Dyandta menghela napas lelah sambil menyandarkan tubuhnya di kursi. Seharian ini, banyak sekali pasien yang ia tangani. Sepertinya, ia membutuhkan asisten tambahan untuk meringankan pekerjaannya. Dyandta juga harus bisa membagi waktu untuk mengurus suaminya yang masih membutuhkan perhatian ekstra. Ia tidak mungkin membebankan tugasnya sebagai seorang istri kepada mertuanya.Sesaat kemudian, ada sebuah panggilan telepon yang masuk. Dyandta segera mengambil ponselnya dari dalam saku jas dokternya. Panggilan itu dari Airin. Dyandta menggeser ikon hijau di layar untuk menerima telepon dari Airin."Halo, Bu," sapa Dyandta."Halo, Nak. Kau masih di rumah sakit?"Dyandta menegakkan tubuhnya, lalu menjawab, "Iya, Bu. Ada banyak pasien hari ini. Sepertinya, aku membutuhkan asisten tambahan untuk membantuku di sini. Aku bahkan belum menjemput Damien. Dia pasti marah padaku.""Ah, kau tidak perlu khawatir soal itu, Nak. Damien sudah aman bersama Ibu. Tadi, dia menghubungi Ibu dan meminta Ibu unt
Last Updated : 2022-10-31 Read more