Home / Romansa / Perawan Menjadi Taruhan / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Perawan Menjadi Taruhan: Chapter 11 - Chapter 20

40 Chapters

Usaha

Andre memandang gadis di depannya ini dengan penuh rasa iba. Ingin membantu lebih banyak pun dia belum mampu. Sebagai atasan, dia hanya bisa mengupayakan yang terbaik sebisanya."Ini, bisa saya ajukan lewat koperasi. Mungkin prosesnya lama. Belum tentu disetujui. Lagi pula, jumlahnya tidak banyak. Maksimal hanya tiga jutaa. Itu juga nanti gaji kamu dipotong setiap bulan. Kamu mau?" Dia menjelaskan panjang lebar.Celine adalah karyawan yang sangat kritis jika menyangkut soal keuangan. Bonus dan luang lemburnya dia hafal jumlahnya, sekian koma sekian. Tidak boleh kurang kalau bisa lebih.Andre mengerti. Gaji segitu dipakai untuk menghidupi dan memberi makan banyak mulut. Jika dia menjadi Celine, Andre pasti akan stres setiap hari memikirkan bagaimana mengelolanya.Penghasilannya yang cukup lumayan saja masih terasa kekurangan jika menuruti kehendak istrinya di rumah. Entah bagaimana gadis itu bisa bertahan hidup
last updateLast Updated : 2021-06-02
Read more

Buntu

Celine menceritakan semua kejadian di rumah Broto kepada Siska. Berdua mereka duduk di kantin bakso dan soto langganan tempat mereka makan siang. Kali ini Siska yang membayarkan. Biasanya setiap hari Broto mengantarkan makanan. Namun, sejak kejadian itu, dia tidak pernah muncul. Tidak ada ada makanan gratis lagi. Celine sendiri tidak membawa bekal. Alhasil, terdamparlah mereka di sini."Lin, Lin. Ngapain kamu ke situ sendirian. Kan bisa ngajakin aku." Siska tak habis pikir mengapa sahabatnya itu nekat berbuat itu, tanpa berdiskusi dulu dengannya."Aku udah ga tau lagi mau gimana. Aku bingung. Sementara tagihan terus berjalan. Ga mungkin kan, aku bawa putri kabur dari rumah sakit."Siska menggelengkan kepalanya. "Eh, si Broto mesum juga. Kupikir dia mau ngambil kamu baik-baik. Ternyata ..., ah dasar laki-laki semua begitu." Dia mengomel panjang lebar. Tak menyangka si bandot tua yang satu itu nekat juga. Tak bisa terbayangkan jika sesuatu terjadi pada Celine kare
last updateLast Updated : 2021-06-02
Read more

Pernikahan

Siska mengetuk meja dengan gelisah. Kenapa jadi dia yang grogi, padahal yang mau bertemu Bisma kan Celine. Berkali-kali matanya melirik ke arah pintu cafe, namun, yang mereka tunggu belum datang juga. Celine sendiri pura-pura sibuk dengan ponselnya, untuk menutupi kegugupan."Celine?" Seorang pria menghampiri mereka.Mereka serentak mengangkat muka. Jantung Siska berdebar. Lidahnya kelu. Padahal dia yang tadi sangat semangat menemani Celine untuk menemui pria ini. Dia tidak mau kejadian di rumah Broto terulang lagi kepada sahabatnya. Bisa saja kan Bisma juga ikut nekat? Merayu sahabatnya kemudian menjebaknya. Jika sampai itu terjadi, dia yang akan mengahajar pria itu jika berani berbuat macam-macam."Lama menunggu?" Bisma mengambil tempat duduk di depan gadisnya. Pandangan matanya lekat penuh dengan cinta."Eh, engga kok," jawab Siska. Wajahnya tersipu malu. Kenapa pula dia yang jadi grogi?
last updateLast Updated : 2021-06-02
Read more

