Riki mengendarai mobilnya menuju rumah, begitu sampai dirumah lelaki jenjang itu mencari ponselnya untuk menghubungi Vika. Wajah Riki terlihat serius dan saat itu juga aura lelakinya terlihat jelas wajah tampannya memerah karena emosi tapi dia berusaha mengontrolnya karena ponselnya sudah menyambung ke Vika. "Hallo vik,kamu lagi apa? Ada yang saya mau bicara kan." "Ya Mas,, " Tadi kenapa bolos mata kuliah saya? Apa ada hubungannya dengan Angga???" Vika mulai bingung dan berusaha tidak menceritakan masalahnya kepada Riki tetapi sebagian hatinya ingin berkata jujur. Belum sempat vika menjawab Riki melanjutkan. " Tadi Angga ngobrol-ngobrol sama saya, dia tidak terima kamu putuskan,bahkan dia nekat menyerang saya, jadi mulai sekarang kamu harus jujur biar saya bisa bantu kamu vik". "Jangan kamu pendam sendiri,kalo kita mau memulai hubungan baru kita harus hadapi semuanya bersama." "Iya Mas,, sepertinya dia benar-benar tidak terima,
Baca selengkapnya