Home / Romansa / Contract With The Devil's man / Chapter 31 - Chapter 38

All Chapters of Contract With The Devil's man: Chapter 31 - Chapter 38

38 Chapters

Kembalilah Bersamaku

     Tuan Adam memaksa untuk masuk ke rumah gadis kecil. Sebenarnya, tuan Adam ingin mendorong ibu Kirana minggir dan tuan Adam ingin masuk. Melihat langsung apakah benar gadis kecil itu ada di dalam atau tidak. Tapi, tuan Adam takut kalau dirinya nanti di tuduh melakukan kekerasan pada wanita. Padahal, wanita itu jelas bukan siapa-siapa tuan Adam. Biar Bagaimana pun, tuan Adam tetap tidak pernah menyiksa kaum Hawa. Meskipun, ia dikenal sebagai pria berhati iblis. Namun, tetap berhati malaikat. Tuan Adam suka kasihan sendiri jika melihat wanita yang teraniaya. "Kenapa anda sepertinya takut, bu? Kalau saya masuk ke rumah anda. Apa Anda menyembunyikan sesuatu di dalam rumah? Orang atau barang mungkin yang mencurigakan? Atau sebenarnya gadis kecil itu memang ada di dalam rumah anda. Tapi, anda sengaja tidak ingin dia kembali ke rumah saya. Karena mungkin anda kecewa mungkin takut anak anda terluka lagi. Jadi, anda ingin melindunginya mungkin. " tuduh
Read more

Kirana Menolak

          Sontak, mata Kirana melotot kesal. Sekaligus malu. Kirana sama sekali tidak menduga kalo tuan Adam akan berbuat seperti itu. Berlutut di hadapan Kirana. Selama ini, Kirana tahu betul kalo tuan Adam itu adalah pria kejam dan berhati iblis. Sekarang, tiba-tiba tuan Adam merendah di hadapan Kirana. Tuan Adam melakukan hal-hal yang tidak pernah dia lakukan selama ini. Wajah Kirana pun memerah. Tampak beberapa pasang mata sedang menatap mereka berdua dengan tatapan yang sulit  di artikan.           "Tuan, apa yang tuan sedang lakukan? Bangun tuan, tidak enak dilihat orang. Nanti, aku dipikir mereka melakukan sesuatu pada tuan." mohon Kirana merasa tidak enak hati. Kirana jadi serba salah dibuatnya.               "Katakan dulu padaku, jika kau setuju ikut denganku. Dan, kembali bersamaku. Baru aku akan bangun. Kalau kau tidak bersedia, aku akan terus berlutut seper
Read more

Adam Memohon 1

      "Ini, coba kau lihat selebaran ini. Ada orang di kota yang sedang mencari asisten Rumah Tangga. Coba kau lihat gajinya sangat besar. Bisa untuk kita makan selama 5 bulan. Tapi, disini tidak ada kontak yang bisa di hubungi. Pelamar hanya diharuskan datang ke sebuah rumah. Nanti akan dipanggil untuk wawancara satu demi satu. Kalau majikannya cocok dengan kamu. Dia akan langsung memberi bonus sebesar 5 juta. Besar kan, bukankah kau punya banyak hutang dengan tuan Adam? Kalau kau diterima bekerja di tempat ini. Kau bisa langsung melunasi hutangmu. Bagaimana? Bukankah itu ide bagus? " tutur Angel sambil tersenyum bangga.        "Betul juga, baiklah akan kucoba. Terima kasih, Angel. Aku akan datang kesana hari ini juga. Semoga saja aku di terima." ujar Kirana penuh harap.        Kirana pun berganti pakaian. Dan, ia bersiap menuju rumah tersebut.       Perjalanan
Read more

Adam Memohon 2

" Ayo, Violet. Keluar dari sini biarkan Kirana sendiri dan memikirkan keputusan yang akan dia ambil. Dia butuh waktu untuk mempertimbangkan lagi semua ini. "ajak ibu pada Violet. " Baik bu. Aku akan keluar dari sini. "sahut Violet lagi. Dan, meninggalkan Kirana sendirian yang tampak sedang memikirkan masalah ini sambil menatap cermin. " Apa ini keputusan yang benar ya? Tapi, kenapa semua orang pada marah dengan keputusan yang ku ambil ini. Apa aku salah? Atau mereka mengharapkan lebih dariku?" batin Kirana dalam hati.  Kirana memijat pelipisnya pusing. Dan, Kirana pun tertidur lelap. Tok! Tok! " Kirana, Kirana, bangun! Ayo, makan dulu! Nanti kamu sakit. "ujar ibu pelan. Kirana membuka matanya pelan. Mengembalikan kesadarannya perlahan. Dan, perlahan Kirana turun dari tepi tempat tidurnya. "Iya, bu. Ada apa?" tanya Kirana bingung. "Ada apa? Kamu tidak mau makan?" tanya ibu jengk
Read more