Pertaruhan

"Cheers!"Suara dentingan gelas berisi minuman beralkohol terdengar bersahutan. Lima orang pria mature sedang bersulang merayakan sesuatu. Gelak tawa dan perbincangan hangat memenuhi ruangan itu. Beberapa wanita penghibur yang super seksi ikut meramaikan pesta mereka. Masing-masing duduk di pangkuan para pria itu. Kecuali satu orang, dia tokoh utamanya."Gilaaaa! Gue ga nyangka ternyata lu dapet juga. Keren, men." Arthur menepuk bahu Bisma. Lelaki yang ditepuk hanya tersenyum sedari tadi.Tersenyum jumawa."Lu masih inget aja ya, Bisma. Gue aja udah lupa. Udah lama banget kan, ya?" tanya Dave. Sambil berbincang, tangannya memeluk gadis dipangkuannya. Si wanita itu tersenyum senang.Sungguh menjijikkan."Ingetlahlah, men. Dia cakep begitu, gue juga kan pengen ngerasain gimana itu cewek." Bisma meneguk minumannya. Tidak. Dia tidak boleh teler malam ini. Ini kan malam pertama, kala
last updateLast Updated : 2021-06-02
Read more

Bulan Madu

Sebuah kecupan di pipi membangunkan tidurnya. Celine menggeliat perlahan saat cahaya sinar matahari masuk ke kamar ketika gorden dibuka. Matanya mengernyit. Tangannya menutup wajah."Pagi, sayang."Aroma mint segar menguar di hidungnya. Siapa in yang mencium? Rasanya tadi malam dia sendirian. Setelah berkeliling melihat satu persatu bagian dari apartemen ini, dia langsung tertidur pulas.Perlahan Celine membuka mata, mendapati Bisma sedang tersenyum melihatnya. Lelaki itu memang tampan sejak dulu. Penampilannya bersih, wangi dan berkharisma."Eh pagi, Kak," jawabny malu-malu. Dia teringat bahwa sekarang sudah menjadi istri Bisma."Ayo sarapan. Nanti kita terlambat. Flight kita sebentar lagi."Bisma menarik lengan istrinya, berusaha memeluk, tapi Celine melepasnya karena malu, juga canggung."Iya. Aku mandi dulu. Sebentar, ya." Dia berjalan menuju kamar mandi. Bis
last updateLast Updated : 2021-06-02
Read more

Halal

Celine menggeliat di bawah tindihan tubuh besar di atasnya. Lelaki ini penuh gairah, sehingga bernapas baginya pun sulit rasanya. Dia diserang dari berbagai arah. Dipuaskan dengan berbagai sentuhan, kecupan dan cumbuan yang menari-nari tiada henti.Tubuhnya bereaksi dengan sangat baik akan semua ini. Belum pernah merasakan sebelumnya, sehingga ketika pertama kali terjadi semua terasa luar biasa.Lelaki itu terengah-engah, sudah saat ingin menyatukan tubuh mereka sejak awal dia melucuti semua pakaian istrinya ini. Tapi dia bersabar. Menunggu ketika wajah cantik itu menganggukkan kepalanya. Memberikannya izin, dengan segera dia meng-eksekusi.Bisma merasakan surga dunia benar-benar ada di genggamannya. Utuh tak bercela. Penuh perjuangan untuk menggapainya, tapi dia tau, dialah lelaki paling berbahagia saat ini. Tetesan air mata celine menambah kebahagiaan di hatinya. Wajah yang meringis kesakitan, bibir yang digigit dengan m
last updateLast Updated : 2021-06-12
Read more

Menang

Cheers!Suara dentingan gelas berisi minuman beralkohol terdengar bersahutan. Lima orang pria mature sedang bersulang merayakan sesuatu. Gelak tawa dan perbincangan hangat memenuhi ruangan itu.Kali ini tidak ada wanita penghibur diantara mereka. Hanyalah berhamparan berbagai makanan dan minuman sebagai teman mereka berpesta."Gila Bisma! Lu bikin gue ngiri banget dah. Keren, keren, keren, Men!" Arthur menepuk bahu lelaki di sampingnya."Gue gitu loh." Lelaki itu meletakkan sebuah foto bekas darah di seprai sebuah ranjang. Temannya yang lain, berebutan ingin melihatnya. Satu per satu bergantian dan berusaha meyakinkan.Untunglah lelaki ini pintar. Dia hanya memfoto bekasnya. Dia tidak mungkin mengabadikan istrinya yang sedang tertidur pulas. Bagaimana juga, kehormatan Celine harus dia jaga. Kehormatan istrinya merupakan kehormatannya juga. Timbullah rasa sayang dalam hatinya. Ah, persetan
last updateLast Updated : 2021-06-12
Read more

