percaya diri. “GA BERANI KAN LOE PADA, LOE SEMUA G`A AKAN BISA MASUK KESINI, UDAH LIATIN AJA DARI SANA!!!” Martin kembali berteriak ke arah kebun seberang jalan, dengan kamera HP yang masih merekam, dia yakin kondisi seperti ini akan menjadi hal yang
last updateLast Updated : 2021-08-20
Read more

20-PENCARIAN

Sinar mentari tidak muncul di pagi ini, hanya hujan rintik-rintik yang membasahi kampung Sepuh. Namun terlihat kerumunan warga sekitar yang mengelilingi warung. Para petani yang hendak pergi ke sawah ataupun akan beraktifitas di pagi yang mendung itu terlihat berkumpul dan membantu membalikan mobil van hitam yang bertuliskan MISTERI MALAM CHANNEL. Mobil tersebut terlihat tidak berbentuk lagi, kondisinya terlihat terbalik dibawah pohon besar di seberang warung, terlihat juga beberapa koper-koper dan peralatan-peralatan yang berserakan di jalan yang bersatu dengan lumpur akibat hujan. Para warga kampung Sepuh bahu membahu membalikan mobil van hitam itu ke posisi semula, beberapa dari mereka membantu membawakan peralatan yang berserakan di jalan. Kamera, tripod, lampu, laptop, semuanya dalam kondisi rusak parah, seperti membentur benda keras dan terinjak oleh sesuatu. Di dalam warung terlihat Dimas, Ayu dan Parta yang terlihat shock akan keadaan yang terjadi. Me
last updateLast Updated : 2021-08-23
Read more
PREV
123456
...
28
DMCA.com Protection Status