Home / Romansa / Frozen in Love / Chapter 291 - Chapter 300

All Chapters of Frozen in Love: Chapter 291 - Chapter 300

313 Chapters

Perkenalan [4]

“Ma, masalah menunya dilanjutkan nanti saja, ya? Ini sudah waktunya makan malam. Aku membawa Wynona ke sini bukan untuk dibiarkan kelaparan,” cetus Leon pada satu kesempatan. “Lagi pula, ini kan hari istimewa untuk Mama dan Papa. Kenapa tamunya malah nggak dijamu? Padahal, kita cuma kedatangan satu orang tamu saja.”Sarah terkekeh sembari membenarkan ucapan Leon. Keluarga lelaki itu berhasil mengajak Wynona bergabung di meja makan tanpa membuat gadis itu merasa tertekan sama sekali. Ada banyak menu yang memenuhi meja makan. Tidak ada kue tart atau semacamnya. Perayaan ulang tahun pernikahan itu sederhana tapi begitu hangat.“Aku menyukai keluargamu,” puji Wynona di perjalanan pulang. “Hangat, bersahabat, dan membuatku merasa nyaman.”Leon tertawa kecil. “Aku kan sudah bilang, keluargaku tidak menggigit.”Wynona mencibir ke arahnya. Tadi, saat mereka berada di rumah lelaki itu, Leon tidak banyak b
last updateLast Updated : 2021-08-18
Read more

Cemburu [1]

“Terima kasih ya, Wyn.” Leon menatap Wynona dengan sorot lembut yang belum pernah dilihat gadis itu sebelumnya. Efek dari tatapan itu, tubuh Wynona seolah tersengat listrik hingga nyaris gemetar karenanya.“Untuk apa?” Wynona mengerutkan alis.“Untuk kesediaanmu kuperkenalkan pada keluargaku. Kamu mungkin tidak tahu, itu adalah hal yang sangat berarti untukku. Sekali lagi, terima kasih banyak.”Meski tak sepenuhnya paham maksud kata-kata Leon, Wynona mencoba tersenyum untuk menutupi rasa jengah yang menerjangnya tanpa permisi.“Leon, bisakah kamu bersikap biasa dan tidak berlebihan begini? Aku bisa mengira kalau aku baru saja menyelesaikan masalah kelaparan di dunia gara-gara ucapanmu tadi.”Wynona kira, gurauan itu lucu dan akan membuat Leon tergelak. Minimal tersenyum. Namun sayangnya dia salah besar. Kemampuan Wynona untuk meramal sepertinya memang sangat parah.“Aku serius, Wyn.&rdquo
last updateLast Updated : 2021-08-18
Read more

Cemburu [2]

Beginilah keseharian Wynona, hanya tinggal berdua dengan ibunya. Suasana di rumah ini cukup sunyi di malam hari. Wynona tak lagi membahas tentang Prisca meski hatinya masih sangat kesal.“Ma, kalau aku menikah nanti, Mama tinggal denganku saja, ya?” cetus Wynona tiba-tiba. Kemala menoleh ke arah putrinya dengan ekspresi terkejut.“Apa kamu dan David sudah berencana menikah?”Kini, justru Wynona yang menjadi lebih kaget lagi. Dia sendiri tidak mengerti kenapa mengucapkan kata-kata barusan. Sepertinya, suasana rumah yang sepi cukup memengaruhiku.“Wynona,” panggil Kemala lagi, menuntut jawaban atas pertanyaan yang tadi dilontarkannya. mail@biofarma.co.id“Belum, Ma! Aku belum punya rencana untuk menikah. Minimal dua tahun lagi, baru aku akan mulai berpikir tentang pernikahan,” sahut Wynona. Dia menatap ibunya dengan penuh konsentrasi. “Lagi pula, kenapa Mama jadi serius, sih? Kan aku hanya mengung
last updateLast Updated : 2021-08-18
Read more

Cemburu [3]

Saat itu, Wynona benar-benar merasa menjadi orang yang munafik. Karena jauh di dalam benaknya, gadis itu tidak mau Prisca mendekati Leon. Dia merasa terluka dan marah. Terancam. Cemburu.Ketika kita “cemburu” melintas di benaknya, tubuh Wynona mendadak lemah. Bahu gadis itu merosot dan seluruh tulang-tulangnya seakan berubah menjadi busa. Pada akhirnya, Wynona tidak bisa lagi terus membohongi diri dan melakukan penyangkalan. Perasaannya pada Leon sudah sangat jelas. Seperti kristal. Masalahnya, dia menolak untuk mengakuinya.Ketika gadis itu hendak beranjak ke kamar, Kemala membuatnya sempat berhenti dan mematung.“Mama selalu bilang pada kalian, ikuti kata hati. Jangan sampai merasa menyesal di kemudian hari. Kamu harus memilih apa yang akan membuatmu bahagia. Itu yang paling penting di dunia ini, Wyn! Kebahagiaan. Dan itu tidak bisa dibeli dengan apa pun.” *** Wynona memang bisa terlela
last updateLast Updated : 2021-08-18
Read more

Cemburu [4]

“Kamu bisa istirahat dulu, Wyn. Mama nggak mau kamu sampai sakit,” Kemala mengingatkan. “Mungkin kamu butuh libur?”Wynona kembali menggeleng sembari mengulum senyum. “Nggak, Ma. Aku sudah sehat kayak semula. Mama tenang saja.”Dendeng ragi, ayam goreng kalasan, udang bumbu tauco, perkedel kepiting, mie kangkung, dan selada medan adalah menu yang harus dimasak hari ini. Bahan-bahannya sendiri sudah disiapkan sejak kemarin sore, agar memudahkan pekerjaan hari ini.“Dendeng ragi dan ayam goreng kalasan sudah hampir kelar,” lapor Kemala.“Kalau begitu, aku mau membuat perkedel dulu ya, Ma. Baru setelah itu udang bumbu tauco,” balas Wynona. Gadis itu meraih celemek yang tergantung di sebuah pengait khusus dan memakainya.Kesibukan di dapur membuat pikiranku agak teralihkan. Meski tidak semuanya. Sesekali kelebatan persoalan menikam benakku. Anehnya, Wynona tidak mengkhawatirkan David sama seka
last updateLast Updated : 2021-08-18
Read more

Si Penggoda [1]

Wynona tahu, hati dan perasaannya sudah tak beres. Seharusnya, dia mengkhawatirkan David dan hubungan mereka yang mengalami masalah. Mestinya, Wynona mencoba menghubungi sang kekasih untuk menuntaskan semua masalah di antara mereka..Sebaliknya, dia malah dirongrong oleh kemarahan dan rasa cemburu yang menusuk-nusuk sekujur tubuhnya. Yang paling parah, penyebabnya bukan David melainkan Leon.Sehari setelah kedatangan Prisca, keadaan Wynona makin kacau. Sate daging bumbu serai yang dimasak tadi pagi, terlalu asin. Laksa ayam terlalu berminyak. Gadis itu berpotensi merusak semua menu yang dibuat.“Ada apa? Sepertinya kamu sedang banyak pikiran,” tegur Kemala.“Nggak kok, Ma. Aku cuma ceroboh saja,” bantah Wynona. Untung saja ibunya tak mengucapkan kalimat apa pun sebagai respons.Yang paling mengesalkan, Leon tidak menghubunginya! Padahal kalau saja Wynona mau berpikir jernih, dia tak perlu merasa tersinggung. Itu bukanlah hal
last updateLast Updated : 2021-08-19
Read more

Si Penggoda [2]

Wynona dipenuhi amarah saat keluar dari Koffee. Namun gadis itu tidak tahu pada siapa ditujukan. Dia hanya membenci fakta bahwa hidupnya mendadak berantakan.“Ini semua salahmu, Leon,” gumam Wynona kesal dengan leher yang terasa kering.Ya, ini semua salah Leon. Di hari sejak Wynona mengenalnya dan dia mengajak gadis itu menikah, guncangan sudah dimulai. Entah apakah dia hanya bergurau atau serius, kata-katanya sering bergema di kepala Wynona. Meski gadis itu tak pernah mau mengakuinya.Namun David kemudian memperparah kondisi dengan sikapnya yang cenderung menyalahkan Wynona saat menghadapi keluarganya. Sehingga gadis itu merasa “ditinggalkan”.Sebuah kesadaran seolah meninju gadis itu. Wynona pun tak lepas dari kesalahan karena membiarkan hati dan perasaannya dipengaruhi. Padahal, Wynona tahu sejak awal bahwa Leon terlarang untuknya Karena gadis itu sudah menentukan pilihan jauh sebelum berkenalan dengan Leon.Beragam piki
last updateLast Updated : 2021-08-19
Read more

