Beranda / Romansa / Another Marriage / Bab 121 - Bab 130

Semua Bab Another Marriage: Bab 121 - Bab 130

465 Bab

70.2

Raihan memandang wanita kecil yang meringkuk dengan patuh di dadanya, dan sudut bibirnya sedikit terangkat. Sepertinya David benar, tidak peduli bagaimanapun wajahmu, setengah tampan, tampan maupun sangat tampan. Ketika mengejar seorang wanita, menguntit dan menculik adalah hal yang utama! Raihan menundukkan kepalanya dan mencium rambut Michelle: "Fia, bagaimana jika kita membawa Bhibi untuk melihat Mili pada hari Sabtu?" Michelle tidak menjenguk Mili akhir pekan lalu karena Dia sakit. Karena Michelle sudah ada rencana untuk pergi juga akhir pekan ini. Dia mengangguk: “Oke! Mili sangat menyukai binatang kecil, jadi Dia juga pasti suka anak-anak. Ayo bawa Ibra ke sana!" *** Malam ini Rai
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-27
Baca selengkapnya

71.1~Semua Bibi Cantik~

  Michelle dipeluk erat oleh Raihan. Setelah waktu yang lama, melihat bahwa Raihan benar-benar tidak melakukan apapun padanya, perasaan gugupnya perlahan menjadi tenang. Namun, ketika Dia baru saja sedikit lega, sebuah pikiran tiba-tiba keluar, membuatnya kedinginan dan berkeringat! Dia telah menghapus riasannya sebelum tidur, dan seharusnya Raihan sudah melihat wajahnya sekarang, bukan? Hanya saja Michelle tidak bisa banyak bergerak dalam pelukan Raihan sekarang, itu membuat darahnya mendidih lagi. Raihan menelan salivanya, nafasnya tidak stabil, dan suaranya parau: "Fia, tidurlah yang nyenyak."
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-27
Baca selengkapnya

71.2

"Moli" Michelle bergumam: "Maaf, Aku terlalu lemah saat itu. Aku takut diremehkan atau ditertawakan, jadi Aku tidak berani menghubungimu." Michelle menyeka air matanya, menyimpan nomor ponsel Melina, dan kemudian, membuka akun WA, mengklik pencarian. Benar saja, nama yang familiar ditemukan, 'Melina Gunawan'. Michelle mengira, Melina hanyalah bagian indah dari masa lalunya yang tidak akan pernah mengingatnya lagi. Tapi ternyata Melina benar-benar menyayanginya seperti dirinya yang juga menyayangi Melina. Ternyata benar-benar ada orang seperti itu dari dunia masa lalunya, yang tidak pernah berubah! Michelle sudah menyimpan nomor ponselnya, dan suatu saat Dia akan mengirim pesan pada Melina.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-27
Baca selengkapnya

72.1~Mili Kembali~

  Tangannya pertama kali mendarat di bagian pipi Ibra, kemudian, semakin gemetar, perlahan merabanya turun, meluncur ke bahu Ibra, sedikit demi sedikit, ke tangan kecilnya. Memegang Ibra, membuat Mili mewarnai air mata di bawah matanya, satu per satu, mereka jatuh ke pipinya dan menghilang. Meskipun Ibra sedikit takut, tapi Ibra memiliki firasat bahwa bibi di depannya seharusnya tidak berbahaya, Dia berpikir sejenak dan berkata kepadanya: "Bibi, jangan menangis." Mili bergetar hebat, tiba-tiba mengulurkan tangannya: "Sayang, sayang" Pasti ada banyak cerita dalam dirinya, yang tak bisa ia ungkapkan! 
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-27
Baca selengkapnya

72.2

Michelle meletakkan kantung makanan di meja, tak berapa lama Mili di tempat tidur bangun setelah semua orang selesai makan. Bulu matanya bergetar, perlahan membuka matanya. "Mili?" Raihan berdiri kemudian memanggil Dokter. "Kata-katanya meyakinkan ..." Mili di tempat tidur membuka mulutnya dan mengulurkan tangannya, mencoba menangkap sesuatu. Yang tersirat di wajah cantiknya bukan lagi kekosongan atau kebingungan, melainkan mimik tegas dan sadar. Raihan menatapnya dengan penuh semangat: "Mili, apa kamu kembali?" Michelle meremas tangan Raihan: “Hanhan, ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-27
Baca selengkapnya

