"Abang, Ibu katanya kangen Wati. Apa Wati boleh pulang Bang?" Tanya Wati kepada Jaka, usai dia menutup telepon dari ibunya. "Sayang, ibu aja ya yang disuruh ke sini. Kamu kan lagi hamil anak Abang." "Tapi perjalanan ke sini kan jauh Bang kalau naik bis. Kalau naik pesawat kan mahal, Bang." "Pakai aja uang tabungan kita untuk ibumu naik pesawat. Sepertinya cukup untuk dua orang, biar ada yang jagain ibumu. Ibu suruh tinggal di sini aja kalau mau. Kan bentar lagi Kamu lahiran, Sayang." "Tabungannya kan buat lahiran, Bang." "Sudah, ngga apa-apa, Sayang. Nanti Abang cari sampingan lagi." Jaka mengecup kening Wati. Air mata Wati menetes. "Kenapa menangis?" "Wati bersyukur punya suami seperti Abang." "Abang lebih bersyukur punya istri seperti Kamu." Dikecupnya lagi kening Wat
Last Updated : 2021-06-22 Read more