Home / Romansa / Another Marriage / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Another Marriage: Chapter 151 - Chapter 160

465 Chapters

85.2

Keduanya mengambil darah untuk sampel DNA secara terpisah, dan Dokter memberikan tanda terima, meminta mereka untuk menunggu hasilnya dalam tiga hari. Kemudian mereka pergi bersama. Ketika mereka masuk ke mobil lagi, Raihan menatap Ibra: "Bisakah Kamu memanggilku Ayah?" Ibra terdiam: "Paman, hasilnya belum keluar." Raihan ingin tertawa: "Kamu akan segera memanggilku Ayah." "Tergantung hasilnya!" Ibra menatap Raihan: "Tapi, bagaimana jika kamu bukan Ayahku?" "Itu tidak mungkin!" Raihan yakin. "Mu
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

86.1~Jadilah Istriku!~

  Raihan melihat Michelle sedang menatapnya, Dia sangat gugup, Dia naik ke atas dan berkata: "Michelle, Bhibi bersikap baik hari ini, tadi aku berjalan-jalan dulu dengannya, itu kenapa Kami pulang terlambat." Ibra juga mengangguk: "Ya, ya, Kami baru saja jalan-jalan." Michelle ragu: "Ibra, apa Kamu sudah disuap?" Michelle mengerutkan kening, serius. "Bu, aku—tidak!" Ibra membantah. Raihan juga menjelaskan: "Elle, Aku tidak akan mengambil Ibra darimu! Dia milikmu dan Aku juga milikmu!" Michelle cemberut dengan tak tahu malu! 
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

86.2

Melihat sikap reflek Michelle yang mencari perlindungan padanya, sudut bibir Raihan terangkat: "Elle, Kamu sangat cantik!" Menyadari sesuatu, Michelle segera melepaskan tangannya dan mengalihkan pandangannya. Raihan menatap Michelle yang masih berada di pelukannya, hatinya senang: "Ini hanya anak anjing, jangan takut, Dia hanya ingin mengendus kita." Mendengar ucapan Raihan, Michelle menatap ke arah kakinya. Benar saja, itu adalah anak anjing kecil berwarna cokelat. Tidak tahu jenis apa itu. Bulunya tidak panjang, tetapi karena sangat kecil, anjing itu jadi terlihat seperti mini pom. Mata Michelle berbinar melihatnya. Betapa l
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

87.1~Elle, Aku Ingin ... ~

  Mendengar perkataan Raihan, jujur, hati Michelle goyah. Benar apa yang dikatakan Raihan. Ia memang merasa sulit untuk mempercayai orang lain sekarang, selalu takut kehilangan dan tidak berani mengandalkan siapapun dalam segala hal. Michelle seperti bersembunyi dalam cangkang kokoh yang dia ciptakan sendiri, benar-benar tidak mengijinkan siapa pun masuk. Seolah jika seseorang diizinkan untuk mendekatinya, Dia akan berada dalam bahaya dan pada saat yang sama, kehilangan kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri. Melihat Michelle dalam diam, Raihan berkata lagi: "Waktu perjalanan pulang kerja hari ini, Mili menelpon ku, Dia membicarakan tentang apa yang ingin Dia lakukan di masa depan. Dan mungkin membutuhkan b
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

87.2

"Elle, terima kasih telah mempercayaiku!"  kata Raihan sambil mengulurkan tangan untuk membuka kancing baju Michelle. Saat kancing dibuka oleh jari-jarinya, matanya seperti malam yang terbakar. Dadanya berdegup dengan keras, Dia tidak bisa melihat apa pun kecuali Michelle dalam pandangannya. Saat kancing terakhir telah terbuka, Michelle hanya merasakan ada hawa dingin meniup sekujur tubuhnya. Perubahan suhu yang tiba-tiba membuat Michelle sadar. Dengan siga membuka matanya, mengulurkan tangan dan menahan Raihan. Suaranya jauh lebih menawan dari sebelumnya: "Tolong jangan ..." Sua
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

