Beranda / Romansa / Dosenku yang manis / Bab 11 - Bab 20

Semua Bab Dosenku yang manis: Bab 11 - Bab 20

55 Bab

Bab 11

Weekend ini benar-benar membuat Vika jenuh,, dia hanya menggilir kasur kursi dan kursi panjang ditengah rumah untuk rebahan..Biasanya handphone nya penuh dengan notifikasi dari Angga.. sekarang hapenya sepi sekali,, dia hanya membuka Instagram dan WhatsApp berkali-kali..Hingga benar-benar bosan, baru saja dia meletakkan hapenya,terdengar suara..Drtt... Vika menoleh dan melototi hapenya seakan tak percaya bahwa itu chat dari Riki..Riki : Soree.. lagi apa nie..Riki : sibuk tidak?Riki : kalo tidak sibuk, boleh tidak nanti malem saya mampir sekalian silaturahmi kerumah calon mertua.Vika tidak henti-hentinya tersenyum sendiri,, ahhh kenapa jadi mabuk kebayang gini ya, padahal hanya sekedar chat rasanya seperti diberi hal yang sangat membahagiakan sampai-sampai dia gugup untuk menjawab chat itu...Vika : ya Mas..Vika : gak kok lagi santai banget Vika : boleh dong maen aja mas..Duh rasanya hati Vika
Baca selengkapnya

Bab 12

Drttt... Riki : vik, udah tidur belum.. Riki : tadi kamu cantik sekali, aku jadi terpesona Vika benar-benar bingung mau jawab apa, sebelumnya pak Riki begitu kaku tapi ternyata dia manis juga udahngitu ganteng lagi.. Vika : belum mas  Vika : makasih , mas juga ganteng banget pantes dikampus banyak fansnya.. Riki : hahahaha, emang ada ? Riki : kok saya malah tidak tau  Riki : ya udah Vik, tidur gih jangan malam-malam kalo tidur.. Vika : siap mas, mas juga ya..   Wooowww rasanya Vika ditimpa durian runtuh tapi bukan sakit ya tapi karena bahagia.. Sepanjang malam dia tersenyum smpai tertidur sungguh benar-benar vika kasmaran..   Senin pagi Vika memulai aktivitasnya seperti biasa.. setelah sarapan dan berpamitan Vika mengendarai motornya ke kampus.. siapa sangka pagi-pagi sudah ada yang mengganggu moodnya..   "Vik,aku pngen ngobrol sama
Baca selengkapnya

Bab 13

Vika hanya menunduk dan hendak berjalan menuju kelas, walau Semua mata memandang nya dia tidak mau menjelaskan apapun, karena vika bukan tipe yang mau menyusahkan dirinya untuk disukai orang lain, apalagi harus menjelaskan kepribadiannya kepada orang lain itu jauh sekali dari sifatnya, meskipun begitu Bukan berarti Angga bisa seenaknya mempermalukan Vika dihadapan orang banyak.Mata Vika hanya menatap Angga dengan tatapan jijik walau dia enggan menjawab pertanyaan Angga tapi raut wajahnya jelas menunjukkan kebencian dan amarahnya.  Vika sedikit berlari kearah kelas dan untungnya Angga tidak lagi menghentikan langkahnya, tapi tiba-tiba dia menabrak seseorang,," Pak Riki??"" Kenapa kamu lari-lari ini kan kampus bukan lapangan,,?" Rasanya hati Vika dag dig dug bukan karena dia berseri bertemu Riki tapi kecewa dan amarah yang dia coba tahan rasanya ingin meluap ketika dia bertemu Riki.  ada rasaa
Baca selengkapnya

