Dengan perasaan malu, aku harus mengakui kalau ucapan Nenek memang ada benarnya.Sesampainya di kota, aku nyaris melupakannya kalau tak ada amulet yang selalu bergantung di leherku.Kota ini benar-benar menyita perhatianku seolah ada aura magis yang menyelubunginya.Dulu, kami tinggal di desa terpencil di hutan. Jauh dari tetangga maupun keramaian.Di kota ini, jalan-jalan begitu ramai. Banyak toko yang menjual barang-barang yang asing bagiku.Boneka, gaun, perhiasan, sepatu, bahkan sampai makanan.Gedung-gedung dengan kaca mengkilap menjulang tinggi dan kereta kuda yang terparkir di depannya. Aku tak pernah melihat kereta kuda sebanyak itu.Jalannnya dibuat dari batu-batu berwarna kelabu sehingga saat hujan tiba, aku tidak akan menemui genangan air atau lumpur yang bisa merusak sepatuku. Oh, juga lampu-lampu di jalan yang menerangi saat malam tiba terlihat seperti parade kunang-kunang.Semuanya begitu indah.Kami tinggal di rumah yang cukup be
Last Updated : 2021-04-15 Read more