"Wah menarik. Aku penasaran bagaimana dia bisa beraksi di acara lelang nanti. Kalau dia benar-benar bisa membeli Kalung Keabadian itu akan menarik sekali,” pemilik toko berkata dengan wajah penuh harapan. “Aset dari Keluarga Su dan kekayaan mereka pasti tidak akan sampai 500 juta. Kalau dia benar-benar bisa membeli Kalung Keabadian, uangnya pasti bukan punya Keluarga Su.” Allan juga penasaran apakah Michael benar-benar bisa melakukannya. "Kalau aku bisa berteman dengan orang-orang seperti itu, apakah aku harus tetap membuka toko gaun pengantin?” ujar pemilik toko tersenyum. Allan tidak pernah menganggap hubungan mereka serius. Bahkan sebenarnya Allan tidak pernah peduli dengannya, tapi dalam hal ini, Allan merasa perlu untuk memperingatinya, lalu berkata, “Aku harap kamu tidak berpikir seperti itu.”“Apakah menurutmu aku tidak cukup menarik?” pemilik toko berdiri lalu dengan sengaja berpose menggoda. “Kalau dia benar-benar orang yang punya pengaruh dan sudah dengan rela tingga
”Itu mereka datang,” bisik Kania kepada Ruben. Ruben mulai mengangkat wajahnya. Ketika dia melihat Bella, dia merasa iri pada Michael karena Bella sangat cantik. Bagaimana mungkin pria berwajah pucat seperti Michael bisa jatuh ke tangan perempuan cantik seperti Bella. Di depan Bella, Kania tidak berani menyombongkan dirinya, karena tidak saja dia kalah cantik dari Bella, tapi statusnya juga berbeda. Ketika pemilik toko bilang kalau Bella ada direktur dari Perusahaan Su, dia kehilangan minat untuk bersaing dengan Bella, tapi sebenarnya ada satu yang bisa dia banggakan, suaminya. Walaupun Ruben bukan orang yang sangat kaya, tapi paling tidak masih bisa bersaing. “Wah, kebetulan sekali. Aku tidak menyangka, kita bisa bertemu di sini,” ujar Ruben kepada Michael sambil tersenyum. “Kebetulan atau sepertinya kamu sengaja menungguku di sini. Berapa lama kamu harus menunggu?” balas Michael sambil tersenyum. Jantung Ruben mendadak berdegup lebih kencang. Apakah maksudnya benar-benar
Mata? Banyak tamu yang hadir melihat mereka dengan pandangan penuh keraguan, dan beberapa dari mereka bahkan melihat dengan pandangan sinis. Tapi Bella tidak melihat ada yang aneh. Keraguan itu mungkin karena mereka tidak saling kenal. Mungkin juga ada beberapa yang iri karena kecantikan Bella di Yuncheng. “Kita mau ke mana?” tanya Bella. “Kamu akan tahu sebentar lagi.”Melihat Michael dan Bella berjalan berbeda arah, Kania lalu bertanya, “Eh, mereka mau ke mana?”Ruben menunjukkan wajah yang cemberut. Tidak ada yang menyambut mereka di zona 4, tapi seseorang menyambut Michal dan Bella khusus, yang menandakan tempat duduk mereka pasti lebih tinggi dari zona 4. “Si wajah pucat itu benar-benar beruntung. Aku kalah telak,” ujar Ruben sambil menggertakkan giginya. Allan dan pemilik toko, yang sudah duduk di zona 5, terus memperhatikan Michael. Mereka juga menyadari kalau Michael dan Bella tidak duduk di zona 5. Ini membuat mereka sangat penasaran. "Coba tebak mereka duduk di
”Ini adalah tempat duduk paling eksklusif. Butuh satu miliar untuk bisa duduk di sini. Mereka pasti kaget,” jelas Michael sambil tersenyum. Satu miliar untuk duduk di sini!Mata Bella terbelalak lebar. Jelas-jelas ini semua di luar kemampuannya. Dia tidak akan bisa duduk di sini, kalau bukan karena Michael. Miliar, angka ini tidak pantas untuk Keluarga Su. Tapi Michael …Bella menarik napas panjang untuk menenangkan hatinya. “Faktanya, aku memang orang kaya,” ujar Michael sambil tersenyum. Bella mengangguk. Setelah Michael membeli vila di kaki Gunung Yunding, dia sudah menerka kalau Michael pasti orang kaya. Tapi dia tidak menyangka sekaya itu. Setelah acara lelang dengan resmi dimulai, banyak barang yang mulai dilelang, tapi Michael tidak tertarik sama sekali. Dia datang hanya untuk kalung keabadian. Saat ini, Ruben merasa tertekan karena sudah membayar satu juta. Dia tentu tidak mau kehilangan uang satu juta. Kalau dia bisa menawar salah satu barang, paling tidak dia ti
