Home / Romansa / Love Sugar Daddy / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Love Sugar Daddy: Chapter 61 - Chapter 70

198 Chapters

61.Dalam Mobil

    Mobil mewah itu berhenti tepat di depan sebuah kantor penerbitan. Axelle memberi kode lewat lirikan mata pada Roland. Pemuda yang paham dengan kode tersebut tersenyum. Dia berpamitan keluar dengan berbohong membeli kopi panas di sebuah cafe seberang. Stela tersenyum, wanita muda lugu yang tidak tahu apa-apa itu mengangguk sembari merapikan tas jinjing. Dia mengecek sekali lagi, apakah naskahnya komplit atau ada yang salah. Naskah mentah dari lembaran kertas hvs tersebut, nantinya akan ia berikan pada Arsen atasannya. Axelle mengamati dengan sesekali membelai rambut panjang itu, rasanya bergairah sekali. Meski tidak rela Stela keluar rumah namun, setelah di pikirkan lagi berangkat ke kantor bersama seperti ini sangat menyenangkan. Tangan nakal Axelle meraba dada dan pundak yang tidak tertutup kain. Stela menerimanya dengan senyum, ia kemudian melempar tasnya ke arah samping. Stela merangkul ke leher Axelle. Lelaki itu terkekeh,
last updateLast Updated : 2021-06-29
Read more

62.Kantor Percetakan

   Stela tidak pernah membayangkan mendapati dirinya duduk manis di ruangan yang di sebut sebagai kantor. Dia bersama dengan dua orang lainnya di suatu ruangan khusus para ilustrator. Sambutan unik menyapanya. Seorang wanita yang mungkin berusia lebih dari tiga puluh tahu itu menyambut Rere, memberikan bando dengan telinga kelinci, sangat lucu, wanita tersebut bernama Laras. Seorang wanita lagi bertubuh gempal, rambutnya di gelung di belakang. Dia membawakan kue, yang dia kata buatannya sendiri, wanita tersebut bernama Marlin.    "Selamat datang anak manis, kami yang biasnya menangani dna meneliti naskah komik. Tidak di sangka kami akan kedatangan salah satu komikusnya, cantik lagi," tutur Bu Marlin.     Ketiganya bercakap-cakap santai sebelum kembali sibuk ke mejanya sendiri-sendiri. Berkutat dengan
last updateLast Updated : 2021-07-01
Read more

63.Tanda Merah di Leher

    Tatapan mata lelaki itu tidak hentinya mengamati koran lawas yang telah usang. Sudah bertahun-tahun lamanya. Dia beringsut membenarkan duduk yang terasa tidak nyaman. Napas dihela dengan kasar dan berat. Dia meneguk gelas kecil berisi wine di meja kerjanya. Sakit kepala membuat dirinya pening, lelaki tersebut masih melirik sebentar sebelum beralih bangkit dari duduk. Tangannya masih memegang erat gelas wine tersebut. Koran usang itu memberitakan tentang kejadian kecelakaan yang merenggut nyawa sepasang suami istri. Itulah yang menjadi perhatiannya. Ketukan pintu membuat dia menoleh sebentar. Seorang lelaki menyembul masuk ke dalam ruangan. Lelaki paruh baya, dengan set jas warna hitam, dan rambutnya sudah banyak yang beruban. Dia berjalan ke arah meja kerja kemudian meletakkan beberapa dokumen.     "Anda masih memikirkan kejadian itu Tuan Zayn?" tanya lelaki itu
last updateLast Updated : 2021-07-03
Read more

64.Memulai

   Axelle beserta Zeroun tengah berada di ruang kerja Zeroun. Mereka tengah membahas hal penting tentang Zayn dan kemungkinan terburuk, juga mengenai pesta keluarga Marvel untuk menyambut Mirza di keluarga besar Marvel. Pintu di ketuk dari luar, tidak lama kemudian Roland menyembul masuk. Zeroun beserta Axelle menatap keduanya beraamaan.    "Tuan," sapa Roland.    "Dia sudah datang? Suruh masuk," ucap Zeroun. Roland mengangguk. Dia kembali membuka pintu. Seorang wanita yang Roland temui di lobi kantor tadi dipersilahkan masuk. Zeroun dan Axelle menyambut dengan senyum sumringah, lebih tepatnya terkekeh kecil.     "Kalian puas, aku sudah lama tidak berdandan, bagaimana masih Ok?" tanya wanita bertubuh gempal tersebut.
last updateLast Updated : 2021-07-04
Read more

65.Miss Olf

   Beberapa tahun silam.Siapa yang akan berani mengganggu ketenangan Olivia, dia akan mati. Bahkan suami yang ia cintai juga dibunuh karena penghianatan. Perselingkuhan yang dilakukan suaminya tidak termaafkan. Dia tidak menyukai pengkhianatan sekecil apapun. Olivia lebih bengis dari yang terlihat. Pembunuh berdarah dingin, seorang wanita kepala gangster kota B. Sosok misterius dunia hitam sebagai Miss. Olf. Pemikiran keji itu sempat goyah kala berhadapan dengan Zeroun. Keduanya bekerja sama di bidang yang berbeda. Perbedaan yang begitu erat menyatukan. Zeroun bersua dengannya di sebuah bar. Dengan kabar burung yang beredar. Zeroun mencari sosok Miss. Olf, tujuannya satu. Ingin menjadi penguasa yang tidak terkalahkan. Harta berlimpah membuat Zeroun lebih berhati-hati, dia ingin memiliki pengawal untuk kenyamanannya. Sempat Zeroun pasrah,sekian banyak uang yang dilontarkan keluar namun keber
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

