Home / Romansa / My Secret Wife / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of My Secret Wife: Chapter 21 - Chapter 30

35 Chapters

Bab 20 Kembali Seperti Dulu

"Jangan pergi! Tetaplah seperti ini, menjadi Aruna yang selalu perduli. Aku mohon."•Arsen Ganendra•🌺🌺🌺Waktu sudah menunjukkan angka 01.30. Aruna tersenyum getir sembari menatap jarum jam yang terus berputar. Konyol, kata itu yang pantas diberikan kepada sang gadis.Aruna tahu jika Arsen tidak akan pulang, tapi dia masih nekad menunggu suaminya. Kecewa, sudah pasti. Tetapi, apa yang bisa dia lakukan selain meratapi nasibnya.Keinginan Aruna tak banyak, hanya ingin agar Arsen menghargainya. Walaupun belum ada cinta, apa sulit sekedar menghargai istri sendiri? Aruna rasa tidak.Mata yang masih terjaga itu akhirnya menitikan bulir bening. Sungguh, sakit jika berjuang sendiri dalam sebuah hubungan. Aruna ingin menyerah, benar-benar menyerah.Dia menangis di pagi buta karena cinta yang tak tersambut. Cukup lama, Aruna ingin melepas semua
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

Bab 21 Sebelum Hari Kelulusan

"Hanya tinggal menghitung hari sebelum pergi. Semoga kau bahagia dan aku pun bisa melepasmu dengan ikhlas." •Aruna Ardhani• 🌺🌺🌺  "Kak Wildan?" Tampak kekagetan dari wajah Aruna, tapi tak lama kemudian seulas senyum terbit. Wildan langsung menghampiri Aruna dan Arsen. Dia menatap keduanya secara bergantian. "Kalian sedang apa di belakang aula?" tanya Wildan, menyelidik. Baru saja Aruna membuka mulut, Arsen terlebih dahulu bersuara. "Bukan urusan lu. Sedang apa lu di sini? Lu bukan warga sekolah ini," ungkap Arsen, kesal. Dada Arsen bergemuruh, hebat. Jelas saja dia tak suka pada Wildan, karena laki-laki itu terang-terangan akan merebut Aruna darinya. Bertambah kesal kala Aruna tampak senang dengan kehadiran
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

Bab 22 Semakin Berjarak

"Semua semakin jelas. Jarak di antara kita pun sudah tak terelakkan. Aku harus ikhlas dan terbiasa. Benar-benar harus ikhlas."•Aruna Ardhani•🌺🌺🌺Hara menatap iba pada Aruna yang diam menunduk. Setelah kejadian di kamar mandi, Aruna terpaksa bercerita. Bagaimana tidak? Saat kejadian, Hara ada di kamarnya."Kamu gak apa-apa, 'kan?" tanya Hara sembari mengusap punggung Aruna.Aruna mencoba tersenyum, walau masih ada gurat kesedihan. Namun, dia tidak mungkin membiarkan Hara ikut campur terlalu jauh."Ya, aku gak apa-apa. Udah lupain aja yang tadi. Mendingan kita ngomongin persiapan besok. Gimana?" Aruna sengaja mengalihkan obrolan.Gadis itu berharap, suasana hatinya membaik. Ya, besok hari kelulusan dan hari berangkat menuju puncak. Jadi, karena itulah Hara ada bersama Aruna.Hara berencana menginap hari ini sekalian p
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

Bab 23 Luka

"Kau menghancurkanku berkeping-keping hingga yang tersisa hanya puing kesakitan. Inikah maumu? Kalau begitu, aku mundur." •Aruna Ardhani• 🌺🌺🌺 Lelaki berkacamata dengan tubuh tegapnya tengah menatap tajam pada kedua orang berbeda jenis di depannya. Sesekali dia menghela napas pendek sembari menggelengkan kepala. Tak jarang senyum mengejek diberikan pada anak muda itu. "Apa dia termasuk murid yang tercatat di sini?" tanya Wildan pada Arsen yang diam dengan tatapan tak suka. "Bukan," jawabnya lugas.  Tangan kirinya masih menenteng ransel, sedangkan tangan kanan masih digelayuti oleh Karisa. "Lalu, kenapa dia ikut ke sini? Saya mendapat mandat dari guru kalian untuk menjaga kalian semua. Kalau begini, saya tidak bisa izinkan kamu untuk ikut
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

