Sang putri terlalu penarasan dengan jimat neneknya itu. Ia sampai mencurina dan ketawan oleh ayahnya. Dia menunduk karena takut dimarahi Sang Raja. Sang Raja hanya tersenyum.“Kau tidak akan mencuri lagi. Berjanjilah,” kata sang Raja.“Tentu, Yang Mulia. Aku tidak akan mencuri lagi. Tapi aku takut berjanji,” jawab sang putri.“Hww, kau masih ingat cerita nenekmu rupanya. Haha, tenanglah, putriku. Aku percaya padamu.”“Terima kasih, ayah. Aku mau melihat kitab itu. Ketua Mavwa bilang aku boleh melihatnya.”“Baiklah, tapi kurasa kau tak akan mengerti semua itu.”“Aku tidak perduli. Sampai nanti, ayah.”Sang putri membungkuk untuk pamit, lalu keluar dari ruangan itu. Ia melewati ruangan yang berisi kalung kristal, jimat neneknya itu.“Aku pasti akan tahu cara menggunakannya. Seperti di cerita nenek, dan surat itu,” guman sang putri. Ia lalu beranja
Last Updated : 2022-04-20 Read more