Semua Bab Penantian seorang istri: Bab 21 - Bab 30

42 Bab

21.

Javis memberhentikan mobilnya di sebuah club malam yang lumayan terkenal. Ini adalah club malam terakhir yang kami datangi setelah beberapa club malam sebelumnya kami tak urung menemukan sosok Lista disana.Tadi aku sempat menelpon Lista yang dari nada suaranya terdengar seperti orang mabuk. Javis yang kalut pun lekas melajukan mobilnya kencang dan mendatangi satu-persatu club malam demi mencari sosok Lista.Aku dan Javis sama paniknya, bahkan saking paniknya aku mengabaikan perasaan canggung dan kikuk yang tengah menyelimutiku. Tujuan kami berdua sama, yaitu mencari Lista."Disana!" tunjuk Javis ke arah lantai dansa dimana banyak sekali kerumunan orang-orang yang tengah berdansa ria.Aku mengikuti dengan cepat agar bisa menyamai langkah kaki Javis. Namun sialnya, seseorang mencekal lenganku lalu sedikit menarikku menjauh dari sana."Sia—" aku baru ingin mengumpat dan memarahi orang tersebut ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-10
Baca selengkapnya

22.

"Jangan bercanda kamu Mas, tolonglah buka pintunya." pintaku sedikit memelas agar pria ini luluh dan berhenti mengerjaiku."Bukankah sudah ku bilang jika kuncinya sudah ku buang.""Mas!" teriakku frustrasi.Mas Tala terkekeh seraya turun dari ranjang dan melangkah menghampiriku. "Memangnya kamu mau kemana sih?""Pulang.""Pulang kemana?""Ke rumahku lah.""Loh, ini 'kan rumah kamu Lan." langkah tiap langkah mas Tala perlahan tapi pasti dan kini semakin dekat padaku."Jadi, rumah mana yang kamu maksud?" tanyanya yang kini sudah berdiri menjulang di hadapanku.Aku terdiam dengan perasaan gugup yang luar biasa, apalagi dengan posisi berdekatan seperti ini dan juga dalam pengawasan mata mas Tala yang begitu intens menatapku."Pulang ke rumah Lista yang kamu maksud?""Jadi Mas tahu kalau selama seminggu l
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-10
Baca selengkapnya

23.

"Lana, katakan padaku. Apakah aku diberi kesempatan?" tanya mas Tala lagi.Ini entah untuk yang ke berapa kalinya mas Tala bertanya karena aku yang sedari tadi hanya diam saja. "Kita masih bisa memperbaikinya Lan. Jadi, bisakah kita kembali dari awal?"Aku menghela nafas sabar, "apa yang sebenarnya Mas inginkan?"Akhirnya setelah cukup lama aku bisa mengumpulkan kekuatan diri untuk balik bertanya seperti itu."Kebahagiaan," sahut mas Tala yang tak mau melepas kontak mata diantara kami. "Tapi, bukannya Mas bilang hidup bersamaku itu hanyalah membawa petaka?""Astaga, Lana! Tidak bisakah kamu melupakan yang lalu-lalu?" tanya mas Tala terlihat sangat frustasi sekali. Aku sampai meringis, takut melihat dirinya yang kembali menjambak rambutnya cukup kuat. 
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-10
Baca selengkapnya

24.

Akhirnya aku bisa terlepas dan keluar dari rumah ini juga setelah cukup lama membuat mas Tala mengerti.Mengerti? Ya, mengerti bahwa diriku tidak bisa bersamanya lagi.Sepanjang perjalanan pulang dari rumah mas Tala sampai ke rumah Lista pun aku hanya diam. Dan itu membuat kecurigaan bagi Lista yang tampak khawatir dan langsung bertanya padaku.Aku hanya menanggapinya dengan senyuman dan menjawab seadanya yang ku bisa saja. Tapi tetap saja, Lista yang belum merasa puas pun terus bertanya sampai tuntas.Percakapan antara aku dan mas Tala tadi masih terus berputar di dalam ingatanku. Bagaimana dia yang tampak gigih dan tak mau menyerah memintaku untuk memberikannya kesempatan lagi memulai hubungan ini dari awal.Hubungan yang sedari awal dulu memang sudah tidak sehat dan bertambah semakin berantakan. Aku tidak tahu apakah hubungan yang rusak ini akan bisa di perbaiki walau aku memberi kesampatan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-10
Baca selengkapnya

25.

Aku meremas ke sepuluh jariku gugup ketika ibu menatapku lekat. Dan sesuatu hal yang ingin ku hindari pada akhirnya terjadi ketika ibu bertanya mengenai mas Tala."Lana, kenapa diam nak?" tanya ibu lagi tampak cemas karena setiap beliau bertanya tentang mas Tala, aku langsung terdiam."Apakah kalian bertengkar?"Cepat-cepat aku menggelengkan kepalaku, tak ingin menimbulkan sesuatu hal buruk terjadi. "Tidak, Bu. Mas Tala sangat sibuk dengan urusan pekerjaannya yang tidak bisa ditinggalkan. Makanya Mas Tala tidak bisa ikut kemari.""Sungguh, apakah itu benar?" aku mengangguk. "Kamu tidak berbohong kan?""U-untuk apa Lana berbohong, Bu?""Ya, siapa tahu kamu sengaja menyembunyikan sesuatu dari Ibu."Sekali lagi aku menggelengkan kepala, namun aku tidak bisa menghilangkan raut cemas yang pasti terlihat jelas di wajahku. Maka dari itu pastilah ibuku tidak langsung per
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-10
Baca selengkapnya

26.

