Home / Romansa / PRAS, and his destiny / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of PRAS, and his destiny: Chapter 61 - Chapter 70

86 Chapters

Bab 60. Kecurigaan

Senyum tak pergi dari wajah cantik Lily, selepas pulang sekolah dan berjalan keluar area bangunan itu, Lily sudah melihat mobil partoli plisi yang biasa digunakan Edmon terparkir di halaman sekolah. Lily berlari kecil menghampiri sang ayah. Ia seperti anak kecil, dan Edmon juga merasa bahagia menyambut putrinya yang tumbuh menjadi gadis cantik dan anggun seperti mendiang istrinya.“Bagaimana sekolah mu, Ly?” tanya Edmon sembari meletakkan tas di jok belakang sementara Lily sudah duduk di dalam mobil, melongokkan kepala ke jendela yang ia buka.“Baik, dan manis. Ayah bagaimana?” tanyanya balik. Edmon menaruh satu tangan di atas mobil kemudian mencondongkan kepala ke arah Lily.“Manis? Apa ada yang perlu Ayah tau dari putri kecil Ayah, hem?” Edmon menatap Lily curiga. Putrinya mengulum senyum lalu menutup wajahnya karena malu. Edmon berjalan memutar lalu masuk dan duduk di balik kemudi.“Ayah, aku mau menceritakan s
last updateLast Updated : 2021-09-17
Read more

Bab 61. Strategi

Pras duduk di kursi kayu di depan perapian untuk menghangatkan tubuhnya, ia baru saja menikmati waffle dan madu, juga secangkir teh hangat bikinin istri Andreas. Ia mendengkus, semenjak kehadiran ketiga orang itu, ia tak henti memikirkan langkah untuk kembali meraih semua yang ia bangun di Zurich. Namun sepertinya, beberapa pihak seolah tak mau Pras melakukan itu, karena sejatinya, percuma ia kaya raya tapi tak bahagia.“Sisakan saham untuk Alexander kembangkan saja, Pak, saran saya,” ucap Andreas yang duduk di hadapannya pada kursi kayu juga. Pras menoleh, tersenyum getir mengingat bagaimana perjuangannya selama ini.“ Apa putraku akan sanggup hidup sederhana?” tanya Pras. Andreas terkekeh.“Sederhana bagaimana jika ia masih punya banyak warisan anda yang tak akan habis bahkan, jika Alex memiliki cucu. Menurut saya, sekarang saatnya Pak Pras menikmati hidup yang sesungguhnya, biarkan Alex yang meneruskan. Perusahaan di tanah air ju
last updateLast Updated : 2021-09-18
Read more

Bab 62. Kesendirian

Hawa dingin menusuk tubuh Pras walau sudah ia tutupi dengan mantel bulu yang tebal, kedua tangannya bahkan ia balut sarung tangan juga. Tatapannya memandang ke hamparan luas gunung yang tertutup salju tebal, walau matahari bersinar tampak cerah, kehangat masih tak ia rasakan. Ia merenungi fase hidupnya, tak semua orang merasa bahagia dengan banyaknya harta berlimpah, tetapi kebahagian yang ia inginkan hanya bersama keluarga dan orang-orang yang ia sayangi juga menyayanginya.Ia sendirian, duduk di kursi kayu halaman kecil rumah kayu itu yang atapnya juga sudah tertutup salju tebal, Andreas sedang naik tangga untuk membersihkan supaya yang merusak atap. Ia melirik ke Pras yang kondisinya jauh berbeda semenjak hal buruk menimpa perusahaan dan bisnisnya. Keruntuhan kerajaan yang ia bangun menghampiri.“Pak, jangan melamun,” tegus Andreas sambil berdiri di hadapan Pras dengan memegang sekop bergagang kayu, napas keduanya bahkan mengeluarkan asap dingin. Pras ha
last updateLast Updated : 2021-09-21
Read more

