Waktu itu, tahun 2008, aku masih sangat amatir hingga tak tau apa bedanya kabel data dan USB. Dan, kamu mengataiku bodoh. Aku marah. Lebih ke malu, sih. Akhirnya aku mendiamkanmu dan beralih mendengarkan radio, kesukaanku waktu itu. Ada yang aneh ketika penyiar radio tersebut membacakan sebuah SMS (ya, waktu itu masih booming SMS 10x gratis 25x). Aku sampai mendekatkan kupingku ke radio butut yang setia menemani masa mudaku itu.“Hai, SMS berikutnya datang dari nomor akhir 666 nih, request lagunya Filosofi yang judulnya Sadarilah. Salamnya buat seorang amatir yang barusan aku katai bodoh, aku minta maaf.” Deg. Jantungku serasa terhenti. Seorang yang merasa dirinya amatir, yang dikatakan bodoh hari itu, cuma aku aja, kan?? Aku bingung, senang, kesel, campur aduk jadi satu. Caramu minta maaf yang menurutku terlampau manis, membuatku melompat kegirangan. Aku nggak peduli lagi dengan kata bodoh yang baru saja kau sematkan kepadaku. Yang aku ingat, aku
Read more