Aku kesal dan juga bosan, terutama karena menghadapi pola tingkahnya yang saat ini begitu ahli dan jagonya berakting di depan para orang tua."Hentikan sandiwaramu, Mas." bisikku yang kebetulan saat ini duduk di sampingnya.Tidak, sebenarnya tadi mas Tala yang sengaja mencari tempat duduk di dekatku.Mas Tala menoleh lalu mendekatkan bibirnya ke telingaku, balas membisikkan sesuatu disana. "Aku juga cinta kamu, Lana."Spontan, aku menoleh dan menatap kesal ke arahnya yang justru ia balas dengan tatapan jahil dan senyum kurang ajar.Dasar pria gila! dengkusku dalam hati."Ya ampun, kalian mesra sekali."Aku meringis mendengar ucapan bibiku yang pastinya salah menanggapi kejadian barusan. Pastilah bibi berpikir jika adegan bisik-bisikan tadi itu tanda dari keharmonisan rumah tangga kami.Aishh! Aku menyesal telah bertindak seperti itu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-13
Baca selengkapnya

27.

Sialan!Dengan kekuatan penuh aku mendorong tubuhnya menjauh saat hendak merapatkan dirinya semakin dekat denganku."Terus kenapa memangnya kalau di rumah ini hanya kita berdua?" tantangku pura-pura tak terpengaruh dengan ucapannya tadi. Padahal yang sebenarnya aku sangat takut jika mas Tala melakukan sesuatu yang tidak-tidak padaku."Kamu takut?" tanyanya tertawa kecil seolah sedang menonton sesuatu yang lucu saja."Takut? Heh, kenapa aku harus takut?""Yakin, gak takut?"Aku mengangguk mantap, "tentu saja.""Uhm, berarti bisa dong malam ini." kata mas Tala ambigu."Ngerti 'kan maksudku?""Apa?!" aku mendelik kesal.Mas Tala kembali hendak membisikkan sesuatu ke telingaku, namun dengan gerakan cepat aku mencegahnya."Jangan lakukan itu lagi, telingaku terasa panas dan geli.""Oh, gak
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-13
Baca selengkapnya

28.

Ciuman yang awalnya lembut perlahan berubah menjadi sedikit liar. Keterkejutan Lana berangsur berkurang dan matanya yang tadi berulang kali terbelalak perlahan kini terpejam erat menikmati sensasi yang di timbulkan dari ciuman Tala.Bahkan entah inisiatif darimana Lana memberanikan dirinya membalas ciuman Tala. Ia hanya mengikuti nalurinya, menuruti kata hatinya.Kegiatan itu masih terus berlanjut karena Tala semakin memperdalam ciumannya. Pria itu bersorak gembira karena Lana membalas ciumannya, ia terkejut sekaligus terlampau bahagia.Lana membuka mata dan merasakan kecewa ketika Tala menghentikan ciuman mereka, dahi wanita itu berkerut bingung dengan pandangan penuh tanya pada Tala."Aku tidak mengerti denganmu, Lan." kata Tala menatap lembut wajah cantik istrinya seraya mengelus lembut pipi tirus Lana.Kerutan di dahi Lana semakin dalam, dan Tala kembali bicara menjawab kebingungan yang tam
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-13
Baca selengkapnya

29.

Seminggu sudah Tala dan kedua orang tuanya tinggal menginap di rumah keluarga Lana. Syukurlah dua hari yang lalu kondisi ayah Lana sudah membaik dan sudah di izinkan untuk kembali pulang.Selama seminggu itu juga baik Tala, Lana beserta keluarga lainnya bergantian menjaga Pak Mahmud.Pak Mahmud tersenyum senang melihat kemesraan yang tampak dari anak dan menantunya. Hati dan jiwanya lega mendapati kenyataan ini."Ayah senang melihat kalian begitu mesra seperti ini, nak?" ungkap pak Mahmud siang itu ketika seluruh keluarga berkumpul.Lana dan Tala sama-sama tersenyum canggung mendengarnya. Mesra? Benarkah seperti itu?"Ayahmu terus kepikiran sama kamu dan nak Tala. Dari menikah kalian belum pernah berkunjung datang kemari, Ayahmu menduga jika apakah mungkin kalian ada masalah atau bertengkar. Atau apakah mungkin kalian melupakan kami sehingga tak sudi untuk datang kemari?" ucap ibunya menjelaska
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-13
Baca selengkapnya

30.

Hubungan antara Lana dan Tala kian membaik dan bertambah semakin mesra. Hal itu tak dapat di pungkiri karena sikap keduanya yang kini sudah tak lagi malu-malu, kaku ataupun canggung.Keduanya terlihat lebih santai saat saling berhadapan dan berkomunikasi. Sentuhan-sentuhan ringan dan juga kecupan-kecupan manis yang menjurus godaan pun tak dapat terelakkan. Seperti saat ini, Tala yang lebih dulu bangun tidur pagi pun tanpa rasa jijik mengecup mesra bibir Lana. Membuat tidur nyenyak wanita itu terusik dan perlahan membuka matanya."Selamat pagi," sapa Tala dengan keceriaan penuh yang tampak jelas di wajahnya.Lana balas tersenyum namun tak lama wajahnya berubah jadi cemberut. "Pagi, Mas kamu kebiasaan deh suka cium baru bangun gini. Bau tau!"Tala tertawa, "aku suka. Sekarang cium kamu di pagi hari waktu bangun tidur jadi favorit aku.""Ya, tapi aku bau.""Enggak kok, gak bau. Sam
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status