Beranda / Urban / Menantu Paling Oke / Bab 31 - Bab 40

Semua Bab Menantu Paling Oke: Bab 31 - Bab 40

92 Bab

Bab 31. Melawan Diri Sendiri

  "Musuh terbesar dari semua manusia adalah dirinya sendiri yang selalu pandai beralibi." by Wisnu.    "Memangnya kenapa, apa sebabnya Wisnu belum 100% diterima keluarga ini,  ya Kek?" "Bukan bermaksud menakutimu,  Wisnu.  Tetapi kau  memang datang ke keluarga ini dengan tanpa modal yang cukup." "Maksudnya gimana tuh,  Kek?" "Ya maksudnya,  kamu itu derajatnya,  katanya tak sama dengan keluarga Wiguna.  Entah berapa derajat yang sesuai hihihi."  "Hehehe 360  derajat kali ya,  Kek? Kan paling gede tuh muter full. Hehehehe." "Oh iya,  iya kali. Muter berarti bulat kan.  Eh ngomong-omong omongan kita ga jelas dari tadi ya, apa tujuan dan maksudnya.  Iya sih aku yang memulai,  Wis.  Maafkanlah! Hahaha!" "Nah, kakek yang memulai dan aku yang  girang mengembangkannya ga jelas arah. Maafkan Wi
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-15
Baca selengkapnya

Bab 32. Hinaan Terus Menghujam

  "Hinaan itu menunjukkan kekerdilan  jiwa si pelontar hinaan,  bahwa dirinya sebenarnya tak lebih baik." by Wisnu   "Yah ... Gitu deh,  Di. Hihihi." Sinta malah ngikik belum menjawab jelas.  "Apaan,  Nek?  Malah bikin aku kepo dah?" Didi mendesak Sinta menjelaskan apa maksudnya.  Kriwil dan Wisnu jelas beda kan?   "Huahaha itu loh ssst ... Gawat klo kedengeran para misua ... eh suami. Soal kedigdayaan mereka di atas ranjang hehehe!"  "Astaga!" Didi menutup mulutnya.  "Gimana,  hot gak Mas Kriwilmu?" Sinta kepo juga soal mantan cowok yang pernah ditaksirnya dahulu.   "Ih kepo aja kamu.  Ya jelas dong.  Super hot,  sehari bisa lima kali hehe." Didi cekikikan membuat para bapak menoleh curiga.  "Keren!  Klo yayankku,  ga sebanyak itu sih,  paling tiga kali sehari.  Itu juga
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-18
Baca selengkapnya

Bab 33. Aku Tak Bodoh

 "Kebodohan bukanlah dinilai orang lain, tetapi sebenarnya bisa dirasa diri sendiri, malangnya ga banyak orang yang mengakui punya 'rasa'itu." by Wisnu  Ada keuntungan tersendiri, Wisnu mempunyai 'jaminan' keselamatan jiwa, alat mata-mata, dan budak gratisan. Dia adalah om Adi yang beberapa waktu lalu telah ketahuan berselingkuh di tempat umum, dan untungnya Wisnu sempat mengabadikannya ke dalam ponselnya. Ada foto dan video sebagai bukti valid yang bisa mendikte gerakan Omnya itu agar bisa mencegah, tidak ikutan membully dirinya.Bahkan Wisnu bisa tahu trik jahat baru yang akan dilakukan tante Mirna atau mama Joyce untuk menjegalnya dan mengusirnya dari rumah Wiguna. Ya,  semua berkat mata-mata gratisan Wisnu yaitu om Adi! Gratis, hanya ditukar dengan ancaman penyebaran dan pemberitahuan bukti selingkuh si om kepada istrinya. Seperti har
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-18
Baca selengkapnya

