“Mau aku temani?” Ken memberi penawaran, saat melihat aku masih ragu untuk membuka pintu di hadapanku, yang sebenarnya sudah beberapa menit hanya aku pandangi.Meski sebenarnya ide Ken itu sangat menggiurkan, tapi kurasa, tidak. Aku tak ingin membuat Ken tak nyaman dengan obrolanku dan Mama Sulis nanti.Benar, setelah perdebatan cukup alot di apartemenku tadi, antara Kak Sean dan Ken. Akhirnya, Ken pun meluluskan permintaan Kak Sean, agar bisa membawaku menemui Mama Sulis.Tentu saja, Ken itu punya hati yang lembut dan mendengar kondisi Mama Sulis serta keinginannya, Ken pun luluh, lalu akhirnya malah ikut membantu Kak Sean dalam membujukku.Meski dia tidak tahu apa yang akan Mama Sulis bicarakan padaku, atau lebih tepatnya apa yang akan Mama Sulis minta dari
Read more