Home / Rumah Tangga / Jerat Cinta Sang Milyarder / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Jerat Cinta Sang Milyarder: Chapter 91 - Chapter 100

171 Chapters

Terlilit Hutang?

Kali ini, hari weekend Celine habiskan bersama Rayyan dan sang anak untuk membeli pakaian di pasar, lalu makan bersama di pinggir jalan. Uang pemberian Dominic masih tersisa banyak. Awalnya, Celine tidak berniat menyentuhnya, tapi dia rasa, tidak ada salahnya jika dia menggunakan itu untuk memberi sedikit kebahagiaan bagi anak dan suaminya.Kini, pakaian yang dikenakan oleh Rayyan, bukan lagi pakaian lusuh yang seolah tidak pernah diganti. Kemeja abu-abu melekat dan tampak sangat cocok untuk Rayyan. Suaminya yang tampan. Celine tersenyum melihat kantung belanjaan di tangan Rayyan. Tak beda jauh, Arion pun terlihat semakin tampan dan imut dengan pakaiannya."Ada apa, Sayang? Kenapa kamu menatapku? Tidak makan?" Rayyan merasa aneh dengan senyum lebar sang istri sejak mereka pergi ke pasar, hingga berakhir di sebuah rumah makan pinggir jalan."Mama aneh," sambung Arion yang setuju dengan perkataan Rayyan."Lho? Kenapa Mama aneh, Al? Mama hanya senang melihat penampi
last updateLast Updated : 2021-11-02
Read more

Membutuhkan Uang

"Mama benar-benar keterlaluan! Kenapa Mama meminjam uang pada mereka? Bagaimana caranya kita membayar sekarang? Rayyan tidak mengerti kenapa Mama jadi seperti ini!"Rayyan menatap kesal ibunya. Mereka bertiga kini masih duduk di ruang tengah dengan Mira yang diam bak seorang tersangka. Sementara Celine memilih menyandarkan tubuhnya di punggung kursi sembari memijat pusing kepalanya. Menghitung nominal yang harus mereka kumpulkan untuk membayar utang tersebut. Haruskah dia menjual rumah ini dan barang-barang di dalamnya? Mungkin itu cukup menutupi sebagian utang sang mertua, tapi di mana mereka akan tinggal setelahnya?"Maafkan Mama, Rayyan. Mama sudah bilang, Mama hanya berusaha menyelamatkan bisnis peninggalan Papamu. Mama pikir, Mama bisa mengembalikan semuanya," ucap Mira sambil meneteskan air mata. Dia menutup wajahnya karena rasa bersalah sekaligus bingung. Rumahnya sekarang pun terancam disita. Sialnya tidak ada satu pun dari sanak saudaranya yang mau membantu. Merek
last updateLast Updated : 2021-11-02
Read more

Sebuah Jalan dari Takdir?

"Jadi, wanita itu sedang membutuhkan uang untuk membayar utang?"Dominic menatap berkas yang diberikan oleh seorang pria di apartemennya. Dia tersenyum sembari mengelus dagunya. Menarik. Sebelum dia bertindak, ternyata Mira sudah menciptakan masalah lebih dulu. Kehadiran wanita tua itu seolah memberinya jalan. Takdir juga seakan memberinya kesempatan untuk masuk ke dalam celah itu. Mungkinkah, Tuhan memang telah mengizinkannya untuk bersama Celine?"Iya, Tuan. Nyonya Mira meminjam uang pada seorang pemilik kasino untuk menutup biaya kerugian bisnisnya, tapi bisnisnya tetap diambang kebangkrutan. Sekarang, dia harus membayar utang beserta bunganya sekitar seratus juta," jelas lelaki yang memberi informasi tersebut.Sekali lagi, Dominic mengangguk sembari membaca berkas itu. Hingga dia melihat sebuah nama tertera di sana. Keningnya sedikit berkerut. "Apa ini? Rayyan akan menjadi jaminan?""Seperti itulah yang tertulis, tapi ada masalah serius yang perlu say
last updateLast Updated : 2021-11-02
Read more

