Meskipun senjata kini berada tepat di pelipis Sean namun, sikap lelaki itu tampak begitu tenang. Sean tersenyum sinis, melupakan rasa sakit di bahunya, dengan gerakan cepat dia memelintir tangan lelaki itu kebelakang kemudian mengambil senjatanya. Suara teriakan membahana begitu menusuk pendengaran. Sean langsung balik menempatkan senjata di pelipis lelaki itu."Bagaimana jika timah panas ini bersarang di kepalamu." Sean berujar dengan nada dingin, cengkraman tangannya semakin menguat."Brengsek! Lepaskan tanganku!" lelaki itu berseru sambil meronta-ronta, meloloskan diri dari kungkungan Sean.Kening Sean berkerut dalam. Suara lelaki bertopeng itu terasa tidak asing baginya."Dastan?" Sean berujar dengan sikap hati-hati, seolah berjaga jika tebakannya tidak tepat sasaran."Lepaskan tanganku Kingston!" lelaki itu melepas topengnya dengan tangannya yang terbebas. "Aku Dastan Oliver, sekarang lepaskan tanganku, sialan!" mata Dastan
Last Updated : 2021-06-08 Read more