Dengan memegang pegangan troly tasnya, wajah antusias Chandie sudah tidak sabar untuk menjejakkan kakinya di sekolah. Sepanjang perjalanan pun, gadis kecil itu selalu mengajukan pertanyaan, sudah mau sampai atau belum ke sekolah barunya saat ini.“Papa, ayo cepetan, aku nanti telaaat.”Untuk kesekian kalinya, Lee membuang napas kecil, karena mendengar ucapan Chandie. “Iya, lima menit lagi sampe,” ujar Lee sambil melihat Gemi yang tersenyum simpul lewat kaca spion bagian tengah.“Sabar ya, Kak,” pinta Gemi. “Besok, kita berangkat lebih pagi lagi, biar nggak kena macet.”Bibir mungil itu mengerucut memandang sang papa dari belakang. “Mobilnya jalan kayak siput.” Chandie lalu melihat beberapa motor yang melewati mobilnya dan melaju di samping kiri. “Besok, kita pake motor aja, Pa! Biar cepat, ya!”Beberapa hari yang lalu, Lee sudah membeli sebuah motor. Untuk berjaga-jaga jika Gem
Terakhir Diperbarui : 2021-11-05 Baca selengkapnya