Jiwa iblis Sheila meronta puas saat melihat tubuh Emily meluruh di lantai. Darah segar mengucur deras dari dahi wanita pesakitan itu, sambil terisak-isak tangan Emily masih menempel di kedua telinganya. Sheila melarikan tangan ke dalam tas kecilnya, sesuatu yang berkilat berbibir tajam keluar dari dalam tas itu. Dengan santai, Sheila menyapu permukaan tajam benda itu hingga jemari telunjuknya meneteskan darah. Dengan sengaja, Sheila mengasah benda tajam itu di atas lantai. Emily lagi-lagi bergetar takut, bunyi nyaring kali ini jauh lebih tajam dari sebelumnya. Puas dengan pemanasannya, Sheila menghentikan gesekan itu."Emily, kau ingin hidup tenang bukan?" bisiknya tepat di telinga wanita itu. "Bagaimana jika kau mengakhiri hidup mu. Pergi saja ke alam baka, disana jauh lebih bahagia daripada disini." Sheila menarik wajahnya untuk mengamati sekilas wajah Emily. "Bagaimana Emily, kau mau bukan? Tenang saja, tidak akan ada yang mengetahui semua rencana kita, tidak Sean, Kes
Terakhir Diperbarui : 2021-05-20 Baca selengkapnya