88.1~Mobil Goyang~

  Perasaan aneh itu membuat nafas Michelle tersengal, tubuhnya menegang untuk beberapa saat, sistim saraf otaknya seperti tidak bekerja saat ini. Raihan melihat kepanikan di mata Michelle dan berkata dengan gugup, "Sayang, apa aku menyakitimu?" Michelle menggelengkan kepalanya, sedikit takut untuk menatap matanya: "Tidak sakit, tapi aku takut ..." Raihan mengerti bahwa meskipun Michelle pada dasarnya telah keluar dari bayangan trauma psikologis utamanya, bagaimanapun juga, mereka belum pernah melakukan ini setelah tujuh tahun lalu. Tentu saja secara alami akan gugup ketika mereka melakukan ini. Sebenarnya, bukan hanya Michelle, tetapi Raihan jug
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

88.2

Setelah menidurkan Ibra, Raihan membawa Michelle ke kamarnya. "Elle, bagaimana kalau tidur di kamar tidur utama saja?" Sekujur tubuh Raihan mulai bergejolak, siap untuk dikuasai kegirangan. "Aku ingin tidur di kamarku sendiri!" Michelle tahu jika Dia setuju tidur di kamar Raihan, Raihan mungkin tidak akan membiarkannya sempat memakai pakaiannya. Raihan ingin memaksanya, tapi tiba-tiba dia punya ide. Jadi Dia segera berkata: "Oke, Aku setuju denganmu! Aku yang akan pindah ke kamarmu!" Bagaimanapun, Dia akan tidur dengan istrinya. Raihan melepaskan pelukannya, pergi mengambil piyamanya. 
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

89.1~Tetaplah Bersamaku~

  Bagus sekali! Mendengar ini, Raihan tidak sabar membawanya untuk mendaftarkan pernikahan mereka dan mengubah statusnya menjadi istri yang sah secara hukum! Ketika mereka menikah, Raihan akan memindahkan nama Ibra ke kartu keluarga mereka dan mengubah namanya menjadi Ibrahim Rivero. "Elle, Kamu ingin pergi ke Amerika?" Raihan mencoba berdiskusi, "Atau biarkan orang tuaku saja yang datang menemuimu di Jakarta?" Apa Dia akan bertemu orang tua Raihan begitu cepat? Michelle sedikit gugup. Meskipun sebenarnya mereka dijodohkan dari kecil, keluarga Agatha sedang jatuh sekarang, apakah orang tuanya masih hidup atau meninggal juga tidak diketahui, seda
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

89.2

Tiba-tiba, ruangan itu sunyi.  Namun, aroma parfum Raihan tertinggal cukup lama disana. Raihan benar-benar memanggilnya "Sayang", Michelle mengobrak-abrik ingatannya.  Sepertinya tidak ada yang memanggilnya seperti itu dari masa kecil hingga dewasa. Apalagi Raihan sangat berbeda dengan Arga. Raihan seperti api yang hangat, menghangatkannya secara dominan dan posesif, membuatnya tidak dapat dihindari. Sedangkan Arga, meskipun hubungan mereka sangat dekat. Selama Michelle menolaknya, Arga tidak akan melanjutkannya. Namun, sepertinya tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk, Michelle mengerti keduan
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

90.1~Panggil Aku Ayah~

  "Tuan Han, ini hasil tesnya." Dokter menyerahkan dokumen yang masih disegel. Raihan mengangguk, mengambilnya dan membawa Ibra kembali ke mobil. "Paman, kenapa tidak membukanya setelah di rumah saja?" kata Ibra yang melihat Raihan sepertinya membuka segel dokumen. "Ini mungkin terakhir kalinya kamu memanggilku Paman." Ucap Raihan sambil membuka. Ibra dengan gugup menatap Raihan yang sedang mengeluarkan selembar kertas. Pikiran anak-anaknya menjadi sedikit rumit. Meskipun Ibra tidak mengatakannya, jauh di lubuk hati Ibra, Dia memang menginginkan seorang Ayah.
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
47
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status