66.Pesta di Kediaman Marvel

   Terkejut, sudah pasti Stela masih terbatuk meninggalkan kerumunan para penggosip tersebut. Dia berjalan ke ruangannya kemudian menyambar tas selempang miliknya. Diatur napas berulang kali dengan menghela dan mengembuskan. Stela nampak menyisir rambut panjanhnya. Lalu merapikan meja kerja. Setelah di rasa rapi, wanita muda tersebut mengecek seluruh barang bawaan di dalam tas. Semua sudah komplit, dia beranjak keluar. Saat bersamaan dari arah luar Laras dam juga Marlin masuk ke dalam ruangan.    "Kau sudah hendak pulang, Sayang?" tanya Laras.    "Iya Bu Laras, saya sudah hayis pulang," jawab Stela.    "Hati-hati di jalan Nak," ujar Marlin. Stela mengangguk.    Dia bergegas
last updateLast Updated : 2021-07-07
Read more

67.Insiden

   Langkah kakinya mantap, menapaki lantai yang penuh sesak. Hiruk pikuk dan kerumunan orang seolah tidak menjadi penghalang. Dengan keren dia menarik tubuh Stela ke dalam dekap pelukan. Langkah panjangnya mantap menghindar, menyeret tubuh mungil Stela untuk menjauh tanpa kendala. Lampu hias gantung dengan kaki enam, dimana ada kristal yang menjuntai-juntai dengan indah besar dan elegan bergaya klasik.  Brak! Praang!    Lampu mewah tersebut jatuh tepat di samping Stela dan pria tersebut. Semua yang berada di pesta berteriak histeris. Kegaduhan pun terjadi. Stela yang hampir saja celaka, tubuh rapuhnya bergemetar hebat. Terkejut, sudah pasti, jantungnya meletup-letup berdebar. Wajahnya memerah seketika, bukan lantaran jatuh cinta pada si penolong. Namun, dia sungguh ketakutan dengan insiden yang baru saja hampir mencelakainya
last updateLast Updated : 2021-07-08
Read more

68.Hasrat Dalam Ketakutan

    Melihat situasi Stela yang masih bergetar. Axelle mencium bibir istrinya lembut. Aroma yang menyeruak dari tubuh Stela benar-benar memabukkan. Axelle mulai menarik lepas jas yang dia kenakan dengan bibir masih terpaut. Saat hasratnya sedang naik, Stela mendorong tubuh Axelle agar menjauh. Nampaknya Axelle harus menelan kekecewaan untuk menyentuh sang istri lebih jauh, melihat wajah Stela yang kini nampak muram.    "Kenapa, Sayang?" tanya Axelle kecewa.    "Kita tidak seharusnya demikian Om, saya khawatir pada Tante Freya," ucap Stela cemas. "Bagaimana kalau kita ke rumah sakit menemui Tante," rengek Stela.    Axelle merangkum wajah Stela, "Sudah ada keluarga yang menjaganya, Sayang. Khawatir boleh tapi itu bukan lagi kawasan kita
last updateLast Updated : 2021-07-10
Read more

69.Putra Kita

    Suara Rafa terdengar bergetar dari balik ponsel. Axelle paham benar, jika lelaki itu kini tengah khawatir. Meski Axelle tidak melihatnya. Sudah begitu lama semenjak Axelle memberikan investasi untuk untuk berdirinya Rumah sakit milik keluarga Rafa. Kedua orang tua Rafa adalah dokter kepercayaan keluarga Zeroun. Bahkan dulu ada keinginan Zeroun menikahkan Axelle dengan salah satu putri dari mereka. Sayangnya Axelle lebih mencintai Freya waktu itu. Zeroun masih memandang lekat putranya. Wajah khawatir itu nampak jelas. Dia, Olivia juga Stela menantunya masih menatap lekat Axelle. Menunggu dengan tidak tenang percakapan Axelle melalui saluran ponsel.     "Janin dalam kandungan tidak dapat diselamatkan, dan hasil tes menyatakan jika 99% DNA kalian mirip," ujar Rafa, suaranya terdengar bergetar.     "
last updateLast Updated : 2021-07-11
Read more

70.Pemakaman

    Desir angin menerbangkan dedaunan kering dari pepohonan, daun-daun bergemerisik. Suara cuitan burung yang bertengger maupun berterbangan nyaring terdengar. Axelle memeluk sang istri yang tengah menangis. Kehilangan orang tua adalah hal terberat mengingat usia Stela yang masih belia. Axelle juga pernah kehilangan sang bunda dengan peristiwa yang tidak kalah tragis. Satu orang yang sama selalu berkaitan dengan Zayn. Menambah geram Axelle, ingin lelaki tersebut memukuli Zayn atas segala yang terjadi. Namun, Axelle tahan, dia akan membalas dengan persiapan matang.    Pertama kali datang berkunjung, Axelle cukup terkejut, bunga segar bertaburan di makam kedua orang tua Stela. Mengingat tidak ada sanak saudara, Stela juga nampak kebingungan. Pasalnya hampir tiap seminggu sekali pasti ada bunga segar bertaburan. Stela bahkan tidak pernah tahu siapa pengunjung misterius
last updateLast Updated : 2021-07-12
Read more
PREV
1
...
56789
...
20
DMCA.com Protection Status