Saat keduanya sudah beres mengambil gambar dan melewati Michael dan lainnya, sang wanita berkata, "Jika kamu tidak punya uang, jangan paksakan membeli gaun pengantin yang mahal. Tidak cocok di kamu. Kamu terlihat lebih gendut.""Hei, di mana kamu bisa menemukan gaun imitasi itu? Berapa harganya? Buatannya tidak bagus. Kelihatan sekali itu palsu," kata sang pria menertawai Michael."Rupanya kalian tahu gaun pengantin ini? Pasti kalian menyewa dari toko yang sama. Bagaimana kalau kalian tanyakan sendiri pada pemilik toko, apakah istriku membeli atau menyewa," Michael berkata sambil tersenyum. "Tentu saja. Gaun pengantin yang dipakai istriku bukan pinjaman tapi beli. Harganya seratus ribu yuan. Lebih mahal dibandingkan yang pasanganmu pakai," kata sang pria dengan senyum sumringah. Michael menggelengkan kepalanya. Dia terlalu malas untuk berdebat. Bahkan tidak ada terbersit keinginan itu. Selama pengambilan gambar, keduanya seperti sepasang kekasih. Kerjasama diantara mereka sungg
Saat ini, sepasang laki-laki dan perempuan baru saja sampai di toko gaun pengantin. Ketika mereka melihat gaun pengantin yang sudah dipajang di etalase sudah tidak ada, perempuan itu sangat kecewa. Ternyata gaun pengantin yang baru saja dia lihat itu benar adanya. Awalnya dia berpikir baju itu palsu."Maaf, apakah gaun pengantin yang dipajang sudah dibeli orang ya?” tanya sang pria. “Betul, apakah kamu tidak bisa melihatnya?” jawab penjaga toko sekenanya. Pria itu lalu menundukkan kepalanya. Sekarang dia harus memikirkan ejekkannya kepada Michael, yang seperti menampar dirinya sendiri. “Aku tidak tahu bagaimana perempuan itu bisa menyukainya. Katanya perempuan itu seorang direktur dan laki-lakinya memiliki wajah yang sedikit pucat,” ujar penjaga toko dengan nada meremehkan. “Wajah yang sedikit pucat?” Mendengar ucapan penjaga toko barusan mengembalikan rasa percaya dirinya. Meskipun gaun pengantin yang dibelinya tidak mahal, tapi dia menggunakan uangnya sendiri. Kalau Michae
Perusahaan lelang Hangyang punya pengaruh yang sangat besar di China. Perusahaan ini merupakan perusahaan lelang terbesar, dengan cabang dan rumah lelang yang tersebar di kota-kota besar di China. Nilai lelangnya setiap tahun bisa mencapai sepuluh miliar yuan. Bahkan banyak benda-benda antik peninggalan jaman dahulu kala dilelang di sini. Pengaruhnya tidak saja di China, tapi juga di seluruh dunia. Konon bos besar perusahaan ini bisa membeli sebuah negara kecil karena sangat kaya raya. Tentu berita seperti ini harus dicek kebenarannya dulu. "Aku mencari orang yang bertanggung jawab untuk acara hari ini,” Michael bertanya pada petugas keamanan yang berjaga-jaga di depan lokasi lelang. Para petugas keamanan telah dilatih sedemikian rupa untuk menyambut seluruh tamu dengan ramah dan tidak menganggap remeh para tamu yang datang, karena prinsip perusahaan ini seluruh tamu adalah pembeli yang potensial. Terlebih lagi, banyak orang-orang kaya yang penampilannya sederhana, dan mereka tidak
”Perusahaan kami berkomitmen memberikan yang terbaik pada semua tamu. Sebisa mungkin kebutuhan para tamu akan kami penuhi,” ujar Nick. “Aku sudah mendapatkan tempat VIP, tentu saja aku puas,” kata Michael sambil tersenyum. “Ya, jangan khawatir. Kami akan memberikan yang terbaik,” ujar Nick lagi. Dia sangat menghargai orang-orang kaya seperti Michael yang benar-benar punya uang banyak tapi tidak sombong. Tidak seperti orang-orang kaya baru, mereka hanya punya uang sedikit tapi sombongnya luar biasa. “Baiklah, aku pergi dulu.”Nick dan asistennya mengantar Michael sampai ke pintu keluar dan melihat Michael meninggalkan mereka. “Kalau pria muda ini berjalan di jalanan, dia tidak terlihat seperti orang kaya sama sekali,” ujar sang asisten pada Nick. “Banyak orang kaya, yang kelihatannya sederhana, tapi dia kaya sekali dan masih muda. Belum tahu juga, dari keluarga mana dia berasal,” lanjut Nick. Asistennya menghela napas lalu berkata, “Sayang sekali, kalau melihat penampilanny