Bab 63. She is back

“Kau tau, aku hampir gila menunggumu Laurent, kau tega,” bisik Pras saat keduanya sudah bergelung di satu selimut yang sama. Saling memberikan kehangatan yang sungguh Pras rindukan. Ia mengecup lama kening Laurent yang berada di dalam pelukan hangat suami tercintanya. Memainkan jemari lentiknya dengan cat kuku warna krem di atas dada Pras yang tertutup kaos tipis. “Masih belum yakin dengan kondisiku, Rent?” lirik Pras saat kedua matanya bertemu tatap dengan mata Laurent yang sayu. “Kau masih belum pulih, Sayang. Aku ingin kita begini, tanpa melakukan hal lain dulu.” Pelukan Laurent erat, tangannya melingkar di pinggang Pras. Tangan Pras mengusap bahu Laurent yang terbalut baju lengan panjang. Mereka menatap pemandangan gunung bersalju dari balik jendela. “Mereka tak tampak terkejut saat tau kau tiba di sini lagi?” tanya Pras pelan. “Aku sudah bilang pada Andreas, dan Fausto, jika aku akan kembali mulai hari ini. Semua yang kupersiapkan sudah selesai.
last updateLast Updated : 2021-09-22
Read more

Bab 64. Obat Rindu

Suasana bandara di kota Roma, Italy itu begitu ramai. Hiruk pikuk orang-orang yang berlalu lalang membuat Alexander harus sedikit berjinjit mencari sosok yang ia tunggu sejak satu jam lalu. Sejak semalam ia tak bisa tidur, memikirkan bagaimana ia akan bertemu Lily setelah dua minggu tak bersua. Alex tak sendiri, Uncle el ikut beserta para pengawal yang menjaga tersebar di sekitar ruang penjemputan itu.Pemuda itu membawa satu buket bunga mawar sebagai hadiah selamat datang untuk Lily. Ingatlah, pria Italy terkenal romantis dan bisa membuat luluh para kaum hawa dengan sejuta pesonanya, bukan? Alexander pun sama. Fausto tak ikut menjemput, ia di rumah, mempersiapkan kamar untuk Lily, makanan rumahan ala keluarga Italy dan juga tentang Belinda. Iya, wanita itu juga menjadi sosok yang dirindukan Fausto.Pintu kaca otomatis itu terbuka bergeser, satu persatu penumpang pesawat dari Zurich berjalan keluar dengan mendorong tas koper bahkan ada yang menggunakan troli untuk meng
last updateLast Updated : 2021-09-24
Read more

Bab 65. Gelato

Alex tak lepas menggandeng jemari tangan Lily setibanya mereka di lokasi kedai yang banyak menjual Gelato, makanan ringan hingga restoran mahal di kawasan elit kota Roma. Lily tak lepas tertawa saat Alex melempar candaan atau sekedar mengomentari apa yang ada disekitar mereka. “Gelato saja, Lex, sore ini cerah, tak hujan seperti sebelumnya,” ucap Lily. “Tapi cuaca dingin, Ly, sekarang bulan November,” sanggah Alex. “Aku mau Gelato, Sayangku. Temani aku jika kau tidak mau.” Lily melirik Alex lalu mendorong pintu masuk kedai. Alex hanya mendengkus, ia mengikuti kekasihnya masuk ke kedai itu. Lily memesan Gelato rasa cheese cake dan pistachio. Alex mengeluarkan uang tunai, untuk membayar sedangkan Lily menerima cup besar berisi dua gelato pesanannya dengan sendok di atasnya. “Kita duduk di luar,” ajak Lily. Alex menuruti. Lily duduk, ia tersenyum melihat gelato di hadapannya. Alex beranjak, ia ingin memakan Tramezzino, roti berbentuk segitiga, salah satu
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more

Bab 66. Tertekan

Edmon bersandar pada body mobil patroli polisi yang ia kendarai, kini ia memarkirkannya di depan gedung apartemen mewah. Ia menunggu seseorang yang pada jam tersebut, biasa pergi meninggalkan gedung apartemen itu. Dre. Edmon menunggu pemuda itu yang semenjak libur sekolah, kegiatan mendadak mencurigakan untuk Edmon. Sudah tiga hari ia mengikuti dan mengintak secara diam-diam.lima belas meit berlalu, Edmon berjalan menghampiri Dre yang tak sadar akan kehadirannya. Pemuda itu berpakaian serba hitam juga menutup kepalanya dengan topi. Tak peduli jika Dre berontak, Edmon menodongkan pistol ke pinggang Dre yang terkejut.“Jalan, wajahmu jangan menunjukan hal mencurigakan atau kulepaskan peluru supaya bersarang ditubuhmu.” Bisik Edmon tegas.“Tapi anda polisi. Apa anda tidak takut, huh? Seorang opsir polisi melukai warga sipil.” Tantang Dre.“Untuk apa aku takut. Ayahmu yang seharusnya takut karena pembunuhan yang ia lakukan di de
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more