Bab 14

Riki : Vika ada apa?tadi kok nagis?? Riki : saya jadi kepikiran, apa ada hubungannya dengan saya? Dengan mata berkaca-kaca vika membuka ponselnya untuk membaca chat yang masuk. Vika : saya tidak apa-apa pak, biasa cewek kan suka moodnya berubah-ubah  Membaca chat vika, perasaan Riki lega  Sementara itu Vika mengikuti kelas dengan perasaan marah dan kecewa,dia benar-benar menyesal telah mengenal Angga apalagi pernah menjadi kekasihnya sialnya mereka satu angkatan satu jurusan dan selalu satu kelas mengingat itu Vika benar-benar muram dan rasanya ingin sekali pindah jurusan tapi tentu semakin rumit . Selesai mata kuliah yang pertama Vika mendekati Sari dan menceritakan semua yang terjadi padanya tadi. Sari berekspresi kesal dan rasanya ingin membuat perhitungan pada Angga tapi Vika melaranngnya.     Menurut Vika jika kita benar-benar marah itu membuat Angga senang dan mendapatkan apa ya
Baca selengkapnya

Bab 15

Riki : saya tidak masalah jika ada teman kampus mu yang mau diundang, saya juga pasti mengundang teman sejawad saya. Riki : saya tidak mau ada yang disembunyikan saya mau jalani hidup wajar-wajar saja. Riki : tapi kalo kamu kurang yakin atau malu kamu boleh pilih beberapa sahabat, teman yang kamu anggap akan aman dari gosip yang kamu takutkan. Vika : iya mas , oke enak gitu kali ya.. Vika : vika bukan malu mas, hanya takut beberapa orang menjadikan kita bahan gosip atau malah bisa jadi fitnah dari sebagian dan memikirkan hal yang buruk tentang mas,, mas kan dosen vika.. Sudah tiga hari semenjak Angga mempermalukan Vika.  Tidak ada tegur sapa diantara keduanya, tetapi sesekali mereka saling beradu pandang.. Tentu saja tatapan Vika yang sinis dan penuh kebencian dipahami dengan baik oleh Angga. Sementara Angga dia benar-benar kehabisan ide untuk membuat Vika simpati lagi kepadanya, dia menyesal dengn apa yang ia laku
Baca selengkapnya

Bab 16

Vika pulang begitu saja dan tidak menitipkan absen atau ijin terlebih dahulu. Sementara dikelas Riki sudak memulai kelas seperti biasa, awalnya semua berjalan lancar sampai Riki menerima buku absen disitu terlihat nama Vika diberi keterangan A.  Lalu Riki mengambil ponselnya dan segera mengchat vika. Riki : Vik, kamu dimana? Sakit? Riki : tadi saya lihat kamu kuliah kenapa jam saya kamu malah absen  Karena vika sedang menyetir motor pasti dia tidak membuka ponselnya dan Riki mulai cemas karena Vika tidak langsung membalas chat nya. Lalu Riki tidak sengaja berpapasan dengan pandangan Angga, ya Angga memandangi Riki dari awal Riki masuk kelas sampai pas mata mereka bertemu, lalu Riki menyadari tatapan itu tidak biasa, Angga seperti ingin mengajaknya berduel,menantang sekali dan terlihat sangat tidak sopan untuk seorang mahasiswa kepada dosennya.  Lalu Riki menyadari mungkin ini berkaitan dengan tidak masuknya Vika.
Baca selengkapnya

Bab 17

Riki mengendarai mobilnya menuju rumah, begitu sampai dirumah lelaki jenjang itu mencari ponselnya untuk menghubungi Vika. Wajah Riki terlihat serius dan saat itu juga aura lelakinya terlihat jelas wajah tampannya memerah karena emosi tapi dia berusaha mengontrolnya karena ponselnya sudah menyambung ke Vika. "Hallo vik,kamu lagi apa? Ada yang saya mau bicara kan." "Ya Mas,, " Tadi kenapa bolos mata kuliah saya? Apa ada hubungannya dengan Angga???" Vika mulai bingung dan berusaha tidak menceritakan masalahnya kepada Riki tetapi sebagian hatinya ingin berkata jujur. Belum sempat vika menjawab Riki melanjutkan. " Tadi Angga ngobrol-ngobrol sama saya, dia tidak terima kamu putuskan,bahkan dia nekat menyerang saya, jadi mulai sekarang kamu harus jujur biar saya bisa bantu kamu vik". "Jangan kamu pendam sendiri,kalo kita mau memulai hubungan baru kita harus hadapi semuanya bersama." "Iya Mas,, sepertinya dia benar-benar tidak terima,
Baca selengkapnya