73.1~Calon Istriku~

  Michelle dikejutkan oleh nada dingin Raihan, tetapi Dia memahami perasaannya dengan sangat baik. Jika apa yang menimpa Mili, menimpa keluarganya sendiri, Michelle mungkin juga akan melakukan hal yang sama! Di ranjang rumah sakit, Mili meraih tangan Raihan: "Hanhan, jangan, katakan saja padaku saat kamu melihatnya, Aku akan melaporkannya ke polisi sendiri!" Apa yang bisa lebih disesalkan daripada sepuluh tahun dalam ketidak warasan, dan apa yang lebih memilukan daripada menggali masa lalu yang akan melukai hatimu sendiri hingga menjadi dingin dan kejam? Bagi Mili, menghilangkan nyawa Andres pun akan percumah, masa lalu dan anaknya tidak akan pernah kembali. Itu hanya Akan menambah masalah yang akhirnya menyere
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-27
Baca selengkapnya

73.2

Pada hari Mili melepas kain kasa, Ibra juga ikut menyaksikan dengan diangkat oleh Sekertaris Teddy. Semua orang berdiri di samping tempat tidur, menunggu dengan gugup saat ini. Kain kasa perlahan menjauh dari mata, dengan ruangan yang sangat gelap, jendela yang luas tertutup tirai tebal, menghalangi sinar matahari yang menyengat. Bulu mata Mili bergetar, perlahan membuka matanya. Garis pandang berangsur-angsur berubah dari buram menjadi jelas, lalu akhirnya terfokus sedikit demi sedikit. Dia melihat beberapa orang di ruangan yang remang-remang, sungguh-sungguh menatap dengan matanya. 
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-27
Baca selengkapnya

74.1~Bertemu Moli~

  Ketika Raihan datang ke suit pribadi, David belum tiba, tetapi Yance sudah ada disana lebih dulu. Melihat Raihan memegang tangan Michelle di satu tangan dan Ibra di tangan lainnya, Yance adalah orang yang tenang dan selalu stabil tapi sekarang Dia hampir tersedak minuman di tangannya, melihat ini semua. Tatapannya yang dalam berpatroli pada Raihan dan Ibra beberapa kali, lalu meletakkan gelas anggur: "Sepertinya Dia harus menjelaskannya padaku, sejak kapan dia akan memiliki anak sebesar itu di belakang kita?" Yance bergumam pelan. Raihan sudah menduga bahwa saudara-saudaranya akan berpikir seperti itu. Dia membawa keduanya untuk duduk, dan meminta pelayan untuk membawakan Ibra apa yang disukai anak-anak seper
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-27
Baca selengkapnya

74.2

Mendengar ini, Michelle merasa dirinya tahu siapa orang itu. "Kita adalah teman sekelas. Ketika kami di sekolah, hubungan kami cukup baik. Bahkan, terkadang aku berpikir bahwa dia juga menyukaiku.” Matanya seperti menerawang ke masa itu: “Tapi, Aku tidak berani mengatakannya waktu itu! Itu menyakitkan, kupikir semuanya akan baik-baik saja. Tetapi ketika Dia diterima di universitas, Aku mendengar bahwa Dia punya pacar.” Bagian ini adalah cerita yang Michelle tidak pernah tahu. Michelle hanya ingat bahwa Melina sangat menyukai bocah itu di sekolah menengah. Dia akan pergi ke kelas anak laki-laki setiap kali saat istirahat. Dia diam-diam akan meletakkan sekotak obat flu ketika Dia mendengar bahwa Laki-laki itu pilek. Bahkan memakai baju dengan warna yang sama setelah mencari tahu Laki-laki itu memakai baju ap
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-27
Baca selengkapnya

75.1~Bertemu Anna Di Bandung~

  Melihat pesan dari Anna Syam, Michelle semakin yakin. Ya, Dia sudah menduga sebelumnya bahwa pria itu dulu sengaja dikirim oleh Anna. Karena saat itu, Dia diseret dan di kunci oleh ayah Syam dan ibu Syam ke kamar kecil yang sudah lama kosong. Michelle pasrah saat itu. Dia pikir percumah untuk berontak karena Dia juga tidak ingin berada dalam pesta pertunangan Anna dan Arga, jadi dia tidak punya kegiatan lain, selain mandi lalu segera tidur. Kemudian, pria itu tiba-tiba muncul. Dan ketika Michelle diserang oleh pria itu, dia sangat ketakutan sehingga Dia berusaha melarikan diri.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
47
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status