"Lo dimana, Ria Ananta?" tanya Vera dengan geram melalui sambungan telepon. Yang benar saja, 15 menit lagi orang pusat tiba, tapi Ria belum juga sampai di kantor. "Gue masih di Sudirman.""Udah gila lo!" "Emang," balas Ria spontan. "Gak gitu maksud gue. Suruh Anton ngebut, Ri. Gue gak tahu mau bikin alasan apa untuk keterlambatan lo," ujar Vera putus asa. Tidak ada yang bisa melawan kekeras kepalaan seorang Ria. Kata dia akan terlambat, maka ia akan terlambat. Di tengah perjalanan Ria melihat plang brand roti terkenal dengan bentuk baling-baling kipas di tengahnya. Ia meminta Anton untuk melipir sebentar dan membeli beberapa roti untuk tamu dari pusat yang merupakan Dika, tangan kanan papahnya. Maka dari itu ia bisa berlagak santai karena Dika mengenalnya. Ria tidak tahu Dika membawa siapa, yang pasti tamunya adalah Dika. Ria memasuki toko tersebut dengan pintu yang dibukakan oleh Anton. Bau khas roti yang meman
Last Updated : 2021-10-26 Read more