Seketika Ruby bersemangat dan berkata, "Ok, kalian bicaralah. Aku harus make up dan memilih pakaian."Teddy melihat cucunya dengan perasaan berat. Michael sengaja mengusir Ruby. Tentunya ada sesuatu yang penting untuk diobrolkan. "Guru, minumlah tehnya dulu," Teddy mencoba mengontrol ekspresinya dan tersenyum pada Michael. Saat Teddy hendak menuangkan teh pada Michael, Michael merebut teko. "Guru, biar aku yang melakukannya," kata Teddy.Michael mengabaikannya dan menuang teh-nya sendiri, Cangkirnya sudah penuh dan tehnya tumpah. Michael tetap tidak berhenti.Melihat ini, Teddy dengan cepat berkata, “Penuh. Guru."Sambil menuang teh ke cangkir, Michael berkata, "Cangkirku masih kosong. Aku menginginkan yang lebih. Pada akhirnya teh ini akan habis. Apa aku terlalu rakus?"Bagaimana bisa Teddy tidak mengerti perkataan Michael? Dia mengatakannya dengan muka keruh, "Dalam beberapa tahun ini, Lan diam-diam sudah mengontak orang. Aku tahu dia sudah tidak ingin berada di bawah peng
Baca selengkapnya