~Tanpa perlu kau meminta, dengan perasaan yang penuh cinta, aku rela mengepakkan sayap untuk membuktikannya~ ***Dinginnya angin malam menelisik tubuh dan ketegangan di antara mereka. Ning Fiyyah memicingkan mata untuk memastikan apakah benar yang ada di depannya adalah manusia. Dia mendekat. Lampu dari atas kepala Imaz berpendar menunjukkan cahaya kebenaran. Hati berdesir kala melihat realitanya. Tanpa susah payah ia mencari, Imaz datang sendiri dengan kerendahan hati. "Imaz?" Imaz tersenyum tipis. Menahan terpaan deras hujan yang membuat bibirnya bergetar menggigil. Saling merindukan, di balik hujan yang membutuhkan kehangatan, mereka berpelukan. "Iya, Ning. Aku tahu kau pasti memahami isi hatiku. Kau akan membuktikannya dengan cara Ning sendiri.""Aku senang bisa bertemu denganmu lagi."Saking senangnya mereka bertemu, baju yang ia kenakan basah, kotor terkena masker hitam. Ni
Last Updated : 2022-04-06 Read more