Bab 24 Bukan Alasan Menjauh

"Egomu menutupi mata hati, hingga kau keliru dengan kenyataan. Aku masih di sini, menanti kau berbalik dengan sisa-sisa kepercayaanku." •Aruna Ardhani• 🌺🌺🌺 Sepoi angin menerpa wajah cantik Aruna yang tampak sendu. Wildan tahu apa yang terjadi. Laki-laki itu mengamati Aruna sedari acara makan dimulai. Waktu baru saja menunjukkan pukul 12.05, tapi hawa sejuk menyelimuti tempat itu. Berbeda sekali dengan di Jakarta. Aruna beberapa kali menarik napas dan mengembuskannya. Dia seolah mencari kelegaan dan ketenangan di sana. Mungkin, melihat pemandangan hamparan hijau di depannya bisa mengurai sesak karena kejadian tadi. "Bagaimana, sejuk kan?" tanya Wildan sembari menarik kursi untuk Aruna. Aruna tersenyum kikuk. Bukan karena pertanyaan Wildan, tapi sikap laki-laki itu yang belum perna
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

Bab 25 Ternoda

"Aku marah. Semua perhatian yang kuharapkan malah tercurah untuk laki-laki lain. Kamu milikku, Aruna. Hanya milikku."•Arsen Ganendra•🌺🌺🌺Arsen mengeratkan genggaman pada punggung kursi. Hati dan pikirannya sudah dipenuhi dengan emosi. Dia tidak terima Aruna berlaku seperti tadi, terlebih di depan teman-temannya. Karisa yang duduk takut pun mencoba mendekati Arsen. Ini kesempatan langka, di mana dia bisa menyaksikan Arsen bertengkar dengan istrinya. Karisa akan gunakan peluang itu untuk menghasut pujaan hatinya. "Sayang, tadi itu istrimu, kan?" tanya Karisa, tangannya mengelus pundak Arsen lembut. Arsen tak menjawab, tatapannya tetap tajam ke depan. Kalau dia bersuara, takutnya akan menambah masalah dengan Karisa. Setidaknya, dia masih bisa mengendalikan amarah. "Em, aku pikir istrimu perempu
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

Bab 26 Fatamorgana

"Aku pikir hubungan kita masih bisa diperjuangkan. Tetapi, ternyata semua hanya fatamorgana saja. Kau berada di duniamu, dan aku hanya setitik warna yang tak terlihat." •Aruna Ardhani• 🌺🌺🌺Suara erangan yang berbarengan dengan benda berjatuhan menggema di kamar tampat Arsen berada. Beberapa kali dia memukuli diri sendiri atau meninju tembok yang diam tak bersalah.Setegah jam. Ya, lewat dari setengah jam dari kejadian itu Arsen mengamuk, frustasi. Bukan karena kesal pada Aruna. Namun, dia menyesali kebodohan diri.Sebelum dia pergi dari kamar Aruna. Dia melihat istrinya tersungkur di pojok kamar dengan keadaan yang menyedihkan. Segala amarah, kecewa, dan rasa cemburu langsung menguap tatkala fakta menyadarkannya, bahwa dia telah berbuat tak adil pada Aruna.Emosinya telah menutupi hati nurani tanpa bertanya kebenaran dari pihak Aruna. Dia telah melakukan kesalahan besar. Bagaimana kelanjutan hubungannya? Dan, ini akan menjadi masalah yang rumit.Saat semua sudah tumpah ruah, tiba-
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 27 Kabur

