"Trus, apakah Mbak berencana memaafkan Rangga dan kembali padanya?" tanya Jay dengan sorot mata tajam memandang Ana. Suara dalam yang keluar dari bibir Jay, membuat Ana menoleh pada lelaki itu."Mm ... saya tidak mau dong! Enak saja, sudah celap-celup sana sini, mau celupin di tempat saya lagi. Ogaaah! Mana cuma lima detik. Baru merem, eh ... udahan. Maleslah ... males! Lagian nih Bang, bisa aja ini bagian dari rencana jahat lelaki itu, agar saya keluar dari kandang dan dia menghabisi saya. Tak mungkin secepat ini dia berubah. Pasti ini siasat, Bang. Gak mau ah, saya mau di sini aja lihat sawah. Adem," jawab Ana panjang lebar. Jay yang tadinya merasa akan patah hati, kini malah tergelak mendengar jawaban cerdas Ana. Bisa saja ini akal-akalan Rangga agar Ana menampakkan diri, untuk kemudian ia siksa. Amit-amit, semoga tidak sampai terjadi."Tuh, pinter'kan saya, sejak ikut Bang Jay. He he he ...." sambung Ana yang akhirnya ikut tergelak.
Last Updated : 2021-07-20 Read more