Home / Romansa / SUN TO YOUR NIGHT / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of SUN TO YOUR NIGHT: Chapter 31 - Chapter 40

92 Chapters

Chapter 30 : Monster Hunt

Connor Grayson segera bertolak menuju tempat yang diminta oleh orang yang akan membantunya untuk mengalahkan Noah setelah orang itu menyetujui permintaannya untuk bertemu. Dengan perasaan senang dan antusias, Connor berjalan menuju salah satu ruangan yang orang itu setujui untuk bertemu.Dia dipandu dan dijaga oleh beberapa orang yang diperintahkan langsung oleh calon rekannya, menunjukkan kalau Connor diterima dengan baik. Itu membuat Connor merasa kalau negosiasinya akan berjalan lancar sesuai keinginannya. Terlebih ketika dia memasuki ruangan itu, membuatnya mampu mencium bau keberhasilan dari sana.“Selamat datang, Tuan Connor Grayson.” Grayson menoleh ke sumber suara, mendapati sosok lelaki dengan rambut hitam pekatnya tengah duduk santai sembari menggoyangkan gelas kacanya yang sudah diisi dengan anggur. Grayson tersenyum, dia seperti bisa melihat aura menguntungkan dari lelaki yang tampak masih sangat muda itu.Lelaki itu bangkit dari duduknya
last updateLast Updated : 2021-07-23
Read more

Chapter 31 : If We Do [Joana's Side]

Seperti manusia pada umumnya, yang hanya ingin mengalami hal-hal baik dan mengingat kenangan-kenangan indah saja dalam hidupnya. Joana pun tak ada bedanya.Tinggal di sebuah panti sejak dirinya masih bayi, tanpa mengetahui siapa orang tuanya dan mengapa dia dilahirkan jika hanya untuk dibuang seperti sampah. Kehidupan Joana di panti yang tak seberapa besar dan berkecukupan itu bukanlah hal yang sangat luar biasa sampai ia bisa bayangkan untuk menceritakannya pada keturunannya kelak.Tapi suatu hari, kedatangan seorang anak laki-laki bernama Noah telah mengubah banyak hal dalam hidupnya.Noah adalah anak yang menarik. Laki-laki yang sangat pendiam dan susah untuk dimengerti. Alih-alih mendekatinya karena dia memiliki paras tampan dan penampilan menyegarkan mata yang dilihat dari betapa bersih kulitnya, Joana lebih memilih untuk mendekati Noah karena rasa penasarannya dengan anak baru di tempat tinggalnya itu.Joana banyak menemui anak-anak dengan segala si
last updateLast Updated : 2021-07-24
Read more

Chapter 32 : My Life Before You Was A Trash

Tidak berjalan sesuai keinginannya. Noah terpaksa harus jadi yang pertama yang mendatangi, kendati dirinyalah yang dibutuhkan di sini. Ketika sudah memilih tempat yang bagus untuk melaksanakan pertemuan empat matanya dengan Jack, tiba-tiba berita mengejutkan datang dari saudaranya itu. Keponakannya, Emily, kembali masuk ke rumah sakit karena penyakit yang dideritanya. Dan karena tidak ada siapa pun yang di samping gadis kecil itu untuk menjaganya, Jack terpaksa tak bisa meninggalkan Emily kendati itu hanya untuk menemui Noah.
last updateLast Updated : 2021-07-24
Read more

Chapter 33 : When I See Your Face

Sun mendapat kabar kalau Noah pergi untuk menjenguk Emily, keponakannya, yang dirawat di salah satu rumah sakit yang tak jauh dari tempatnya berada. Sun memang berencana untuk menemui Noah, tapi sekalian menjenguk Emily bukanlah hal yang buruk. Karena itu, Sun tidak datang dengan tangan kosong.Setelah bertanya pada resepsionis dan beberapa perawat yang ditemuinya, Sun akhirnya menemukan ruang rawat Emily. Ruangan berfasilitas VIP yang pastinya memberikan perawatan terbaik untuk anak dengan keadaan jantung yang sangat lemah seperti Sun.Namun, ketika Sun akan mengetuk pintu ruangan itu, dia dikejutkan dengan pintu yang dibuka dari dalam dan menampakkan sosok tinggi Noah di depannya. “Kau membuatku terkejut!” ujar Sun dengan nada kesal dan napas terengal-engal. Sementara Noah tidak melakukan apa pun selain memandanginya dalam kebisuan.Sun pikir Noah tadi sempat menunjukkan raut terkejut, tapi mungkin itu hanya perasaannya saja. Dia memutuskan untuk m
last updateLast Updated : 2021-07-25
Read more

Chapter 34 : Purple Night

“Apa kau akan memberikan jantungmu pada Emily?”Noah terdiam, lekat memperhatikan raut Sun yang tampak cemas dan mungkin saja mencemaskannya. Lama Noah tak menjawab sampai gadis itu mengangkat kepala, menatap Noah dengan netra menuntut jawaban.Sun kembali berkata, “Aku ingin tahu bagaimana kau menganggap Emily ....”
last updateLast Updated : 2021-07-26
Read more

