"Kadang kala masa lalu itu perlu diselesaikan, kadang juga tidak harus. Kalau pun harus, apakah kamu siap terluka kembali dengan cara yang sama? Maafkan dan sudahi. Mari berdamai dan melangkah ke depan."๐ผ๐ผ๐ผ๐ผPelajaran telah usai sejak 10 menit yang lalu. Kelas pun mulai lengang. Hanya ada beberapa orang, itupun yang kebagian piket. Sisanya sudah pulang. Itupun hanya ada aku dan dua teman, karena yang lain memilih kabur. Bukan hal aneh lagi bukan? "Meg, lo masih lama nggak?" Kepala Sani nyembul dari balik pintu.Aku menghela napas sambil menatap ke arahnya. "Lama, nggak usah nunggu.""Kalau nggak lebih dari 15 menit, gue tungguin ya. Kalau lebih ditinggal!""Duluan aja.""Emang bakalan lama banget?""Nggak juga, sih. Cuma gue nggak suka bikin orang nunggu."Sani terlihat terlekeh. "Lo kayak ke siapa aja, Meg. Santai aja kali. Kalau gue bosen gue bakalan ninggalin lo, kok. Tenang aja."Aku menoleh ke ar
Baca selengkapnya