Pulang

"Kakak ..."Celine memeluk mereka satu persatu. Anak-anak asuhnya. Ada rindu yang bertumpuk-tumpuk selama seminggu ini dia meninggalkan mereka semua."Kakak pergi ke mana?""Kok lama pulangnya?""Kak, Dafi berantem sama Andi. Rebutan kue.""Kak, dikampung ada apa aja? Ada rambutan gak?""Kak, aku bosen masakan bibik. Mau kakak aja yang masak.""Kak. PR ku banyak. Susah mau jawabnya. Ajarin, Kak.""Kak, bajuku sobek. Belikan baru, ya.""Kak, Mak Susi cerewet. Kalau ada kakak dia baik.""Kak."Celine menoleh. Putri tampak cantik dengan rambut diikat. Kakinya masih pincang. Masih memakai tongkat. Berat hati sebenarnya waktu meninggalkan mereka walau hanya seminggu."Sayang." Celine memeluknya. Gadis mungil ini cacat setelah kecelakaan itu. "Gimana kabarmu? Sehat?""Sehat. Kakak lama pergi. Kami kangen.""Kan, cuma sebentar.""Tapi, rasanya lama.""Ini kakak udah pulang. Ayo k
last updateLast Updated : 2021-06-12
Read more

Tiara

Wanita jelita itu sedari tadi bolak balik menelepon suaminya. Tidak diangkat. Kadang terputus. Oke, mungkin ada gangguan signal. Provider sering mengalami kendala seperti ini. Resiko jika memilih long marriage relationship. Ponsel menjadi ajang pelepas rindu.Tiara nama wanita itu. Ibu satu anak yang sedang menempuh pendidikan di negara ini. Demi cita-citanya menjadi seorang pendidik yang berkualitas, menciptakan generasi penerus bangsa yang mandiri dan tangguh.Untuk itulah dia berani mengambil resikonya, berpisah dengan mereka. Dia membawa serta anak lelakinya, atas permintaan suaminya."Bisma ke mana saja sih," rutuknya dalam hati. Biasanya tidak begini. Entah mengapa satu bulan ini terlihat aneh. Sangat sulit dihubungi. Sekalipun bisa, hanya sebentar.Dia mengerti suaminya sedang mengerjakan sebuah proyek besar tahun ini. Memang itulah pekerjaannya. Hanya saja, kali ini aneh. Seperti lupa pada anak istrinya.Panggilan ke tiga puluh dua, tersamb
last updateLast Updated : 2021-06-12
Read more

Demi Cinta

Sebuah mobil Toyota Fortuner terparkir cantik di depan rumah itu. Suara mesinnya yang menggema, membuat anak-anak yang sedang asyik bermain, berlarian keluar. Ingin melihat siapa yang datang. Kaki kecil mereka nampak lincah melenggang. Suara tawa mengiringi langkah menuju teras depan.Selama ini rumah mereka tidak pernah menerima kedatangan tamu dari manapun. Mereka juga tidak diijinkan keluar, pagar ditutup rapat. Tidak dikunci. Tapi, siapa saja yang berani keluar tanpa ijin dari kakak mereka, akan dikenai sangsi. Mereka akan dilepas ke jalanan. Sehingga tidak ada yang berani melanggar."Siapa itu yang datang?""Omnya ganteng.""Mobilnya bagus.""Pasti kaya.""Eh, omnya bawa oleh-oleh. Asyik."Entah apa lagi yang diucapkan anak-anak, mereka berbisik-bisik. Terlihat sangat antusias saat Bisma membuka pagar dan kakinya berjalan masuk menuju rumah itu.
last updateLast Updated : 2021-06-12
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status