Chapter 35 : Unreadable Mind

Sun membuka matanya dan mengerutkan kening. Pandangannya yang kabur dengan jelas merasa asing akan tempat di mana ia membuka mata, tapi tak lama setelah ia terdiam dan mengingatnya, Sun baru ingat di mana dia sekarang. Karena itu juga, ia buru-buru memutar tubuhnya dan mendapati Noah yang terlelap di sampingnya.Ini adalah kali kedua Sun terbangun dengan memandang wajah Noah sebagai pembuka kegiatan di harinya. Tapi ketika di saat pertama, Sun tidak berada di jarak sedekat ini. Dia dan Noah seperti letak dua kutub yang saling berjauhan, tapi sekarang mereka seperti ranting dan daun yang selalu menempel.Sun bergerak lebih dekat, ia ingin melihat detail wajah lelaki itu lebih lekat. Ketika ia hanya diam dan memandanginya, Sun kembali menyadari kalau Noah memang sangat tampan seperti yang orang-orang katakan. Selama ini ia mengakui itu dalam diam, tertutup gengsi dan selalu menampik meski pada diri sendiri. Tapi sekarang, dia tidak ragu untuk tersenyum, kagum.Pik
last updateLast Updated : 2021-07-27
Read more

Chapter 36 : Please Come Back Home

Sebuah pagi yang sunyi di kediaman pribadi Noah, Sun mengawalinya dengan menjalani kesendirian. Itu bukan kemuannya, sejak Noah berkata dia akan disibukkan beberapa hari karena misi yang diberikan oleh pemimpinnya.Mau tak mau, Sun tak punya alasan untuk menahan lelaki itu untuk terus berada di sisinya. Kendati ia sangat ingin, tentu saja Sun tahu dengan baik kapan waktunya untuk bermanja dengan Noah dan kapan waktunya untuk mengingat kembali siapa sebenarnya sosok Noah selama ini.Oh iya, hari ini adalah hari kelima Sun berada di tempat Noah. Dia yang sudah diberikan izin untuk mengakses tempat ini, menggunakan izin itu dengan sangat baik. Sun memutuskan untuk masuk, tanpa berniat untuk keluar atau kembali ke mansion. Dia berpikir jika tinggal bersama dengan Noah akan lebih baik, itu adalah hal yang ia inginkan juga. Tolong dimaklumkan, Sun memang terang-terangan mengakui dirinya tengah kasmaran.Sembari menunggu masakannya matang, Sun menyiapkan makanan pendam
last updateLast Updated : 2021-07-28
Read more

Chapter 37 : Girl Meet Love

Lama kiranya Sun terdiam dengan posisi yang tak berubah. Ia bergeming lama, memikirkan ucapan sang ibunda sampai membiarkan sarapannya mendingin dan tak sedap lagi sampai mampu menggugah seleranya. Dalam kepalanya terus terputar banyaknya kata yang Karina ucap, membuat perasaannya berat dan tak sanggup memilih. Sun juga rindu Karina, rindu kampungnya. Dia ingin kembali ke suasana damai pedesaan tempatnya dilahirkan. Pagi yang tenang dengan suara alam menjadi musik latar, bukan matahari menyengat, debu yang meramaikan jalanan dan suara kendaraan yang menambah kesan hiruk pikuk perkotaan. Jika ditanya, tempat tinggal mana yang membuat Sun merasa sangat betah, dia akan dengan lantang menjawab nama desanya, kotanya, negaranya. Tapi sekarang, dia tidak bisa lagi mengatakan itu dengan keras dan penuh rasa yakin. Sebab Sun tahu, kini perasaannya tak lagi sekeras dulu. Sun punya alasan yang membuatnya tak lagi menyukai desanya sebesar dulu, dan alasan terbesarnya adalah keha
last updateLast Updated : 2021-08-01
Read more

Chapter 38 : Monster Heart

Akhir dari kencan satu hari yang Sun dan Noah nikmati berakhir dengan kunjungan mereka ke tempat Emily berada.Hari sudah gelap. Semua hal yang ingin Sun lakukan bersama Noah juga sudah rampung dan cukup. Dia melalui kencan yang manis, bergandengan tangan dengan Noah sepanjang kakinya melangkah untuk mengeksplorasi tempat-tempat indah yang dia kunjungi. Memilih baju yang senada untuk dipakai ke pesta, lalu makan malam romantis.Sun benar-benar meras
last updateLast Updated : 2021-08-22
Read more

Chapter 39 : A Good Scenario

“Tuksedo yang indah,” ujar lelaki dengan mata hazelnya, pada wanita berambut pendek yang berdiri di depannya. “Kapan kau membelinya?”Joana tersenyum lebar, senang karena barang pilihan yang dia belikan untuk Eliot ternyata direspons dengan baik oleh lelaki itu. Ia bergegas menuju kekasihnya, duduk di pangkuan Eliot dengan mesra sembari mengalungkan tangannya di leher sang lelaki.“Aku sudah lama membelinya tapi karena kau terus sibuk akhir-akhir ini, aku jadi sulit mencari waktu yang tepat untuk memberinya,” ujar Joana, menjelaskan lebih rinci. Eliot mengangguk saja sembari tersenyum simpul, kendati hatinya masih dingin seperti biasa. “Kau menyukainya?” Pertanyaan Joana mengalihkan tatapan Eliot dari hadiah miliknya.Lelaki itu tersenyum manis, semakin lebar. “Tentu saja,” jawabnya, mengecup pipi Joana dengan lembut.Joana  bukan main merasa senang. Dia lalu tanpa ragu mencium sekilas bibir
last updateLast Updated : 2021-08-23
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status