Bab 34. Mencuri Kemesraan

  "Kadangkala susah dimengerti,  melihat mudah dan mempraktekkan sesuatu yang tampak mudah tetapi ternyata susah." by Wisnu.    "Hahaha,  ah suamiku penakut nih.  Padahal kakek mah bisa menunggu kali, sampai kita selesai iya-iya hehehe.  Ya udah sana.  Aku tunggu ya, Sayang? Cepetan jangan lama-lama. Dosa loh bikin kangen istri." Sinta mengedipkan matanya genit.  Sinta hari ini hanya memakai celana hot pants setengah paha warna pink tipis dan kaos u can see hitam dengan panjangnya yang juga pendek sekali.  Sesekali akan kelihatan pusarnya, yang indah, saat dia memanjangkan badan,  membersihkan tempat yang lebih tinggi. Hal itu membuat Wisnu jadi makin pusing, rasanya ingin menerkam saja.   Wisnu segera keluar kamar,  lalu berjalan cepat menuju kamar kakek. Kalau lama-lama di hadapan bidadarinya,  dia makin ga kuat meninggalkan keindahan yang menggoda
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-20
Baca selengkapnya

Bab 35. Konsistensi dan Surprise

  "Konsisten, kerja keras dan daya tahan dalam kamus hidup manusia itu memang benar adanya dan harus dijaga demi kesuksesan." by Wisnu.      "Baiklah kalau itu maumu. Kau memang keras kepala kayak mamamu almarhumah, Sin. Kalau kamu butuh bantuan, bilang aja ya?" "Makasih, Papa Sayang!" "Oh iya, dulu mama Sinta seperti apa sih, Pa?" Sinta memandangi papanya dengan penuh sayang.  "Mamanya Sinta dan Bari,  mama Anggi,  wanita yang sangat baik. Dia cinta sejati papa. Dia sabar, ramah,  penuh welas asih tapi juga kalau punya mau harus dia lakukan persis kamu. Beda jauh sama mama Joyce yang santai hehe." "Semoga Mama Anggi damai di sisi Allah Swt ya,  Pa?" "Aamiin,  Nak." *** Mungkin memang benar bahwa Wisnu tidaklah bodoh,  dan dia terus berusaha mengupgrade diri sehingga bisa setidaknya mendekati sesosok menantu ideal keluarga
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-21
Baca selengkapnya

Bab 36. Hendra Memberi Tugas

  "Tugas adalah salah satu kewajiban yang harus dilakukan, dan itu tak hanya sekedar dilakukan begitu saja tapi juga semestinya dihayati." by Hendra.      Hendra diam-diam mengamati kinerja dan sikap Wisnu selama di rumahnya maupun di kantor.  Dia masih merasa belum puas, banyak sekali kekurangan seorang menantu bernama Wisnu.  Tetapi Hendra juga sedikit demi sedikit mulai menyukainya.   Itu bisa dijelaskan sebagai berikut,  karena Hendra melihat dengan mata kepalanya sendiri,  bahwa bapaknya,  Pak Darmanto bisa sampai lepas tertawa lebar karena omongan dan tingkah Wisnu.   Bagi Hendra, itu membuat  hatinya bahagia,  dia sudah begitu lama sangat merindukan sesosok bapak dengan sikap hangat yang dulu ditemuinya saat masih kecil.  Berkat Wisnu,  bapaknya kini bisa kelihatan ceria, manusiawi dan lebih sehat,  tidak murung lagi.  Ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-21
Baca selengkapnya

Bab 37. Wisnu Gagal Total

 "Gagal sekali tidak akan membuatmu jatuh,  tapi tetap terus meratapi nasib saat jatuh itulah kegagalanmu sesungguhnya." by Hendra.  "Please jangan batalkan, Mister Gregh.  Saya memang tak berpengalaman dan ini pertama kalinya saya pergi menemui klien.  Mohon pertimbangkan lagi.""Tidak.  Maaf keputusan saya sudah bulat. Bye!"Tinggal Wisnu yang hanya lemas tak berdaya.  Tender pertamanya gagal total!  Sungguh ini adalah bencana terdahsyat dalam kehidupannya sebagai menantu terpilih keluarga Wiguna. Wisnu rasanya tak berani membayangkan. Bagaimana dia bisa menghadapi kemarahan papanya juga keluarga lain nanti? Dengan pikiran kacau balau Wisnu pulang.  Dia tak tahu lagi mesti bersikap bagaimana.  Batinnya terus merutuki diri sendiri.  Menyalahkan dan terus menyalahkan tanpa ampun lagi.  'Wisnu kamu oon!  Kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-24
Baca selengkapnya