Bab 67. Kejutan

Keduanya saling menatap, duduk berhadapan di meja makan menikmati sarapan mereka yang sudah disediakan pelayan. Namun siapa yang sangka, jika di bawah meja makan, kedua kaki pasangan kekasih itu saling menggoda, hal itu membuat Lily tak henti tertawa, pun Alex yang merasa tingkah laku mereka menggelikan.“Mau ke mana hari ini?” tanya Alex sambil mengunyah makanannya. Lily mengedikkan bahu, ia tak tau mau ke mana, di rumah pun tak masalah, ia ingin menghabiskan waktu dengan santai bersama Alex.“Kalau begitu, aku akan latihan lagi,” tukas Alex yang kemudian meminta pelayan menghubungi pelatihnya. Keduanya selesai sarapan, kini mereka duduk di teras halaman belakang, Lily membaca buku dengan posisi setengah tiduran, ia baru membeli buku itu yang belum sempat ia baca. Sofa berbahan rotan dengan alas busa empuk dan nyaman, membuat Alex yang ada di dekat Lily, justru kini merebahkan tubuhnya memeluk perut Lily.Gadis itu menutup bukunya, ia me
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more

Bab 68. Belinda

Menempuh perjalanan darat dari Roma menuju ke Vezza d’alba daerah provinsi Cuneo, Italy. Membuat Alex dan Lily terlelap dengan Alex yang merangkul bahu Lily, gadis itu tidur bersandar di dada bidang kekasihnya. Hari juga sudha berubah menjadi malam, Alex tak diberitau akan pergi ke mana. Mereka menggunakan mobil seperti van tapi ini mewah, dengan kursi nyaman layaknya pesawat kelas bisnis di dalamnya. El menyusul setelah merapikan urusan bisnisnya. Pria itu rekan lama Pras, maka wajar jika ia selalu di ajak jika Pras berada di Italy.“Lihat putramu, Pras, aku tak menyangka Alex kita sudah sedewasa ini,” tatapan Laurent begitu memuja putranya.“Ya, selain tampan, kekar dan jago bela diri, ia juga jago membuat birahi Lily naik sepertinya,” ucapan Pras membuat ia mendapat pukulan pelan di tangannya yang direspon kekehan.“Hei, Fausto, kenapa kau diam saja?” ledek Pras.“Diam Pras, apa kau tau rasanya ingin mene
last updateLast Updated : 2021-09-26
Read more

Bab 69. Dendam masa lalu

Di Zurich, tepatnya tempat tinggal Kent yang terletak di kawasan elite, pria itu duduk dengan sebelah kaki bertumpang di kaki satunya, menatap Dre yang berdiri menatap Kent tanpa bisa tergambarkan arti tatapan itu. Bukan kemarahan, atau kecewa, justru tampang kosong. Kent menyecap wiski mahal digelas kristas yang ia pegang. Terkekeh sinis menatap Dre. “Kau pikir kau anakku? Aku memang membiarkanmu memanggilku Dad, dan hanya sebatas itu. Aku juga tidak sering berada di dekatmu bukan? Anak… pungut?” ucapan Kent membuat Dre seperti tertusuk hatinya. Ingatannya benar-benar tak bisa kembali saat ia dulu di stasiun, ia hanya ingat dirinya diurus pelayan dan hanya sesekali memang berkomunikasi dengan Kent secara langsung, semua fasilitas memang diberikan pria itu, tapi tak menyangka jika semuanya akan berakhir untuk membayarnya. Bukan dengan uang, tapi pengabdian demi tujuannya. “Aku terkejut kau mengetahui ini sekarang, jauh lebih cepat dari rencanaku. Kau sudah 17 tahun s
last updateLast Updated : 2021-09-26
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status