Keesokan harinya. Pagi hari, di ruang rawat Yuan Louis sudah ada Elyana, Rosyana, satu orang asisten rumah tangga dan juga asisten pribadinya—Judis. Elyana meminta izin pada kakeknya untuk pergi keluar. "Awas, jika sampai kabur lagi, aku tidak akan memaafkanmu," ucap Yuan Louis dengan penuh peringatan. Ia belum rela, cucu kesayangannya ini pergi lagi dari rumah dan meninggalkan dirinya. Walau bagaimanapun, Elyana adalah nona kedua di keluarga Louis, ia tidak mengijinkan cucunya tinggal di luar, jauh dari keluarga. Itu tidak baik, baginya, juga bagi nama baik keluarga Louis. "Tidak, Kek! Aku bukan mau kabur." Elyana mendekat ke arah kakeknya. Menenangkan Yuan Louis dengan mengelus punggung tangannya. "Hanya ingin menemui seorang teman. Aku berjanji, sebelum Kakek diperbolehkan pulang ke rumah, aku tidak akan pergi ke mana pun." "Menemui seorang teman?" Tiba-tiba
Read more