Home / Thriller / Call My Name Is Andra / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Call My Name Is Andra: Chapter 21 - Chapter 30

56 Chapters

Benci Tapi Cinta

Mata Diandra  terbelalak karena tingkah Andra, jantung gadis  itu berdetak kencang. Dan  karena  situasi yang  menegangkan bagi Diandra, gadis itupun  memilih  untuk memejamkan matanya. Melihat reaksi Diandra yang menggemaskan Andra tersenyum dan menarik kembali tubuhnya ke sandaran kursi tempat duduknya semula.  Dibukanya kaca jendela tempatnya duduk dan Andra  mulai menghisap rokok yang ada di saku miliknya. Mata Diandra perlahan terbuka, dan apa yang ada difikirannya sama sekali tidak terjadi. Gadis itu menghela nafas lega, lalu menatap Andra  dengan penuh kekesalan.  "Kenapa  kamu  suka  membuat orang lain marah?" "Sikapmu  itu sungguh menyebalkan!"  Gadis itu mengungkapkan kekesalannya, tapi yang terjadi malah  membuat si Andra  tersenyum. "Memangnya apa yang nona fikirkan?' " Apa nona berharap aku akan mencium nona?"  Goda Andra
last updateLast Updated : 2022-01-22
Read more

Pertemuan Kembali Dengan Sang Ibu

"Jika  ini adalah kegilaanku  mencintai sosok seperti dia, tapi setidaknya aku  tidak membiarkan perasaan  ini berlalu begitu saja. Setidaknya aku  sudah mengungkapkan dan berusaha merebut  perasaan  laki-laki  dingin itu. Jika suatu saat  aku menyerah semoga  saat  itu Andra  mampu memahami apa yang kurasa untuk dirinya." Diandra melontarkan harapan akan perasaannya  malam itu. Hingga hari  semakin larut tanpa sadar  gadis  itu mulai  terlelap dalam tidurnya. Hingga  mentari kembali bersinar terang disambut riuh kicauan  burung-burung yang  bersahutan membangunkan Andra dari  tidurnya. Sayup-sayup laki-laki  itu  membuka kedua matanya. Pandangannya tertuju pada jam dinding yang tepat di hadapan ranjang tempat tidurnya. "Sudah pagi, lebih  baik  aku  bersiap untuk rutinitas  hari ini."Andra  mulai b
last updateLast Updated : 2022-02-24
Read more

Luka Batin Yang Belum Sembuh

Diandra  meghampiri ibu Andra.  "Maaf atas  sikap Andra ya bu, anda  ibunya Andra ya, saya Diandra  putri  dari Angkasa Raditya," ucap Diandra sembari  menjabat  tangan  wanita  di hadapannya.  "Saya  ibunya Andra non, maaf  saya  mengganggu nona dan tuan," ucap wanita  itu parau.  "Tidak kok, ibu  jangan  berfikiran  begitu, tapi  anak  ibu  itu  keterlaluan. Maaf bu  saya  jadi  ikutan  kesal lihat  sikap dan  tingkahnya," ucap Diandra.  "Tidak apa-apa non, sebenarnya  Andra tidak salah. Saya yang salah karena  saya  meninggalkannya sejak ia masih  bayi hingga  ia  harus  bergelut dengan hidup yang keras dan menyakitkan. Jika saja saya  tetap bersamanya  dan  merawatnya, ia tak  perlu  merasakan  semua  kepahitan  itu. Jangan ma
last updateLast Updated : 2022-02-25
Read more