"Cara menghukum yang paling menyiksa adalah pergi dan tak pernah kembali."•Aruna Ardhani•🌺🌺🌺Aruna terduduk lemah di kamar villa itu. Kedua kaki ditekuk sembari menyandarkan tubuh di pintu kamar. Wajah yang memerah karena terlalu banyak menangis pun dia tenggelamkan di antara lututnya.Memang kenyataan kadang menyakitkan. Sebagaimana pun dia berusaha tegar, tapi perlakuan Arsen padanya sudah terlanjur menyakitkan. Jika sikap Arsen yang tak adil padanya, Aruna masih bisa tahan. Namun, jika sudah terlalu jauh hingga melakukan hubungan terlarang di atas ranjang, Aruna tak sanggup.Belum lagi alasan perjanjian pernikahan dan peran dirinya yang menjadi alat pribadi untuk Arsen, Aruna rasa itu lebih dari cukup sebagai alasan dirinya mundur dalam pernikahan ini.Sekarang, bukan saatnya untuk Aruna meratapi diri. Dia harus keluar dari lingkarang penderitaan ini. Dengan sisa-sisa tenaganya, Aruna bangkit. Dia meraih tas ransel yang sebelumnya dibawa. Liburan ini akan berakhir dengan kesak
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 28 Aruna Menghilang

"Aku bodoh telah terpedaya masa lalu. Saat kebenaran terungkap, saat itu juga aku kehilanganmu. Bisakah kau kembali dan memberiku kesempatan lagi?"•Arsen Ganendra•🌺🌺🌺Laki-laki berkacamata dengan rahang tegas itu mengernyit sambil menatap Hara yang tampak ketakutan. Pasalnya dia mencari Aruna, karena sedari acara jalan-jalan tak melihat sosok itu. Dia membuka lebih lebar pintu kamar, dan berjalan ke hadapan Hara.Mata elangnya menelusuri sudut kamar dan jatuh tepat di lemari yang tebuka."Kenapa lemarinya kosong?" tanya laki-laki yang tidak lain Wildan itu.Mata Hara meredup dengan raut wajah bingung. Dia meremas bajunya, entah harus berkata apa. Yang ditakutkannya adalah jika dia disalahkan. Sedangkan, sejauh yang Hara tahu, Wildan memberikan perhatian lebih pada temannnya itu."A-anu, aku gak tahu, Kak. Aku juga lagi cari Aruna. Dan, lemarinya ...." Hara menggantungkan cerita sambil melirik lemari juga Wildan bergantian.Tidak butuh lama untuk Wildan mengerti ucapan Hara. Tanpa
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

Bab 29 Terusir

"Kenapa rasa itu hadir setelah kau menghilang? Lalu, apa yang harus kulakukan untuk mendapatkanmu kembali?"•Arsen Ganendra•🌺🌺🌺Ningrum bergetar membaca surat dari Aruna. Bersamaan dengan itu luruh pula air mata. Dadanya terasa sesak, sampai tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun."Kapan Aruna pergi, Mbok?" tanya Arya sembari mengusap pundak istrinya."Setengah jam yang lalu, Tuan," jawab Mbok Nah dengan wajah sedih.Arya mengembuskan napas dalam, lalu menuntun istrinya untuk duduk. Pasti Ningrum syok mendengar kabar ini."Lalu, Arsen?"Mbok Nah tampak bingung untuk menjawab, terlihat dari raut wajahnya. "Anu, Tuan. Itu, si Mbok juga gak tahu. Soalnya, pas si Mbok tanya keberadaan Den Arsen, Non Aruna hanya diam."Ningrum langsung mendongak mendengar keterangan ARTnya. Firasatnya buruk."Ini pasti ulah Arsen, Pa. Mana mungkin Aruna pulang ke sini tanpa Arsen kalau tidak ada masalah di antara mereka," tebak Ningrum, membuat Arya berpikir sejenak."Bukannya mereka liburan 3 hari,
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more
PREV
1234
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status