Nick benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi orang-orang seperti Ruben. Hanya dengan modal dua puluh juta, dia berani untuk ikut acara lelang eksklusif seperti ini, yang pasti membuatnya banyak berkorban banyak. Ini semua dilakukan hanya untuk mengangkat harga dirinya. “Kalau Anda benar-benar sudah yakin, Anda harus membayar deposit sebesar satu juta dulu. Kalau nanti Anda gagal dalam proses lelang, depositnya tidak bisa dikembalikan,” ujar Nick mengingatkan. “Omong kosong, jangan menganggapku remeh,” Ruben berkata dengan nada tersinggung. Nick menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Kalau begitu, mari ikut saya.”Di saat yang bersamaan, bahkan sang asisten tidak tahan untuk menggelengkan kepalanya diam-diam. Kalau saja Michael tidak muncul duluan, dia pasti akan menganggap ini lelucon. Tapi setelah mengalami sendiri kejadian ini, perbedaannya terlalu jauh. Orang dengan kekayaan sepuluh miliar, penampilannya sangat sederhana dan rendah hati, tapi orang
"Wah menarik. Aku penasaran bagaimana dia bisa beraksi di acara lelang nanti. Kalau dia benar-benar bisa membeli Kalung Keabadian itu akan menarik sekali,” pemilik toko berkata dengan wajah penuh harapan. “Aset dari Keluarga Su dan kekayaan mereka pasti tidak akan sampai 500 juta. Kalau dia benar-benar bisa membeli Kalung Keabadian, uangnya pasti bukan punya Keluarga Su.” Allan juga penasaran apakah Michael benar-benar bisa melakukannya. "Kalau aku bisa berteman dengan orang-orang seperti itu, apakah aku harus tetap membuka toko gaun pengantin?” ujar pemilik toko tersenyum. Allan tidak pernah menganggap hubungan mereka serius. Bahkan sebenarnya Allan tidak pernah peduli dengannya, tapi dalam hal ini, Allan merasa perlu untuk memperingatinya, lalu berkata, “Aku harap kamu tidak berpikir seperti itu.”“Apakah menurutmu aku tidak cukup menarik?” pemilik toko berdiri lalu dengan sengaja berpose menggoda. “Kalau dia benar-benar orang yang punya pengaruh dan sudah dengan rela tingga
”Itu mereka datang,” bisik Kania kepada Ruben. Ruben mulai mengangkat wajahnya. Ketika dia melihat Bella, dia merasa iri pada Michael karena Bella sangat cantik. Bagaimana mungkin pria berwajah pucat seperti Michael bisa jatuh ke tangan perempuan cantik seperti Bella. Di depan Bella, Kania tidak berani menyombongkan dirinya, karena tidak saja dia kalah cantik dari Bella, tapi statusnya juga berbeda. Ketika pemilik toko bilang kalau Bella ada direktur dari Perusahaan Su, dia kehilangan minat untuk bersaing dengan Bella, tapi sebenarnya ada satu yang bisa dia banggakan, suaminya. Walaupun Ruben bukan orang yang sangat kaya, tapi paling tidak masih bisa bersaing. “Wah, kebetulan sekali. Aku tidak menyangka, kita bisa bertemu di sini,” ujar Ruben kepada Michael sambil tersenyum. “Kebetulan atau sepertinya kamu sengaja menungguku di sini. Berapa lama kamu harus menunggu?” balas Michael sambil tersenyum. Jantung Ruben mendadak berdegup lebih kencang. Apakah maksudnya benar-benar
Mata? Banyak tamu yang hadir melihat mereka dengan pandangan penuh keraguan, dan beberapa dari mereka bahkan melihat dengan pandangan sinis. Tapi Bella tidak melihat ada yang aneh. Keraguan itu mungkin karena mereka tidak saling kenal. Mungkin juga ada beberapa yang iri karena kecantikan Bella di Yuncheng. “Kita mau ke mana?” tanya Bella. “Kamu akan tahu sebentar lagi.”Melihat Michael dan Bella berjalan berbeda arah, Kania lalu bertanya, “Eh, mereka mau ke mana?”Ruben menunjukkan wajah yang cemberut. Tidak ada yang menyambut mereka di zona 4, tapi seseorang menyambut Michal dan Bella khusus, yang menandakan tempat duduk mereka pasti lebih tinggi dari zona 4. “Si wajah pucat itu benar-benar beruntung. Aku kalah telak,” ujar Ruben sambil menggertakkan giginya. Allan dan pemilik toko, yang sudah duduk di zona 5, terus memperhatikan Michael. Mereka juga menyadari kalau Michael dan Bella tidak duduk di zona 5. Ini membuat mereka sangat penasaran. "Coba tebak mereka duduk di
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua