Termenung cukup lama di ruang tamu, sendirian--setelah Arkan dan Dean pergi--Siera mendesah. Kecewa, marah, kesal, tetapi juga menyesal. Sekarang, apa yang harus ia lakukan? Menyusul Dean ke rumah Nara, menyeret suaminya itu pulang? Mungkin bisa dilakukan bila ia tahu di mana dua manusia yang dibutakan cinta itu bermukim. Berdecak, sebuah bola lampu menyala di kepalanya. Meski lidah beberapa kali membasahi bibir, kakinya mulai melangkah ke kamar yakin. Mengambil tas, ponsel, uang, lalu berganti pakaian. Ia harus segera menuju rumah Mike dan Ana. Agar cepat, Siera menggunakan taksi kali ini. Melihat dirinya sedikit tergopoh-gopoh dan lumayan tergesa-gesa membunyikan bel rumah, Ana memberikan pelukan selamat datang, meski kulit di kening wanita itu berlipat. "Ada apa? Tiba-tiba sekali datang tanpa memberitahu? Kamu sendirian?" Ana memberondong menantunya dengan bermacam pertanyaan seraya berjalan menuju ruan
Last Updated : 2021-06-27 Read more