”Aku tidak tahu perempuan seperti apa yang akan menjadi istrimu nanti. Dia pasti akan sangat bahagia,” ujar perempuan seksi ini sambil menggenggam tangan Ardi dengan erat. Walaupun dia tahu, Ardi tidak akan benar-benar menjadi miliknya, tapi dia akan tetap setia.“Tentu saja, istriku tentu harus menjadi perempuan paling bahagia di dunia ini,” ujar Ardi dengan bangga. Ketika panitia acara mengantar mereka ke tempat top VIP, Ardi tidak menyangka ada dua orang lain yang sudah duduk di sana, dan wajah mereka tidak terkenal. Ardi melirik ke arah si perempuan. Bella terlihat cantik, bahkan lebih cantik dari perempuan-perempuan lain yang mendekatinya. Ini membuat Ardi mulai tertarik. Selama dia tinggal di Pulau Bedrock, semua perempuan tertarik padanya, bahkan perempuan yang sudah memiliki pacar atau bahkan suami.Ardi melepaskan genggaman tangan wanita seksi itu dan mulai berjalan mendekati Bella. Dengan senyum menggoda, dia lalu berkata, “Hai cantik, aku belum pernah melihatmu sebel
Ada dua pasangan di tempat duduk VIP. Dengan kata lain, kompetisinya pasti akan berlangsung sengit antara Michael dan Ardi. Walaupun demikian, banyak orang yang lebih mengenal Ardi, jadi lebih banyak yang meyakini kalau Ardi pasti akan menang. “80 juta.” Ardi tidak mau membuang banyak waktu, dan dia langsung memasang harga. Suasana langsung berubah menjadi riuh setelah mendengarkan penawaran Ardi. “Sudah bisa ditebak, Ardi pasti langsung akan memasang harga.”“Pasti tidak akan ada yang bisa mengalahkannya hari ini.”“Aku tidak tahu, perempuan beruntung mana yang akan menemani Ardi membawa pulang kalungnya hari ini. Benar-benar bikin iri.”Orang-orang mulai mengambil kesempatan untuk memuji Ardi. Karena mereka ingin mencuri perhatian Ardi. Kalau mereka bisa mengambil hatinya, kegiatan bisnis pasti lancar. Ardi dengan bangga melihat ke arah Michael lalu berkata, “Kalau aku jadi kamu, aku pasti ingin memperlihatkan kekuatanku sebenarnya. Cuma 80 juta saja, apakah kamu takut?”
"Aku harap, dia tidak akan berurusan dengan Ardi. Jika Michael tetap membeli kalung itu, nyawanya dalam bahaya," kata Allan.Pada sisi lain, Ruben dan Kania benar-benar terdiam. Ruben sangat takut dengan harga dua ratus juta. "Apa dia sungguh hanya makan makanan murahan?" Kania bertanya dengan curiga. Wajahnya pucat. Bagaimana dia bisa menghabiskan uang untuk sebuah kalung? Terlebih lagi, Bella terlihat seperti seorang perempuan penurut. Dia benar-benar mendengar nasehat Michael.Ruben menggertakkan giginya. Dia hanya bisa menerima muka pucat Michael karena dia merasa lebih kaya dibandingkan Michael. Jika dia mengakui kemampuan Michael, bukankah itu sama artinya dengan dia mengejek dirinya sendiri?"Meskipun begitu, apa dia belum mendengar apa yang orang-orang katakan? Namanya adalah Ardi. Dia adalah pria paling kaya di Pulau Bedrock. Jika seseorang menyinggung perasaannya, bukannya itu sama saja mencari mati?" kata Ruben.Kania menganggukkan kepalanya. Seperti sebuah pepatah, se
Saat Ardi ragu-ragu tentang hal ini, orang-orang mulai berbisik-bisik."Pria itu tidak asal ngomong.""Mungkin saja dia tidak terlihat seperti pria kaya. Tapi bagaimana dia bisa menawar sebuah kalung dengan harga tiga ratus juta?""Sangat menarik. Pria muda itu bukan orang bodoh. Menurutmu ini saatnya dia bisa disapa?"Sekelompok orang menyiapkan hati untuk menonton acara lelang ini. Ruben dan Kania bahkan lebih bahagia. Jika Michael berbohong, mereka akan senang. Jika kebohongan Michael terungkap di depan banyak orang, mereka akan memiliki kesempatan untuk menertawai Michael. Tapi kesempatan ini tidak ditakdirkan untuk dinikmati Ruben.Aset Michael sudah dicek sejak acara lelang belum dimulai. Bahkan sudah dilakukan oleh Nick, penanggung jawab acara ini. Bagaimana bisa lolos?"Nick, coba panggil Nick ke sini," teriak Ardi.Nick datang dari balik panggung. Hanya dia yang tidak takut pada Ardi di pulau ini. Atasannya memiliki status yang setara dengan Keluarga Lu. "Tuan Lu, s
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua