“Maafkan saya, Sel.” Desis Nadya lirih ketika ia melepaskan pelukan itu, air matanya menitik, ia benar-benar merasa bersalah pada gadis itu. “Saya mengerti, Dokter. Sudah lupakan yang sudah terjadi. Sekarang fokus pada pengobatan Dokter di sana, saya percaya sejawat yang ada di sana bisa membantu Dokter untuk sembuh.” Nadya menyeka air matanya, ia mengangguk pelan. “Sel, panggil saja Nadya. Jangan sekaku itu kepadaku,” Nadya tersenyum, tidak salah kalau kemudian Anggara jatuh hati pada Selly, dia begitu manis. “Oke baik, semua atas permintaan Kakak, ya?” Selly ikut menyeka air matanya, tawanya lepas. Nadya ikut tertawa, ia kemudian melepas gelang mutiara yang dulu ia beli dari Lombok, mutiara asli laut Lombok yang begitu cantik, ia melingkarkan gelang itu di pergelangan tangan Selly, menatap manik mata Selly dan kembali tersenyum. “Maaf bukan barang baru, tapi itu salah satu barang kesayangan aku, Sel. Aku percaya kamu bisa jaga itu ba
Terakhir Diperbarui : 2021-07-24 Baca selengkapnya