All Chapters of Pacar Pura-Pura: Chapter 111 - Chapter 120

“Oke kalau begitu” ucap Rama dengan santai dan mereka semua pun sepakat, dan nggak lama kemudian mereka bertiga pun selesai dan mereka pun pergi dan Rama pun membayar makanan yang tadi di pesan, sedangkan Marcella dia masih makan di sana dengan santai, Rama sama sekali tidak mempedulikan Marcella, setelah membayar mereka bertiga pun pergi dari tempat itu dan kembali menuju kampus dengan santaiRama dan Kakak galak berjalan gandengan agar terlihat mereka kekasih beneran dan itu juga membuat kakak galak senang dan kak Indri yang melihat itu geleng-geleng kepala karena dia bisa menebak kalau kakak galak sekarang sangat senang dan dia menikmati hal itu dan memanfaatkannya. Mereka pun jadi pusat perhatian mahasiswa dan mahasiswi kampus yang sedang lewat atau yang sedang berada di dekatnya. Dan mereka pun berpisah saat Rama masuk ke dalam kelasnya dan sebelum Rama masuk ke dalam kelasnya kakak galak sempat mencium Rama dan itu dia manfaatkan sebagai peran pacarnya Rama,

dan Rama yang masih meninggu itu pun memesan makanan itu dari tukang tersebut sambil menunggu Nana kelar rapih-rapih, Rama memesan makanan itu satu porsi dengan minuman dinginnya, dan abangnya pun langsung membuatnya dan setelah membuat abang itu pun langsung memberi pesanannya pada Rama.Dan setelah sambil menunggu abang itu pun bertanya dan mengajak Rama mengobrol karena abang iu yang biasa keliling baru melihat Rama di sini dan dia seperti menunggu orang, karena penasaran abang itu pun bertanya pada Rama dengan santai dan juga dengan sopan.“Mas, lagi nunggu orang yah ?” tanya tukang jualan itu‘Iya Pak, lagi nunggu teman saya untuk berangkat kerja bareng, kok bapak tahu ?” tanya Rama pada bapak itu sambil menyantap makanan tersebut dengan santai“Soalnya baru lihat masnya di sini” jawab bapak itu dengan santai dan lanjut bilang “Lagi nunggu Mba Nana yah ?” tanya bapak itu yang bisa tahu kalau Rama sedang

setelah itu dia pun turun dengan santai dan masuk ke dalam Ri Land, setelah sampai di dalam mereka berdua mencari meja yang tepat untuk mereka singgahi hingga jam pulang kerja Rama selesai. Setelah mendapatkan meja tersebut mereka pun memesan minuman dan makanan dan kebetulan yang datang adalah Rama, dan Rama pun langsung melayani ke dua wanita cantik yang dia kenal itu“Halo kakak-kakak, mau pesan apa ?” tanya Rama sebagai seorang pelayan yang profesional“Rama, apaansi” ucap kak Indri dengan pelan karena malu di perlakukan seperti itu sama Rama, karena mereka saling kenal“Kan aku sedang bekerja kak, jadi harus profesional” ucap Rama dengan santai“Engga udah gitu juga kali, santai aja” ucap kak Indri pada Rama“Tahu, kaya sama siapa aja” ucap Kakak galak juga menimpali“Ya udah, ini kalian mau pesan apa ?” tanya Rama dengan santai karena mereka akan siap-siap menyambu

Dan setelah itu Rama melanjutkan untuk menselesaikan makannya dengan cepat, setelah beberapa saat dia pun selesai, dan kemudian dia pun langsung membawa bekas makannya ke belakang agar di cuci oleh orang yang di belakang, sementara kakak galak dan kak Indri masih melanjutkan makannya dengan santai.“Dri, adik elu itu polos banget, dia bisa dengan mudah di bohongin sama cewek-cewek” ucap kakak galak pada Kak Indri selagi Rama pergi ke belakang“Termasuk elu kan, seperti apa yang elu lakukan barusan, saat meminta dia untuk menemani elu makan” ucap Kak Indri pada kakak galak“Elu kan tahu gua ngelakuin itu buat Rama, agar dia nggak lemas saat bekerja nanti” ucap Kakak galak pada Kak Indri dan lanjut bilang “Elu tahu sendiri kalau malam Ri Land ramainya kaya apa, jadi, kalau dia nggak makan dan isi tenaga dia, dia bisa lemas dan itu akan mengurangi kinerja dia di Ri Land dan bahkan dia bisa sakit, dan gua nggak mau itu terja

“Ulu-ulu gemas banget si” ucap Marcella dengan gemas sambil mencubit pipi kanan Rama dengan lembut dan lanjut bilang “Ingat jangan hilangkan senyuman manis kamu” ucap Marcella dengan senyum dan setelah suanana itu tiba-tiba saja jadi hening, Marcella makan dan Rama menunggu dengan santai di sana tanpa berbuat apa-apa, namun tiba-tiba saja dia mengingat kenapa Bosnya yang sebelumnya mau membrikan Ri Land pada Marcella, karena ini adalah kafe yang dia bangun dari awal, jadi tidak mungkin begitu saja di lepas walau pun besar harganya“Kak Marcella” ucap Rama dengan santai“Iya, kenapa ?” tanya Marcella yang benar-benar sangat feminim dan bahkan suaranya juga sangat feminim“Bagaimana bisa Pak Dimas menyerahkan Ri Land pada Kak Marcella, karena Ri Land ini dia bangun dari enol, jadi tidak mungkin dia memberikan Ri Land begitu saja, pasti ada sesuatu” ucap Rama dengan serius pada Marcella, dan lanjut bilang