Home / Fiksi Sejarah / Hurt ! Mr Duke / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Hurt ! Mr Duke: Chapter 11 - Chapter 20

31 Chapters

Aku Tidak Akan Menceraikan mu

"Bagaimana keadaannya?" tanya Duke Alex dengan cemas. Kali ini, dapat ia rasakan. Ia tidak bisa melihat wanita di depannya terbaring lemah."Nyonya Duchess terlalu banyak pikiran dan stress. Sepertinya Nyonya tertekan." Jelas sang Dokter.Duke Alex mengusap kepalanya secara kasar. Ia sadar, akhir-akhir ini telah membuat Duchess Anabella tertekan. Seandainya dia tidak menghukum Emelin, kehidupan rumah tangganya tidak akan seperti ini."Tuan, jangan khawatir. Keadaan Duchess pasti baik-baik saja." Ucap Floria. Ia meraih lengan Duke Alex untuk meyakinkannya.Pria ber jas putih, itu melirik dan menggeleng pelan. Hidupnya saja sudah susah menahan kemarahan istrinya. Apa lagi dua istri, mungkin telinganya akan meledak."Baiklah, saya pamit Tuan Duke."Duke Alex pun mengangguk, ia melepaskan tangan Floria. Lalu menghampiri ranjang Duchess, ia duduk tepi ranjangnya. "Duchess, aku minta maaf." Duke Alex mencium kening Duchess Anabella.Floria la
Read more

Terima kasih atas luka mu

"Apa maksud mu? Pungutan orang lain apa?" tanya Duke Alex seraya melangkah ke arahnya.Duchess Anabella menutup bukunya dengan kasar, ia menaruhnya di atas meja. Lalu menoleh, "Apa Tuan memberikannya karena tidak di sukai oleh nona Floria atau jangan-jangan Tuan merasa tidak cocok pada nona Floria."Duke Alex memegangi dadanya, tuduhan itu membuatnya nyeri. Sekalipun ia tidak pernah meminta pendapat Floria tentang gaun itu. Semuanya itu murni pilihannya sendiri, tanpa bantuan orang lain."Semuanya itu aku yang membelinya, tidak ada campur Floria sedikit pun."Duchess Anabella berdiri, benar atau tidak. Hatinya tidak percaya. "Aku tidak mempercayainya. Silahkan bawa semua barang itu ke tempat semestinya.""Duchess, aku memilihnya sendiri, tangan ku sendiri yang merasakannya. Floria tadi membeli gaun sendiri tanpa aku menemaninya. Aku yang memilihnya sendiri tanpa campur tangan siapa pun.""Zoya,""Saya Nyonya." Zoya sedikit melihat ke ar
Read more

Kenangan

UmmmDuke Alex membuka matanya, ia merasakan sesuatu di atas tubuhnya. Matanya langsung membulat sempurna. Ia memindahkan tangan yang melingkar di atas perutnya. Lalu menyingkapi selimutnya, ia bernafas lega. Tidak terjadi apa-apa pada dirinya. Masih berpakaian utuh. Ia pun turun dari ranjangnya dengan hati-hati. Agar tidak ada yang tau, ia tidur dengan Floria. Tidak enak, jika sampai di telinga Duchess. Bagaimanapun juga, wanita itu masih istri sahnya.krek"Tuan."Wanita berpakaian pelayan itu pun menunduk, entah apa yang terjadi tadi malam. Ia hanya berharap tidak terjadi sesuatu. Ia begitu kasihan pada Duchess Anabella.  Perkataan Duchess Anabella masih memenuhi di telinganya."Kamu siapkan keperluan Floria, aku akan memakai kamar lain. Dan panggilkan pelayan untuk menyiapkan semua keperluan ku.""Baik Tuan." Sahut Emma. Ia pun langsung memasuki kediaman Duke. Lagi-lagi ia bisa bernafas lega. Majikannya tidak menghabiskan waktu deng
Read more

Kenangan di Masa Lalu

"Alban," Laki-laki itu langsung membantu tubuh Alban yang tersungkur ke tanah. "Maaf aku tidak sengaja, aku minta maaf," ucap Duchess Anabella merasa bersalah pada anak kecil yang menabraknya tadi. Hingga matanya terbuka lebar, melihat laki-laki yang didekorasi dengan sempurna. Dagunya pun sampai terjatuh. "Hah," Duchess Anabella langsung menunduk. "Tidak apa-apa, seharusnya kami ya
Read more

Jangan Menyesalinya

Kesatria Luis menarik pedangnya. Kemudian menyodorkan ke leher Duke Leon. Ujung pedang itu sedikit menusuk Duke Leon. Dari awal dia memang curiga, tapi ia mengembangkan-pura untuk mengelabui mereka. Dan dua ekor tikus itu akhirnya keluar dari sarangnya. Siapa sangka, ia akan menemukan di kamar majikannya. melihat keduanya menaiki teras sang majikannya membuat darah. Ia takut terjadi sesuatu dan akhirnya masuk setelah Zoya jika ada seseorang yang memasuki kamar Duchess Anabella. Duchess Anabel
Read more