Bab 38. Hadiah dari Kakek

 "Tua itu bukan lebih pada masalah pertambahan usia, tetapi pengalaman hidup yang banyak guna." by Darmanto Wisnu yang akhir-akhir ini banyak cobaan,  dari mulai kerjaan kantor yang masih salah. Kedua dia dijebak oleh kasus minuman jahe beracun.  Ketiga  beberapa hari yang lalu juga telah menggagalkan tender besar dari pengusaha Amrik. Dan itu semua membuatnya lemas dan hilang kepercayaan diri.  Meskipun kegagalan itu dimaafkan oleh papa Hendra dan dimaklumi oleh kakek Darmanto, hanya dimaki oleh Bari saja,  Wisnu merasa down sekali.  Dia merasa tiga bulan jadi menantu tak juga menghasilkan apapun.  Kenapa?  Apa salahnya?  Apakah memang trah dan darah keluarga miskin sungguh merasuki dirinya dan enggak mau lepas?  Sinta sedih melihat suaminya.  Dia memperhatikan Wisnu seperti bunga layu kekurangan air. Semangat dan senyumnya memudar.  Gairahny
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-24
Baca selengkapnya

Bab 39. Candu Asmara

 "Keberhasilan pertama, setelah sekian kali kegagalan akan terasa begitu manis.  Bagai buah kehidupan yang paling berharga." by Wisnu.  Setelah 'puas' dengan liburan hotnya,  selama tepat seminggu atau tujuh hari, Wisnu dan Sinta balik ke Jakarta dengan semangat hidup Wisnu yang terbarukan.  Wisnu kini memandang dunia dengan indah lagi. Setruman kemesraan Sinta dan kata-kata dukungannya terngiang di telinganya. "Sayang ... Ga usah dimasukkan ke hati omelan Kak Bari. Buang aja kelaut. Dia memarahimu karena iri, tauk! Papa dan kakek aja ga marah kok. Padahal mereka kan lebih berpengalaman?" "Iya kamu benar, Sayang." Wisnu menelan salivanya saat melirik  tengkuk putih istrinya yang menantang. Karena rambut panjangnya digelung keatas membentuk cepol lucu. "Tentu saja, Sinta gitu loh. Kegagalan itu sukses yang tertunda, oke kan, jadul banget kalima
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-24
Baca selengkapnya

Bab 40. Gagal Lagi Sudah Biasa

 "Kegagalan itu hal yang biasa, yang luar biasa adalah bisa menerima kegagalan itu dengan baik." by Darmanto.   "Iya,  Kek.  Insyaallah.""Oiya bagaimana dengan keuangan keluarga kita trus hobi kamu gimana perkembangannya? Jadi gak ngeband di The Blast Cafe?""Insyaallah Wisnu sih lancar aja Kek,  menangani keuangan keluarga Wiguna,  dengan banyak tanya ke Sinta dan papa awalnya tapi hehe. Sekarang sudah mulai familiar melihat angka fantastis begitu.""Ya ga pa pa lah, Wis.  Kamu biar bisa praktek menangani keuangan dari pencatatan sederhana pemasukan, pengeluaran,  perencanaan atau budgeting, membuat laporan cash flow dan sebagainya.  Hahay syukurin,  pusing kan Lo? Hahahaha happy bener kakek membuat dirimu kelimpungan. Maksudnya biar kamu makin sibuk dan bisa lebih atur waktu.""Iya hahaha pusing sih aslinya, Kek,  tapi makasih
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status