Dengan cepat Fea duduk dan mengambil piring. Dia sudah tidak sabar makan apa yang dihidangkan Melia di atas meja. Soto daging lengkap dengan sambal dan krupuk. Fea terheran-heran, apa yang dia bayangkan ternyata sudah ada di depan matanya. "Mbak, sampai ga ingat suami." Arnon bicara pada Melia, tapi matanya melirik Fea. Fea mengangkat mukanya, batal mengambil nasi. "Suami ga butuh makan, kok. Lanjut aja. Aku butuh dielus." Arnon menarik kursi dan duduk di sisi Fea. "Ihh, ngambek." Fea mencibir. Melia terkikik melihat Fea dan Arnon saling mengganggu. Fea melanjutkan mengambil makanan, lalu dia sodorkan ke depan Arnon. "Ini, Tuan Muda. Silakan dimakan. Harus habis, biar sehat, ga gampang sakit." Fea sengaja mengatakan itu, seakan Arnon yang di depannya ini adalah Arnon yang masih bocah. Kalimat itu yang sering Nenek Ellina dan Fea katakan pada Arnon dulu. "Terima kasih, Sayang." Arnon tersenyum lebar. "Tuan Muda, Fea ... aku sudah dijemput. Bisakah aku pamit pulang?" Melia menyel
Terakhir Diperbarui : 2021-06-27 Baca selengkapnya