MMA Ajang Luapan Emosi

Andra  mencoba menenangkan emosinya, dia memilih  bangkit  dari  tempat duduknya dan  melenggang  meninggalkan ruangan kamarnya. Tiba-tiba  secara  tidak  sengaja  ia berpapasan  dengan  Diandra. Andra menghentikan langkahnya. "Maaf  saya  ijin keluar  sebentar  jika anda  membutuhkan saya, silahkan  hubungi saya," ucap Andra. Belum  sempat Diandra  membalas  ucapan  laki-laki  itu, Andra sudah  lebih  dulu melenggang  tanpa  perduli  jawaban  sang anak  tuannya itu. "Hufts!""Dasar!""Bisa-bisanya  ia pergi  saat aku  belum memberinya ijin!""Andra  itu manusia  terbuat dari apa?""Mengapa  ia  sering  terkesan angker, seolah tak  perduli apapun?""Lama-lama  bisa gila menghadapi  manusia 
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Perjanjian Kencan

Andra tetap menggandeng  tangan Diandra  tanpa  perduli  tatapan  orang  yang  menuju pada  mereka. Tak berapa  lama  Andra  berhasil  membawa  Diandra  keluar  dari tempat itu. Andra  meletakkan  kedua  tangannya di saku  celananya sambil  memandang  wajah  gadis  di hadapannya. Alis  laki-laki  itu bertaut menjadi satu. Tak ada  kata  yang  keluar  dari  mulutnya selain  tatapannya  yang  dingin.  'Hadeh... kenapa nih cowok diam  terus  ngelihatin  aku  begitu sih," gumam Diandra.  "Kamu  kenapa  ngelihatin saya  seperti  itu?" Tanya  Diandra  gugup.  "Anda  belum  menjawab  pertanyaan saya!" Balas  Andra. "Pertanyaan  yang mana?" sambung Diandra.  "Kenapa  anda  disini?"
last updateLast Updated : 2022-03-03
Read more

Kencan Pertama Dimulai

"Baiklah kita mulai kencan esok hari, aku harap kamu tidak keberatan. Dan satu lagi jangan memanggilku nona, cukup panggil Diandra saja agar tidak aneh. Jadi hari ini kita resmi jadian kan?" Diandra tak dapat menyembunyikan betapa bahagianya ia hari itu. Tapi Andra masih terlihat datar meski ia mengikuti permintaan gila anak tuannya itu. "Terserah nona, resmi atau tidaknya di tangan anda. Bukankah ini ide anda?" ucap Andra. "Apa kamu tidak ikhlas?" Tanya Diandra. "Anda mau saya jujur?" Andra membalikkan kalimat gadis di hadapannya. "Ya, katakan!" Diandra tahu manusia seperti Andra sangat susah di taklukkan tapi justru itu yang membuat Diandra makin penasaran. "Saya terpaksa karena saya sudah berjanji, itulah faktanya," ucap Andra membuat Diandra kecewa. "Aku terlalu berharap tapi tak masalah aku akan membuatmu menyukaiku," balas Diandra. "Kalau begitu saya permisi!" An
last updateLast Updated : 2022-03-15
Read more

Keyakinan Seorang Diandra

Tak lama berselang bus yang mereka nantikan pun tiba. Andra menggenggam tangan Diandra tanpa kata dan segera naik ke dalam bus. "Lagi-lagi ia membuat jantungku tak menentu!" gumam Diandra sembari mengikuti langkah sang bodyguard. Diandra duduk di samping Andra yang terlihat sangat santai dan terbiasa dengan kendaraan yang ditumpanginya, akan tetapi hal sebaliknya bagi Diandra. "Ini kali pertama aku naik bus, ternyata seperti ini rasanya?" celetuk Diandra sambil memandang wajah Andra yang duduk sambil melipat kedua tangan di dada yang ada tepat di sampingnya. Tanpa menoleh Andra hanya tersenyum simpul. "Kenapa kamu hanya tersenyum apa ada yang lucu?" tanya Diandra. "Ini bus ekonomi nona, coba amati sekitarmu. Jangan hanya fokus pada dirimu!""Lihat penumpang lain di kanan kirimu, mereka ada yang terlihat baik-baik saja, akan tetapi hal sebaliknya yang terjadi," ucap Andra memgejutkan anak tuannya itu. "Mereka biasa saja, memangnya apanya yang
last updateLast Updated : 2022-03-26
Read more

