Pagi ini Raven sudah mulai sibuk, ada banyak agenda pertemuan yang harus dia hadiri. Tapi tidak tega membangunkan Nana yang terlihat masih begitu damai dalam tidurnya. Laki-laki itu tersenyum, mengecup bibir Nana mesra kemudian beranjak dengan hati-hati dari ranjang menuju kamar mandi.Setelah menyelesaikan ritual paginya, Raven memesan sarapan kemudian membuka laptopnya sebentar untuk mengecek email sambil memandangi wajah Nana yang masih terlihat damai dan semakin terlihat cantik setiap hari. Raven kembali tersenyum mengingat obrolan mereka kemarin. Nana rupanya sudah membangun perasaan untuk Raven diam-diam. Sehingga sudah mampu menghadirkan cemburu yang caranya juga masih terlalu menggemaskan dimata Raven.Raven sangat maklum, karena sejak dulu, managernya yang bernama Siska itu memang memiliki perasaan lebih pada Raven. Raven selalu pura-pura tidak tahu dan mengabaikannya. Tapi jika perasaan Siska mulai membuat Nana tidak nyaman maka Raven tidak bisa diam saja. Ra
Baca selengkapnya