Jodoh dari Ayah

"Tuan Adam?" sahut keduanya bersamaan.  "Iya, saya ibu. Dan, anda pasti kakaknya Kirana bukan?" ucap tuan Adam pelan.  "Iya, betul. Kirana, kembalilah bersamanya. Ibu mohon. Itu jalan satu-satunya untukmu. Agar hutangmu bisa cepat lunas." ujar ibu pelan.   "Kalian kenapa sih? Dari kemarin kalian seperti memojokkanku terus menerus. Kalian seperti tidak senang kalau aku di sini. Dan, kalian lebih memilih aku bekerja lagi pada Tuan Ada. Apa alasannya?" sembur Kirana kesal.  "Tidak, Kirana kami tentu saja senang kau di sini. Kami hanya berharap itu lebih baik untukmu karena dengan bekerja pada Tuan Adam. Separuh hutangmu bisa lunas. Dan, kau tidak perlu susah payah mencari uang untuk hanya untuk membayar hutang pada Tuan Adam. "ujar ibu panjang lebar.  " Ah, sudahlah. Nanti aku pertimbangkan lagi. Sekarang lebih baik Tuan pulang saja. Nanti, akan aku kabari. "sahut Kirana kesal.  " Benarkah? Aku harap kau
Read more

Jodoh dari Ayah 2

"Biarkan saja, dia. Mungkin lagi kesal saja, nanti juga dia akan baik lagi. Dia hanya kesal padaku karena aku membela Kenan. Itu saja." ujar ayah pelan."Apa? Dia marah dengan Kenan? Hanya karena ayah membela Kenan? Lagipula, kenapa ayah membela pria lain di depan Kirana?" ucap ibu pelan."Lalu, aku harus membela siapa? Kirana? Gadis itu memang semakin sulit kumengerti. Banyak berubah." ucap ayah bingung.  "Sudahlah, Ayah mungkin Kirana hanya tertekan saja. Sejak berhenti Kerja dari rumah Tuan Adam Kirana menjadi lebih sensitif." ucap ibu kuatir. "Mungkin, saja dia tertekan bu."timpal Violet pelan. " Oh, apa kau kakaknya gadis tadi? "tanya Kenan penasaran. " Iya, betul tuan. Saya Violet kakaknya Kirana. "sahut Violet sambil tersenyum manis.  Ayah tiba - tiba beranjak dari ruang tamu. Meninggalkan ibu, Violet dan Kenan. " Violet, tolong temani Kenan mengobrol dulu! Ayah mau k
Read more

Ternyata Edward 1

"Maksudmu, tuan Kenan? Dia bukan tamu ayah. Tapi, lebih tepatnya dia adalah jodoh dari Ayah untukmu." sahut Violet pelan. "Apa kau bilang? Jodoh dari Ayah? Untukku? Tidak. Aku tidak mau menikah dengan tuan muda itu. Aku bisa mencari sendiri kekasihku nanti." tolak Kirana kesal. "Apa kau masih mencintai tuan Adam?" tanya Violet penuh selidiki.             "Tidak! Kata siapa aku masih mencintai Tuan Adam? Aku hanya bilang kalo aku bisa mencari sendiri kekasihku. Jadi, tidak perlu ayah membantu mencarikan pria lain. Aku bahkan tidak kenal dengan pria itu lantas kenapa aku harus menerima perjodohan ini?" bantah Kirana panjang lebar.         "Yah, baiklah itu terserah padamu. Kalo itu menurutmu baik lakukanlah. Aku akan mencoba membujuk ayah agar berhenti menjodohkanmu dengan pria lain." jawab Violet bijak.        Mata Kirana melongo lebar. Ia
Read more

Ternyata Edward 2

          "Baiklah, aku akan pulang. Asal kau janji akan datang ke rumahku. Kalau tidak aku akan datang lagi ke rumahmu. Dan, aku tidak peduli dengan ayahmu. Aku tetap akan datang ke sini." sahut Tuan Adam jengkel.         "Iya, aku janji tuan. Tuan tidak perlu kuatir dengan itu. Terserah tuan saja, mau datang lagi atau tidak." sahut Kirana pelan.        "Baiklah, akan kuingat itu. Kau janji ya akan datang ke rumahku. Akan kutunggu. Lebih baik kau cepat datang." ujar Tuan Adam pelan.          "Iya, tuan. Aku janji akan datang je rumahmu. Hanya ke rumahmu saja, bukan?" tanya Kirana lagi penasaran.            "Bukan hanya ke rumahku. Tapi, aku ingin kau bekerja kembali seperti dulu lagi. Bagaimana?" tanya Tuan Adam lagi.          "Apa? Bekerja lagi? Kalau itu akan ku pikirkan lagi, Tuan
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status