Bak orang linglung, Aya berjalan tanpa tujuan. Terus saja melangkah, diteriknya matahari yang siang ini begitu terasa menyengat. Sesekali kakinya berhenti di sebuah halte, untuk sekedar mengistirahatkan tubuh lelahnya. Setelah itu, ia kembali melangkah kemanapun hatinya menginginkan. Sesekali bibirnya bersenandung, seolah tidak ada beban yang tengah menghimpit hidupnya. Berbicara sendiri dan tertawa sesuka hati. Aya hanya ingin melupakan semuanya, melupakan dirinya, melupakan apa yang pernah terjadi di dalam hidupnya. Sesaat tubuhnya terpaku, menatap restoran cepat saji yang kini tepat berada di depannya. Matanya berbinar melihat spanduk yang terpajang di depan restoran. Tumpukan roti, patty beserta keju yang tampak tebal itu, sangat menggugah selera. Aya seolah lupa, kapan terakhir kali ia menyantapnya. Tanpa ragu kakinya melangkah ke dalam restoran, tidak peduli dengan sindiran ataupun tatapan aneh saat melihat penampilannya. Berdiri di depan mesin kiosk
Last Updated : 2021-05-28 Read more