Ciuman Pertama

Pemandangan pantai dengan suara ombak serta hembusan angin mendamaikan hati seorang Diandra. Kedua pasangan itu duduk sambil menikmati debur ombak yang membasahi kaki keduanya."Jangan mengatakan hal yang sama!" ucap Diandra. "Terserah aku mau jatuh cinta dengan siapa, kamu tidak bisa melarangku," sambung gadis itu. "Kalau begitu apa yang dilakukan orang saat kencan?" Pertanyaan Andra membuat gadis disampingnya langsung tersedak. "Uhuk.. uhuk.. uhuk!""Minum!" Tiba-tiba Andra menyodorkan sebotol minuman pada Diandra. "Terimakasih, kapan kamu beli minuman ini?" tanya Diandra. "Tadi, waktu anda berjalan cepat menuju pantai saya mampir kesebuah kedai membeli ini. Anda pasti tak menyadarinya karena anda terlalu antusias, dan tidak perhatikan sekitar," terang Andra. "Jadi apa jawabannya?" Andra kembali membuat gadis itu berkeringat dingin. "Gila nih cowok!""Bisa-bisanya ia bertanya demikian saat kencan pertama kami!"
last updateLast Updated : 2022-04-08
Read more

Bahaya Itu Nyata

"Apakah kita pulang sekarang, takutnya ayah kamu nanti khawatir," ucap Andra. "Aku sudah menghubungi ayah, aku sudah memberitahunya jika aku keluar bersamamu. Jadi beliau tak akan cemas," jawab Diandra. "Aku hanya ingin menikmati hari ini. Tapi entah kenapa waktu terasa cepat berlalu saat kita bersama," ujar Diandra sembari menatap angkasa. "Apa kamu tidak lapar?" "Kita sudah terlalu lama disini, aku sudah mulai lelah," ucap Andra berusaha membujuk gadis itu untuk pulang. "Apa kamu tidak mau menuruti ku?""Sedari tadi kita hanya berdebat apa ini namanya kencan?" gerutu Diandra. "Bukannya kamu yang terus mengajak berdebat," balas Andra. "Jika saja kamu tidak menyebalkan aku juga tidak akan meladeni sikapmu itu, dimana-mana kencan pertama itu manis romantis tapi yang kamu lakukan hanya menguji kesabaranku," ucap Diandra meluapkan kekesalannya. "Jika kamu menyerah belum terlambat, dan mari kita akhiri semua disini. Sudah ku katakan menci
last updateLast Updated : 2022-04-15
Read more

Isi Hati Seorang Andra.

"Menyelamatkanku dengan menodongkan pisau di leher?" "Ha.. yang benar saja," ucap Diandra kesal. "Terserah apa pendapatmu, kita pulang sekarang sebelum hal lebih buruk terjadi. Di luar rumah masih banyak musuh berkeliaran lebih baik kita tidak ambil resiko," ucap Andra. Andra menggandeng tangan anak tuannya itu hingga sampai di pemberhentian bus. "Coba tadi kamu mau naik mobil, kita tidak usah repot-repot menunggu kendaraan!" gerutu Diandra.Sesekali gadis itu melirik ke lengan dan punggung Andra yang terluka. "Lukanya lumayan dalam, mending aku ajak dia mencari klinik untuk mengobati lukanya," gumam Diandra. "Kita mencari klinik terdekat di area sini, lukamu harus diobati!" ajak Diandra. "Aku baik-baik saja," balas Andra. "Lukamu jangan kamu anggap remeh!""Ayo cepat!" Diandra menarik tangan Andra, tapi Andra masih setia di posisi duduknya. "Pergi sendiri sana!""Aku akan menunggumu disini," balas Andra. "Apa?"
last updateLast Updated : 2022-04-20
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status