Bab 18

Beberapa hari berlalu tanpa ada yang berubah vika masi kuliah seperti biasa, hanya saja beberapa hari itu Angga tidak terlihat dikampus, dalam benak Vika dia penasaran dan ingin mencari tau keberadaan Angga, Vika menampik dalam hatinya masi ada rasa, menurutnya ini hanya kepedulian sesama teman saja. Vika takut hanya karena urusan cinta Angga menyia-nyiakan kuliahnya, itu kan terlalu berlebih-lebihan. Menurut Vika harusnya Angga bisa dewasa dan menerima semua ini dengan lapang dada lalu melanjutkan kuliahnya dan dia bisa mulai berhubungan baik lagi dengan wanita lain, ya menurut Vika sesedarhana itu. ........ Angga pulang kerumahnya karena ia sudah merasa frustasi dikosannya yang hampa tanpa kehadiran Vika. Jarak rumah dan kampus membutuhkan waktu satu jam perjalanan,dengan pertimbangan itu Angga memutuskan kuliah sambil kos diarea dekat kampus, karena jadwal kuliah yang tidak tentu. Angga bukan lelaki yang kesepian yang seperti Vika b
Baca selengkapnya

Bab 19

Pagi ini Angga terlihat dikampus ya dengan gaya senyum-senyum seakan dia sangat bahagia.. Vika melihatnya dengan senyuman kecut, ya vika sama sekali tidak cemburu justru vika merasa Angga kekanakan sekali untung saja hubungannya sudah berakhir. Kuliah hari jadwal pakRiki, ya vika berusaha sebiasa mungkin, hubungan nya dengan Riki juga masi sekedar chat formal. Mungkin karena perbedaan usia atau profesi Vika masi merasa canggung tapi tidak mempengaruhi rasa tertariknyA pada Riki. Membayangkan Riki saja bisa membuat Vika tersenyum girang, entahlah sepertinya Vika benar-benar sudah jatuh cinta pada dosen manis itu. "Hai teman-teman bulan depan datang ya, kalian aku undang semua, undangan nya menyusul,"angga tiba-tiba berbicara dibnagkunya dan menghadap kebelakang dimana teman-teman langsung melihatnya antusias. Ada yang langsung bertanya "Undangan apa ngga?" Yang lain menyauti, "Nikah juga ngga?wah
Baca selengkapnya

Bab 20

Vika mengenakan kebaya putih yang anggun dan indah sekali, wajahnya penuh dengan riasan yang sangat pass diwajahnya yang cantik siapapun yang memandangnya pasti akan terpesona. Hari ini hari yang tidak pernah aku lupakan dalam hidupku, banyak doa dan harapan ku didalam pernikahan ini, ucap Vika dalam hatinya. Lalu tiba waktunya Riki mengucapkan janji suci ijab qobul pernikahan didepan orang tua mereka, semua berjalan dengan lancar dan hikmat. Vika menunggu dikamar sampai ia mendengar bunyi orang-orang berkata sah. Hatinya begitu lega dan bahagia, senyuman tulus tampak diwajahnya. Lalu Riki diiringi petugas kua dan orang tua Vika memasuki kamar dimana vika menunggu lalu Vika diminta mencium tangan Riki dan menandatangani dokumen-dokumen. Riki terlihat gagah dan tampan senyuman nya begitu manis, Vika salah tingkah dia benar-benar terlihat tersipu malu. Mereka berdua lalu dipersilakan menduduki kuade dan menemui tamu undangan.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status