Rizkita mengepalkan tangannya dengan nafas memburu kesal, marah plus kecewa dengan jalan hidupnya yang terasa rumit.Demi apapun Rizkita hanya ingin menjadi siswi biasa sesuai umurnya, tidak memusingkan uang, tidak lelah karena pekerjaan, dia hanya ingin sibuk bermain."Rania, mama tetap tidak berubah.."lirih Rizkita yang kini terisak, amarahnya menguap menjadi rasa lelah akan semuanya.Rania sang sahabat yang merangkap asistennya kini memeluk Rizkita. Keduanya berada di posisi yang sama, di jadikan mesin uang dengan mengesampingkan pendidikan. Keduanya hanya home schooling."Mereka beruntung merasakan masa putih abu - abu, sedangkan aku melewati fase itu."lirih Rizkita dengan tangisan yang semakin tak terbendung."Mama marah saat aku bilang ingin berhenti, apa uang papa tidak cukup? kenapa aku harus bekerja banting tulang sedangkan Dewi dia bisa merasakan bangku sekolah! sem
Last Updated : 2021-08-09 Read more