"Maaf, aku tidak sengaja ...." Ipeh langsung menunduk.Alex menatap tunangan palsunya sejenak, kemudian berbicara dengan Dokter Erna."Kalau begitu kami permisi dulu, Tante," pamit Alex, mengarahkan kursi roda Ipeh ke arah pintu."Iya, hati-hati di jalan, Devi, Alex," sahut Dokter Erna sambil tersenyum."Terima kasih, permisi, Tante." Alex, mengangkat sedikit ujung bibirnya."Terima kasih, Dok," ucap Ipeh, membalas senyuman Dokter Erna.Alex mendorong kursi roda Ipeh keluar dari ruang pemeriksaan."Biar saya yang mendorongnya, Tuan Muda," ucap Marco yang sudah berdiri tegap di depan ruang pemeriksaan."Ok!" Alex berjalan mendahului mereka menuju tempat parkir, tanpa sedikit pun menoleh pada gadis yang kembali menunduk itu.Di sisi lain, Ipeh pun hanya terdiam, tidak berani membuka mulutnya lagi. Dia masih merutuki dirinya sendiri karena sudah salah memegang tangan Alex tadi."Nona Devi, apa Anda sudah merasa lebih baik?" tanya Marco, membuka percakapan."Ah, i-iya, terima kasih." Ipeh
Baca selengkapnya