Sementara itu, didepan toko roti Zeera, sudah banyak orang berkumpul, termasuk Izzati dan karyawan lainnya. Dari sisi Shean, Tristan, Alex juga sudah ada disana juga. Brum… brum… Izzati dan lainnya melihat kebelakang, dimana terdengar suara mobil yang baru saja berhenti. Zeera keluar lebih dulu, tanpa menunggu Shean turun untuk membuka pintunya. “Zati,” Zeera memeluk Izzati. “Zeera, aku tidak tahu ini kenapa. Saat aku dan yang lainnya datang, tokonya sudah seperti ini. Kata anak buah Pak Shean, ada yang berusaha masuk kedalam secara paksa,” ujar Izzati memeluk Zeera. Shean baru menyusul dari belakang, Tristan langsung berbisik dengannya. Shean lalu mengangguk, merespon bisikan Tristan. Zeera penasaran, apa yang sedang mereka bicarakan. Pintu toko yang sudah ambruk, dengan etalase rak makanan pecah, kursi-kursi berantakan terbalik, mejanya juga sudah pecah dan bengkok. Stok pembuatan kue, seperti tepung, gula dan lainnya juga tercecer d
Last Updated : 2021-11-24 Read more