Buah Simalakama

Dalam tidurnya yang damai, Celine merasakan sebuah tangan mengelus lembut kepalanya. Menyentuh pipinya dengan hati-hati, hingga membuatnya merasa nyaman dan semakin terlelap. Bahkan tanpa sadar, tangannya meraih tangan tersebut dan menggenggamnya erat. Meletakkan kembali di pipinya. "R-rayyan ...."Secara mengejutkan, tangan yang saat ini tengah Celine genggam memberikan reaksi. Usapan lembut itu mendadak jadi kaku ketika nama Rayyan disebut. Sampai tanpa diduga, sang pemiliknya menarik paksa tangan yang asyik Celine genggaman. Tindakan tersebut jelas mengusik ketenangan wanita itu. Kelopak mata yang awalnya terpejam rapat, mulai bergerak. Bibirnya terbuka lalu tertutup beberapa kali. "Celine, buka matamu."Suara bariton dan terdengar sangat dekat dengannya, cukup membuat tubuh Celine sedikit merinding. Alam bawah sadarnya merasa mengenali pemilik suara ini. Hingga kembali suaranya tergiang. Mengharuskannya membuka mata lebar-lebar, dan tepat setelah dia membuka
last updateLast Updated : 2021-11-03
Read more

Wanita Penghibur?

Hari ketiga.Celine masih belum mengumpulkan uang seperpun. Dia yang memilih tidak masuk kantor, tinggal seharian di rumah. Semua karena kemarin dia kembali memaksa bekerja freelance di sebuah kafe. Padahal, Dominic sudah menyuruhnya untuk istirahat. Meski Celine tidak bekerja dari malam sampai pagi, tubuhnya yang memang tidak dalam kondisi fit, tidak bisa bertahan lebih lama dan akhirnya tumbang. Untunglah ada sang suami yang merawatnya. Mira tiap hari datang, meski tidak pernah memedulikannya atau sekadar bertanya apakah dia baik-baik saja atau tidak? Mertuanya hanya datang untuk meminta makan dan pergi setelah mendapatkannya.Masalah menjadi semakin buruk ketika mertuanya tidak memiliki apa pun selain tempat tinggal. Begitu pun pekerjaan dan makan untuk sehari-hari. Tentu saja, sebagai anak satu-satunya, Rayyan yang harus bertanggungjawab. Namun, suaminya bahkan tidak dalam kondisi di mana bisa menafkahi. Celine ingin mengeluh, tapi dia sadar dia harus tetap
last updateLast Updated : 2021-11-03
Read more

Kesialan tak Terduga

Siapa yang menyangka kalau semuanya akan seperti ini? Celine justru harus terjebak dalam situasi yang sungguh tak terduga. Dia berlari ke luar ruangan di mana Seila membawanya. Menghiraukan kejaran dua orang lelaki yang berusaha menangkapnya. Tidak. Dia tidak mau bekerja sebagai wanita penghibur atau apa pun itu istilahnya. Celine memang butuh uang, tapi tidak seperti ini caranya! Namun kenapa dirinya malah dikejar dan hendak ditangkap seperti ini? Dia seperti seorang buronan."Kejar dia! Jangan sampai lolos!" teriak wanita tua yang tadi disebut 'Madam' oleh Seila.Sayangnya, bukannya pergi mendekati pintu keluar, Celine justru melangkah cepat ke arah berlawanan. Dia menyusuri lorong hingga melihat sebuah tangga darurat. Tanpa berpikir dua kali, Celine dengan segera menaiki tangga tersebut untuk menghindar dari kejaran dua pria itu. Tidak ada yang bisa mengalahkannya dalam melarikan diri, kecuali satu orang.Napas Celine terengah-engah. Keringat mulai bermuncula
last updateLast Updated : 2021-11-04
Read more

Apa yang Kurang Dariku?

Seorang pria berjalan menyeduh teh hangat sembari melirik ke arah wanita yang tertidur lelap di ranjang. Tepatnya pingsan karena dengan sengaja dibius. Senyum simpul membingkai wajah tampannya. Langkahnya yang santai mendekati wanita itu dan tanpa ragu duduk di pinggir ranjang. Terlihat wanita tersebut mulai terusik dalam tidurnya. Pengaruh obat bius sepertinya sudah mulai menghilang."Kau sangat keras kepala. Dibanding menjadi wanitaku, kau lebih memilih melemparkan tubuhmu pada pria lain," lirihnya sembari menggeleng. Dia menahan kesal karena mengetahui jika wanita yang mulai terbangun itu, berniat menjadi wanita penghibur. Uang yang tidak seberapa dan melayani banyak pria hidung belang. Dia tidak bisa membiarkannya."Enghh ...."Suara lenguhan lirih mulai terdengar, bersamaan dengan kelopak mata yang terbuka. Wanita itu akhirnya sadar dan membuat mata mereka harus bertatapan. Dia yang menyadari itu, segera mendekat dan mengusap lembut pipi tirus sang wanita.
last updateLast Updated : 2021-11-04
Read more