Si Penggoda [3]

“Mengantarkan kursi ayun ini,” balasnya ringan. Wynona terpana. “Aku tahu kamu suka kursi ini, kan? Waktu kita ke rumahku, kamu berkali-kali melongok ke teras hanya untuk melihat kursi seperti ini.”Leon benar. Wynona memang terpesona dengan kursi ayun yang tampak nyaman sekaligus rentan ini. Namun setelah merasakan sendiri duduk di atasnya, “rentan” bukanlah penilaian yang tepat. Saat itu, Wynona nyaris melonjak gembira karena ternyata Leon memperhatikan hal-hal kecil. Namun tentu saja dia tidak akan melakukannya. Gadis itu berusaha memasang ekspresi datar sekaligus menjaga jarak.“Ini untukku?” tanyanya, ingin memastikan.“Ya, tentu saja.”“Kamu tidak perlu repot-repot! Aku bukan orang yang tepat untuk diberi benda ini.”Meski berkata demikian, Wynona tidak beranjak dari kursi ayun itu. Sementara Leon hanya tersenyum tipis. Dia masih berdiri di depan Wynona, menatap gadis itu
last updateLast Updated : 2021-08-19
Read more

Si Penggoda [4]

“Jangan kira aku akan berterima kasih karena kamu sudah mengobati lututku! Aku tidak memintamu melakukannya!” kata Wynona ketus. Gadis itu berubah judes dan galak. Seingat Wynona, dia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Lagi-lagi, ini gara-gara Leon.Seringai geli muncul di wajah Leon. Lelaki itu masih berdiri menjulang di depan Wynona. Leon tampak gagah, menawan, dan membuat Wynona kalang-kabut. “Aku juga tidak berharap akan mendapat ucapan terima kasih untuk kursi ayun itu,” sindirnya. Wajah Wynona pun kian panas.“Kalau begitu, kamu bisa membawanya lagi,” tukasnya. “Aku juga tidak meminta kamu membawakan ini. Prisca mungkin jauh lebih menyukainya,” sarannya.Dalam hati, Wynona memaki lidahnya yang menyuarakan kecemburuan bodoh yang sangat transparan. Harusnya, dia tidak perlu melakukan itu. Gadis itu tidak punya hak untuk  menyuarakan hal-hal memalukan seperti itu. Sungguh, itu bukan dirinya. Dan Wynona be
last updateLast Updated : 2021-08-19
Read more

Si Penggoda [5]

Wynona nyaris terpelanting bersama kursi ayun itu. Kata-kata Leon lebih mematikan dibanding racun ular kobra. Gadis itu tak pernah menyangka kalau Leon akan menuduhku cemburu. Menghela napas, Wynona mengontrol suaranya. “Aku tidak cemburu. Kamu bukan siapa-siapa bagiku. Jadi, nggak ada alasan untuk cemburu.”Leon mengerjapkan matanya sambil senyum lebar. Lelaki ini sepertinya sangat sulit dipengaruhi oleh kata-kata. Apa pun yang diucapkan Wynona, tidak membuatnya terusik. Emosinya terkontrol dengan sangat baik. Leon sangat tenang menghadapi gadis itu.“Kalau begitu, kamu tentu nggak akan keberatan memberikunomor ponsel Prisca, kan?” tanyanya penuh arti. Lalu, mendadak wajahnya lebih cerah. “Begini saja, lebih baik aku menghubunginya dengan ponselmu, Wyn. Aku rasa itu pilihan yang lebih baik.”Wynona tak percaya akan mendengar Leon berani mengucapkan kata-kata itu. Apa maksud Leon sebenarnya? “Kenapa harus memakai ponselk
last updateLast Updated : 2021-08-19
Read more
PREV
1
...
272829303132
DMCA.com Protection Status