Entah kenapa airmata Dinar jatuh berlinang, dia sedih dan terluka, dia ingat ibunya, dia ingat almarhum ayahnya, juga Arfa yang kini terbaring lemah, mereka semua pasti marah andai tahu apa yang sudah diperbuatnya. “Tidak perlu menangis, Di. bukankah ini yang seharusnya terjadi, anakku akan memiliki status yang jelas seperti anak pada umumnya, dia akan selalu bersamaku, dan adikmu memperoleh pengobatan bagus di rumah sakit terbaik.” Dinar seperti disambar petir mendengar ucapan dari bibir lelaki yang baru saja menjadi suaminya. Dirham tersenyum sinis padanya, rahasia yang disembunyikan sudah terkuak. Rahasia yang tidak pernah diceritakan pada siapapun kecuali Sabrina. “Aku hanya tidak menyangka, kau gunakan anakku untuk pengobatan adikmu, kau seolah jual anakku, ibu macam apa kau ini, Di. Sungguh tidak kusangka, anak kandungmu bahkan tidak berharga sama sekali buatmu. Apa tidak ada rasa sayang sedikitpun di hatimu untuknya?
Terakhir Diperbarui : 2021-08-02 Baca selengkapnya