Pilihan yang Sulit

Pada akhirnya, Celine tetap tidak dapat mengumpulkan uang. Begitu pula dengan Rayyan. Apalagi mertuanya yang merupakan orang yang meminjam uang tersebut. Sisa hari ini. Celine tidak tahu apa yang harus dia lakukannya di akhir sisa hari ini. Dia bahkan tidak bisa makan siang dengan tenang karena memikirkan segala hal tentang utang. "Celine, kau sudah mengerjakan semua tugas yang kuberikan?"Celine yang saat ini tengah melamun, harus terkejut oleh suara bariton dari Dominic. Lelaki itu berdiri tepat di depan mejanya, dengan penampilan rapi. Tidak seperti kemarin di mana tubuh yang selalu terbalut kemeja dan jas itu, menjadi tak tertutup sehelai benang pun. Sesaat, dia tergagap dan menyadari kalau dirinya belum merampungkan tugas yang diberikan."M-maafkan saya, Pak. Saya perlu menyelesaikannya sedikit lagi," ucapnya sembari meringis.Dominic menatap lekat ke arah Celine yang kini terburu-buru mengerjakan tugasnya kembali. Dia tahu jika Celine melamun
last updateLast Updated : 2021-11-07
Read more

Simpanan Sang Milyarder

Celine menatap pintu apartemen di depannya dengan lekat, sebelum tangannya terangkat untuk membunyikan bel. Tiga kali dia membunyikan bel itu dan berharap sang empunya cepat membuka. Celine tidak mau seseorang memergokinya datang ke tempat bosnya di malam-malam begini. Namun beruntunglah, tak butuh waktu lama, pintu apartemen benar-benar terbuka. Menampilkan sosok lelaki berpakaian santai dengan kacamata baca yang bertengger di hidung mancungnya.Untuk sesaat, Celine bergeming. Penampilan yang ada di depannya sangat asing dan membuatnya harus berkedip beberapa kali untuk memastikan kalau di depannya benar adalah Dominic."Celine?"Dominic terlihat sedikit terkejut akan kehadiran Celine yang tiba-tiba. Dia tidak memintanya untuk datang, tapi wanita itu sendiri yang datang ke sini. Tindakan Celine selalu tidak terduga dan itu membuat Dominic harus terkejut sekaligus berpikir, apa yang diinginkan wanita ini? "Ada apa kau datang tiba-tiba seperti ini?"Celine
last updateLast Updated : 2021-11-07
Read more

Menikmatinya

Celine mendekap tubuh Dominic dengan erat, saat lelaki itu masih dengan semangat meraih kenikmatan dari tubuhnya. Keringat mereka kini bercampur satu sama lain. Tidak ada yang bisa Celine lakukan selain membalas setiap gerakan kasar dan ciuman menggebu dari Dominic. Dia melakukan ini bukan karena ingin, tapi karena Celine sangat membutuhkan uang untuk menyelamatkan suaminya. Meski dengan cara dia harus mengkhianati sang suami. Celine hanya berharap Rayyan akan mempercayainya dan menerima keputusan yang dia ambil."Kau nikmat," desah Dominic sembari memagut kembali bibir wanitanya. Mereka akan kembali meraih pelepasan untuk yang kesekian kalinya. Hingga sebelum itu terjadi, Dominic segera melepaskan diri sembari memeluk erat tubuh Celine yang berkeringat. Napas keduanya tersengal-sengal. Celine yang memeluk tubuh Dominic, terdiam beberapa saat dan menatap lelaki yang entah berapa kali menyentuh tubuhnya. Tidak ada senyum sama sekali di bibirnya. Hanya rasa lelah dan k
last updateLast Updated : 2021-11-08
Read more
PREV
1
...
89101112
...
18
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status