Milik Ku

"Tidak, aku tidak suci lagi. Aku seorang janda." Pungkas Duchess Anabella. Laki-laki itu mendesah pelan, sepertinya dia lelah menjelaskan semuanya. Bahwa apa pun yang terjadi, hatinya masih sama mencintai Anabella.   "Lihat aku, Anabella."   Duchess Anabella menatap netra biru itu. "Aku tidak memandang status mu. Aku akan membuat dirimu bahagia seperti dulu. Jangan khawatirkan masalah lain. Yang terpenting kita bersama seperti dulu lagi.  
Read more

Hati Yang Mendidih

Tak terasa tiga hari telah berlalu, selama itu pula Duke Alex tidak menemui Duchess Anabella. Dia belum sanggup bertemu dengan Duchess. Tragedi malam itu, tak bisa ia hilangkan dari pikirannya."Tuan, lihatlah. Aku sudah memesan gaun pengantinnya." Ucap Floria.Duke Alex tak bereaksi apa pun. Entah mau senang atau tidak. Entah karena apa? tiba-tiba hatinya merasa tak menginginkan pernikahan ini."Tuan, apa Tuan tidak menyukai gaun ini?" Tanya Floria. Gaun dengan warna biru dan kerlap kerlip batu safir berwarna putih yang menempel di gaunnya. Ia sudah memesan gaun itu sejak jauh hari. Pernikahannya pasti meriah seperti saat Duke Alex menikah dengan Duchess Anabella. "Jika Tuan tidak suka, aku akan menggantinya yang lain.""Aku suka, terserah kamu." Ucap Duke Alex. Bibirnya ingin mengatakan tidak mau menikah, tapi hatinya memikirkan perasaan Floria. Dia tidak mungkin berlari tanpa tanggung jawab."Flo, terserah kamu. Aku serahkan saja pada mu. Pernik
Read more

Asalkan Aku Tetap Menjadi Suaminya

Sepanjang malam Duke Alex menghabiskan waktunya di teras depan dan di temani beberapa botol Wine. Sebotol Wine itu pun mengalir di tenggorokannya. Dalam semenit, Duke Alex sudah menghabiskan sebotol Wine di tangannya. Dia menuangkan cairan merah itu ke lantai. "Hah, aku tidak ingin berpisah dengannya."Kesatria Luis yang berdiam diri di samping Duke Alex pun memegangi bahunya. "Tuan sudah mencintai Nyonya. Hanya saja Tuan belum menyadarinya." Tutur Kesatria Luis.Duke Alex mencerna perkataan Kesatria Luis. Ingatannya tentang kebersamaannya dengan Duchess berputar di kepalanya. Benar, sudah sangat lama dia menghabiskan waktu bersama dengan Duchess. Ia memegangi dadanya yang berdetak lebih cepat."Apa Tuan merasa kenyamanan dan kehangatan saat bersama dengan Duchess?""Benar, bersamanya aku merasa sangat nyaman dan tenang. Bahkan jantungnya berdetak lebih cepat. Kadang aku gugup saat bersamanya."Duke Alex beranjak berdiri dari kursinya. Keduanya tan
Read more

Tanggung Jawab Tuan Duke

"Tuan, ini tidak benar. Biar saya yang ke sana." Ucap Kesatria Luis hendak melangkah. "Tunggu." Duke Alex menahan lengan Kesatria Luis. "Biarkan saja. Kita akan mengawasinya dari jauh." Kesatria Luis pun pasrah. Dia tidak mengerti jalan pikiran kedua majikannya. Yang adalah diri sendiri, lalu sadar setelah pergi. Dan yang satunya, ingin pergi karena sudah menemukan orang lain.
Read more

Memanfaatkan Cintanya

Duchess Anabella memejamkan matanya. Nafasnya terasa berhenti, di mana ia harus mendengarkan sebuah perkataan yang tak pernah ia inginkan. Tentunya ia sangat paham. Sekian lama menunggu dan akhirnya bertemu, tanpa menunggu ikatan suci keduanya sudah melakukan. "Duchess, ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku dan Floria tidak melakukan apa pun, sungguh." "Dan kenyataannya, kesungguhan Duke adalah kebohongan." Duchess Anabella turun perlahan dari satu anak tangga ke anak tangga lainnya. Dia tidak menampilkan wajah kekecewaannya atau kesedihannya. Sudah terbiasa menjalaninya, percuma saja. Wanita di hadapannya akan melunjak dengan senang.  Dari awal dia sudah curiga, kebaikannya hanyalah sebuah usaha untuk meretakkan rumah tangga. Setelah berhasil menyakitinya, lalu dia
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status