All Chapters of Sang Pewaris Pertama: Chapter 921 - Chapter 930

Ketika Charles mendengar kata-kata Martha, wajahnya menjadi gelap dengan kerutan yang dalam saat dia berkata,“Apa yang kamu bicarakan? Kamu menyewa seseorang untuk menculik dan membunuh! Itu adalah pelanggaran hukum dan kamu bisa dipenjara! Untungnya, tidak ada yang terjadi. Jika sesuatu benar-benar terjadi, sisa hidupmu akan berakhir!”Charles tidak percaya bahwa kalimat seperti itu akan keluar dari mulut Martha.Apakah dia sudah gila?“Omong kosong!”Martha mengutuk dengan histeris,“Aku tidak peduli jika si sampah itu mati. Apa hubungannya denganku?”Charles tidak berdaya sementara Martha benar-benar dikuasai oleh kebencian.Martha menatap langit-langit, mengerang dan menangis kesakitan. Rasa sakit yang terus menerus membuat kebenciannya pada Philip tumbuh lebih dalam.Sial. Cepat atau lambat, dia pasti akan membunuhnya!Di saat Martha sedang memaki Philip panjang lebar, beberapa orang tiba-tiba muncul di pintu bangsalnya.Pertama, dua pengawal berjas memasuki bangsal dan melihat sek

Roger batuk beberapa kali sebelum berkata dengan acuh tak acuh kepada Martha,“Ingat apa yang aku katakan dan jangan bertindak terlalu jauh. Di mataku, Philip mematahkan lenganmu hanyalah pelajaran kecil untukmu. Jika aku yang bergerak, kamu bahkan tidak akan hidup sekarang.”Martha dengan cepat mengangguk dan menjawab,“Aku tahu. Aku tidak akan melakukannya lagi.”Dia tidak bisa menahan diri untuk akhirnya menyerah. Dibandingkan dengan Philip yang lemah itu, besannya ini jauh lebih kuat.Sampai sekarang, dia masih tidak bisa menerima status Philip naik di atas kepalanya.Lebih jauh lagi, bahkan ayahnya Philip pun saat ini berada di atas kepalanya. Dia kesal dan merasa sangat tidak puas.Namun, Martha hanya bisa menahannya, menggertakkan giginya, dan menelan keluhannya.Apakah dia berani berbicara lagi? Tidak!Dia takut mati.Martha tahu bahwa jika Roger mengangguk, orang-orang di sekitarnya akan membunuhnya dalam sekejap mata.Roger melirik Martha yang gelisah dan berkata dengan rin

Saat itu juga, Philip merasa seperti disambar petir. Dia membeku di tempat dan menatap Wynn dengan ekspresi tidak percaya.Ekspresi wajahnya berubah terus-menerus dan mengungkapkan kecurigaannya. Dia berkata dengan canggung,“Apa yang kamu bicarakan? Bagaimana mungkin ayahku ada disini?”Philip tidak percaya.Ayahnya di Riverdale?Apa yang dia lakukan disini?Apakah sesuatu terjadi di Pulau Arcadia?Wynn sudah meramalkan bahwa ini akan terjadi. Dia mengeluarkan token dan menyerahkannya kepada Philip. Dia lalu berkata,“Lihat ini. Ayah mertua memberikannya kepadaku.”Philip berbalik. Ketika matanya tertuju pada token yang terbuat dari emas murni di tangan Wynn, dia pun tercengang!Segel Naga!Ternyata itu adalah Segel Naga!Ayah benar-benar ada disini!Jantung Philip berdebar kencang. Dia mengambil token dari tangan Wynn dan memandangnya dengan ekspresi tidak percaya selama beberapa saat. Setelah itu ia lalu menoleh ke Wynn dan bertanya,“Kamu bertemu ayahku?”Wynn mengangguk untuk mengiya

Semua penjaga keluarga Wallis tercengang konyol mendengar kata-kata itu dan saling berpandangan karena terkejut.Beraninya mereka memerintahkan Nyonya Wallis untuk datang ke sini?Orang ini terlalu sombong!Memangnya dia pikir ini tempat apa? "Siapa kamu? Merupakan kejahatan besar untuk masuk ke kediaman pribadi keluarga Wallis!”Kali ini, seseorang dengan sedikit otoritas akhirnya muncul.Dia adalah kapten penjaga keluarga Wallis.“Benar-benar bodoh!”Fulton mengangkat alisnya dan menyatukan kedua jarinya. Dia lalu menembakkan pisau terbang dari pinggangnya hampir dalam hitungan detik!Wuussss! Udara terdistorsi!Kilatan cahaya dingin pun meledak!Gedebuk!Kapten penjaga hendak melanjutkan berbicara ketika cahaya dingin melesat di depannya. Setelah itu, tiba-tiba dia menutupi lehernya dengan kedua tangannya saat darah menyembur keluar!Pisau terbang langsung menembus tenggorokannya dan bilahnya berkilauan di bawah matahari!“Uhuk… Kamu… Uhuk.” Ini terjadi terlalu cepat!Detik beri

Setelah itu, Miguel dibawa ke aula dalam keadaan acak-acakan dengan beberapa penjaga berdiri di belakangnya.Adapun pengurus rumah tangga, dia menyeret pelayan itu dan melemparkannya ke ruang tamu lalu berteriak,“Wanita jalang! Beraninya kau merayu tuan muda?! Penjaga, seret dia keluar dan eksekusi!”“Arghh! Tidak, aku tidak akan melakukannya lagi. Tolong lepaskan aku!”Pelayan itu menangis tersedu-sedu dalam keadaan telanjang, meraih Miguel dan memohon belas kasihannya.“Tuan Muda, tolong bicaralah untukku. Aku tidak ingin mati!”Namun, Miguel hanya memelototinya dengan marah. Dia kemudian naik, menendangnya, dan memakinya,“Enyahlah dariku!” Lelucon seperti itu disaksikan oleh Roger yang berada di dekat pintu.Giada bahkan menjadi lebih marah lagi.Di masa lalu, tidak peduli bagaimanapun Miguel bermain-main, dia tidak akan ikut campur.Namun, hari ini berbeda. Roger ada disini.“Miguel, keluar sekarang juga!”Giada menegurnya saat dia memberi isyarat dengan matanya ke arah pengurus r