Home / Romansa / Menikahi Sang Pendendam / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Menikahi Sang Pendendam: Chapter 21 - Chapter 30

68 Chapters

21. Rencana besar Celine dan sebuah ciuman

***Celine masih terpaku dengan pikirannya, tapi hasratnya juga tidak bisa dibohongi. ‘Astaga, ini hanya perkara ciuman Celine, mengapa kau membuat hidupmu rumit?’Dengan sentuhan lembut Barra mengangkat dahu Celine. Tanpa menunggu aba-aba karena Celine yang mematung. Seolah kediamannya merupakan tiket emas untuk Barra bergerak lebih lanjut.Barra memiringkan wajah dan seketika itu pula bibir mereka bertemu. Celine belum menepisnya. Tiga detik kemudian, mulutnya dengan pelan membuka jalan untuk Barra.Ciuman kali ini begitu lembut. Pertemuan bibir mereka mungkin bukan untuk pertama kali, tapi Celine dapat merasakan Barra tidak sekasar beberapa minggu lalu terhadapnya. Bibir Barra menyentuhny
last updateLast Updated : 2021-08-07
Read more

22. Kita harus menikah, Barra.

***Barra tidak bisa tidur semalaman. Setelah mengantar Celine pulang dan menghabiskan makan malam yang tidak direncanakan. Pikirannya terus dipenuhi imaji tentang perempuan itu. Bagaimana bibir mereka yang bersentuhan dengan lembut. Si*al! Ini tiga kalinya dalam dua hari berturut-turut, Barra harus membasuh dirinya dengan air dingin untuk menghapus bayangan liar tentang perempuan itu.***“Tidak bisa, Lola. Oma tidak mau mengganggu Tante Celine dan memintanya kemari. Ini hari minggu, mungkin saja Tante Celine harus beristirahat.”Lola merengek. Suaranya berasal di meja tinggi dekat oven. “Tapi, aku mau Queen mencoba cookies buatanku, Oma.”
last updateLast Updated : 2021-08-21
Read more

23. Rahasia Lola

***“Barra, sepertinya kita harus segera menikah.” Celine bahkan membutuhkan beberapa saat untuk mencerna satu kalimat yang baru saja dikeluarkan bibirnya. Barra memandangnya dengan tatapan sedikit aneh. “Itu sebuah permintaan atau perintah, Celine?” Barra masih menggenggam tangannya. Seolah pernyataan Celine tadi keluar akibat dari elusan pelannya.Celine menjauhkan diri dan menarik tangannya, “Itu sebuah permintaan, uhm.” Bahkan, nada suaranya pun ragu saat menjelaskan keinginannya.“Kalau hanya karena ciuman kita kemarin dan kini kau meminta pertanggungjawaban aku untuk menikahimu. Rasanya kau bercanda, Celine.”&l
last updateLast Updated : 2021-08-22
Read more

24. Pertemuan Pertama

*** Barra belum menghubungi Celine setelah percakapan mereka tentang rahasia Lola seminggu lalu. Ia sendiri tidak merasa kaget dengan apa yang disampaikan Celine karena sebetulnya ia mengetahui bahwa Alaric memang memiliki hubungan gelap dengan Aimee.  Barra yang mengenalkan Aimee pada Alaric.  Saat Celine menyampaikan surat hasil tes DNA itu padanya, Barra sebetulnya bingung antara memberi tahu perempuan itu bahwa sebetulnya ia sudah tahu sejak awal atau lebih baik berdiam diri saja. Hal yang membuat Barra kaget adalah wasiat Alaric yang meminta Celine mencari anak kandungnya dengan tujuan menyerahkan setengah warisannya pada Lola.  Satu hal yang membuat Barra semakin kesal pada Alaric adalah bisa-bisanya dia berselingkuh di belakang
last updateLast Updated : 2021-08-23
Read more

25. Pengakuan Barra

*** Celine menerima telepon dari sekolah Lola. Miss Sunshine mengatakan bahwa sampai jam tiga belum ada yang menjemput gadis kecil itu. Celine memahami begitu ketatnya keamanan di sekolah Lola sehingga tidak sembarang orang bisa menjemput anak mereka yang disekolahkan disana. Nomor pertama yang dihubungi olehnya adalah nomor Tante Lenna, ibu Barra. Setelah mencoba tiga kali dan tidak ada yang mengangkat. Celine mencoba menghubungi ayah Barra, responnya sama. Ia lalu mencoba menghubungi telepon rumah kediaman Hutama yang menyebutkan bahwa ibu Barra pingsan lalu dilarikan ke rumah sakit. Tanpa banyak berpikir atau menghubungi Barra. Celine pamit pulang lebih awal untuk menjemput Lola. Pilihan membawa Lola ke rumah sakit adalah tidak mungkin. Rumah sakit bukan taman bermain untuk anak kecil.
last updateLast Updated : 2021-08-24
Read more

26. Pengakuan Celine

***Barra menangkap kilat menarik di sepasang mata Celine. Saat ia kembali menyebut namanya, Celine mengecup bibirnya lembut. Merasa diberi lampu hijau, ia tidak mau membuang kesempatan. Jari perempuan itu bergerilya. Memerangkap tulang pipinya. Barra merasa terpojok. Di bawah ciuman Celine, ia mendengar suara paraunya sendiri. Tidak masuk akal jika Barra tidak mengikuti permainan Celine. You have lips. I have lips. Let’s have some fun!Barra menekan bibir Celine semakin ke dalam. Perempuan itu bergerak gelisah akibat sentuhan lembut di garis dada dan punggungnya. Bukan tanpa sebab, Barra melakukannya. Ini sebuah tindakan refleks, begitu ia membela diri. Saat Celine mulai menelusuri dada di balik kemejanya. Barra memeluk Celine
last updateLast Updated : 2021-08-25
Read more

27. Setengah warisan Alaric

***Celine tidak berusaha membuka percakapan diantara mereka. Belajar dari pengalaman semalam, ini merupakan kesempatan terakhir membuktikan diri pada Barra bahwa ia tidak seburuk yang disangkanya. Setelah perjalanan hampir empat puluh menit akhirnya mereka sampai pada lokasi yang ingin diperlihatkannya pada Barra. Mereka memasuki kawasan pinggir kota. Beberapa rumah besar peternakan dengan halaman luas beberapa kali di lewatinya. Celine berbelok dan menuju sebuah rumah peternakan luas bertuliskan “Hope Foundation- Rumah Singgah Remaja KDRT dan Calon Ibu Dibawah Umur”. Barra memperhatikan ada sebuah rumah yang cukup besar dengan beberapa paviliun yang mengitarinya. Lelaki itu mencoba meredam penasaran.“Ayo, turun Barra.&rdq
last updateLast Updated : 2021-08-26
Read more

28. Kriteria istri idaman Barra

***Setelah Celine mengantarnya pulang. Barra kembali bersiap menjenguk ibunya yang masih di rumah sakit. Celine sempat menawarkan diri untuk menemaninya menjenguk Lenna tapi ia menawarkan agar Celine menjenguk ibunya jika sudah sampai di rumah saja.Kondisi ibunya sudah stabil. Ayahnya sedang berdiskusi dengan tim dokter menyiapkan beberapa hal yang dibutuhkan untuk keberangkatan rencana berobat ke luar negeri.“Bagaimana kabar cucuku, Barra?”“Baik-baik, Maa. Kalian sempat video call kan siang tadi?”Lenna mengangguk. “Boleh Mama minta sesuatu, Barra?” Lenna menegakkan tubuh dan Barra membantu dengan mengumpulkan bantal di belakang pungg
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

29. Perjanjian pra-nikah

***Celine bingung bagaimana menjelaskan perasaannya. Saat Barra akhirnya menyetujui niatnya untuk melaksanakan pernikahan kontrak mereka. Setidaknya ada dua pihak yang akan diuntungkan dari pernikahan kontrak mereka.Pertama, Lola akan menerima setengah warisan yang memang sudah diamanatkan Alaric untuk gadis kecil itu. Sedangkan, sisa setengah warisan untuk Celine akan diserahkan pada Hope Foundation dan beberapa lembaga nirlaba lain yang bergerak di bidang sosial. Celine bukan sok suci dengan keputusannya menyerahkan warisan yang diberikan untuknya. Hanya saja, ia sudah merasa cukup dengan keuntungan perusahaan keluarga Alaric dimana namanya masih tercatat sebagai komisaris dan memegang persentase saham yang cukup tinggi. Prinsip hidup yan
last updateLast Updated : 2021-08-28
Read more

30. Resmi menjadi Celine Hutama

***Barra tidak lagi meragukan kemampuan Ella, pengacara dan sahabat kesayangan Celine. Celine kini resmi menyandang status sebagai Nyonya Hutama atau istri sahnya. Istri kedua. Istri yang tidak pernah diusahakan olehnya tapi kemudian mendadak hadir dalam hidupnya.Seminggu terakhir kehidupan pribadinya cukup menguras waktu. Ella hanya membutuhkan tiga hari untuk mengajukan berkas pernikahan untuk Barra dan Celine. Setelah proses pemotretan foto pernikahan yang sama-sama melelahkannya, Barra hanya bisa memasang senyum palsu terbaik yang dimilikinya.Barra hanya ingin semua tahapan formalitas ini segera selesai. Celine juga sudah resmi pindah ke rumahnya dan menempati kamar di sebelah kamarnya yang terhubung dengan connecting door
last updateLast Updated : 2021-08-29
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status